Jelang Lawan Tottenham, Pelatih Ajax Ungkap Rahasia Sukses Tim
A
A
A
AMSTERDAM - Ajax Amsterdam secara mengejutkan menembus semifinal Liga Champions musim ini. Pelatih Erik ten Hag mengungkap rahasia sukses timnya yang tengah memburu treble winner.
Ajax akan menyambangi Tottenham Hotspur pada leg pertama semifinal di Tottenham Hotspur Stadium, Selasa (30/4/2019) waktu lokal atau Rabu (1/5/2019) dini hari WIB. Mereka juga mengejar gelar Eredivisie dan Piala Belanda (KNVB Beker).
Di Liga, Ajax memuncak klasemen dengan 80 poin, setara dengan peringkat 2 PSV Eindhoven dari sisa dua laga. Sedangkan KNVB Beker, de Godenzonen lolos final dan akan melawan Willem II di De Kuip Stadium, 5 Mei.
Ten Hag mengatakan, musim lalu Ajax kekurangan pemain berpengalaman. Hasil evaluasi menyarankan mereka harus menambah pemain berpengalaman untuk dicampur dengan talenta muda.
"Marc Overmars (Direktur Sepak Bola Ajax) dan saya membuat analisis menjelang akhir musim lalu. Kesimpulan kami adalah bahwa kami kekurangan pemain di usia pertengahan 20-an. Kami tidak memiliki pemain berpengalaman," kata Ten Hag.
Ajax kemudian membawa kembali Daley Blind, gelandang bertahan berusia 29 tahun dari Manchester United, dan mengontrak penyerang asal Serbia Dusan Tadic, 30 tahun, dari Southampton.
"Kami juga senang bahwa Hakim Ziyech bertahan di tim."
Awalnya, Ziyech, pemain internasional Maroko berusia 26 tahun itu bertekad pergi pada akhir musim lalu, namun tidak menemukan klub baru, dan akhirnya bertahan.
Ten Hag awalnya takut proses adapatasi akan memakan waktu lebih lama dari yang diharapkan. Apalagi para pemain kembali terlambat setelah Piala Dunia 2018.
"Kami benar-benar tidak mendapatkan waktu di tempat latihan sesuai dengan apa yang kami inginkan. Tapi kami harus mencoba dan memecahkan masalah dalam perjalanan," imbuhnya.
Ajax harus melakoni tiga pertandingan babak penyisihan Liga Champions sebelum fase grup, termasuk perjalanan ke Austria, Belgia, dan Ukraina.
"Itu menguntungkan kita," tambah Ten Hag. "Tim tumbuh dengan cepat, harus memainkan begitu banyak pertandingan penting dan menentukan. Kami memiliki banyak yang disebut laga 'cup final' di awal musim."
Sistem bermain juga disesuaikan agar sesuai dengan kualitas individu para pemain. "Kami melihat Frenkie de Jong sebagai gelandang kunci dan memindahkannya ke tengah. Cara yang dikembangkannya hebat," ujar Ten Hag.
Ajax telah sepakat menjual pemain berusia 21 tahun itu ke Barcelona. Ten Hag mengatakan sebelumnya dia berharap itu tidak akan terjadi, tetapi dia mengerti keputusan itu.
"Ajax ingin menjadi tim Eropa top tetapi karena keuangan klub di liga yang lebih kecil semakin lemah setiap tahun dibandingkan dengan negara-negara besar, jadi kami harus melakukan hal-hal yang berbeda, meninggalkan beberapa prinsip agar kompetitif."
"Pemain kunci akan pergi. Saat ini, tidak mungkin untuk mempertahankan tim yang sekarang untuk waktu yang lama."
Ajax akan menyambangi Tottenham Hotspur pada leg pertama semifinal di Tottenham Hotspur Stadium, Selasa (30/4/2019) waktu lokal atau Rabu (1/5/2019) dini hari WIB. Mereka juga mengejar gelar Eredivisie dan Piala Belanda (KNVB Beker).
Di Liga, Ajax memuncak klasemen dengan 80 poin, setara dengan peringkat 2 PSV Eindhoven dari sisa dua laga. Sedangkan KNVB Beker, de Godenzonen lolos final dan akan melawan Willem II di De Kuip Stadium, 5 Mei.
Ten Hag mengatakan, musim lalu Ajax kekurangan pemain berpengalaman. Hasil evaluasi menyarankan mereka harus menambah pemain berpengalaman untuk dicampur dengan talenta muda.
"Marc Overmars (Direktur Sepak Bola Ajax) dan saya membuat analisis menjelang akhir musim lalu. Kesimpulan kami adalah bahwa kami kekurangan pemain di usia pertengahan 20-an. Kami tidak memiliki pemain berpengalaman," kata Ten Hag.
Ajax kemudian membawa kembali Daley Blind, gelandang bertahan berusia 29 tahun dari Manchester United, dan mengontrak penyerang asal Serbia Dusan Tadic, 30 tahun, dari Southampton.
"Kami juga senang bahwa Hakim Ziyech bertahan di tim."
Awalnya, Ziyech, pemain internasional Maroko berusia 26 tahun itu bertekad pergi pada akhir musim lalu, namun tidak menemukan klub baru, dan akhirnya bertahan.
Ten Hag awalnya takut proses adapatasi akan memakan waktu lebih lama dari yang diharapkan. Apalagi para pemain kembali terlambat setelah Piala Dunia 2018.
"Kami benar-benar tidak mendapatkan waktu di tempat latihan sesuai dengan apa yang kami inginkan. Tapi kami harus mencoba dan memecahkan masalah dalam perjalanan," imbuhnya.
Ajax harus melakoni tiga pertandingan babak penyisihan Liga Champions sebelum fase grup, termasuk perjalanan ke Austria, Belgia, dan Ukraina.
"Itu menguntungkan kita," tambah Ten Hag. "Tim tumbuh dengan cepat, harus memainkan begitu banyak pertandingan penting dan menentukan. Kami memiliki banyak yang disebut laga 'cup final' di awal musim."
Sistem bermain juga disesuaikan agar sesuai dengan kualitas individu para pemain. "Kami melihat Frenkie de Jong sebagai gelandang kunci dan memindahkannya ke tengah. Cara yang dikembangkannya hebat," ujar Ten Hag.
Ajax telah sepakat menjual pemain berusia 21 tahun itu ke Barcelona. Ten Hag mengatakan sebelumnya dia berharap itu tidak akan terjadi, tetapi dia mengerti keputusan itu.
"Ajax ingin menjadi tim Eropa top tetapi karena keuangan klub di liga yang lebih kecil semakin lemah setiap tahun dibandingkan dengan negara-negara besar, jadi kami harus melakukan hal-hal yang berbeda, meninggalkan beberapa prinsip agar kompetitif."
"Pemain kunci akan pergi. Saat ini, tidak mungkin untuk mempertahankan tim yang sekarang untuk waktu yang lama."
(sha)