Jangan Pecat Ernesto Valverde
A
A
A
SEVILLA - Masa depan Ernesto Valverde bersama Barcelona berada di ujung tanduk lantaran gagal merebut trofi juara Copa del Rey 2018/2019 usai dikalahkan Valencia dengan skor 1-2 di Stadion Benito Villamarin, Minggu (26/5/2019) WIB. Dalam sekejap hashtag atau tagar #ValverdeOUT di linimasa Twitter menarik perhatian penikmat sepak bola.
Kemunculan tagar #ValverdeOUT sudah menggema sejak babak pertama berakhir. Saat itu, Barcelona tertinggal 0-2 setelah Kevin Gameiro dan Rodrigo Moreno membobol gawang Jasper Cillessen pada menit 21 dan 33.
Valverde mencoba untuk mengubah strateginya di babak kedua, namun upaya itu hanya menghasilkan satu gol yang dicetak Lionel Messi pada menit 73. Itu menjadi gol penutup di pertandingan ini dan dominasi Barcelona di Piala Raja Spanyol dalam empat musim terakhir terhenti.
Keberhasilan Valencia merengkuh trofi juara di Copa del Rey untuk pertama kalinya sejak musim 2007/2008 setidaknya menimbulkan keraguan tentang masa depan Valverde. Pasalnya, ia gagal mengawinkan gelar Liga Spanyol di musim ini.
Hasil minor yang diraih Barcelona seolah melengkapi kegagalan Valverde yang gagal mengantarkan Barcelona ke final Liga Champions usai dikalahkan Liverpool lewat drama comeback. "Saya merasa baik (untuk melanjutkan). Saya tahu bahwa kalah di klub ini sulit bagi pelatih karena selalu ada tanggung jawab dan terkadang Anda membuat kesalahan, tetapi Anda harus menghadapinya dan inilah saya," kata Valverde, pasca pertandingan dikutip dari Reuters.
"Sebulan yang lalu kami merayakan gelar La Liga dan kami berpikir untuk memenangkan treble. Tapi kami telah tersingkir pada saat yang menentukan."
Di bagian terpisah, Presiden Barcelona, Josep Maria Bartomeu, tetap memberikan dukungan kepada Valverde untuk melanjutkan kariernya sebagai pelatih kepala klub hingga kontraknya berakhir pada 30 Juni 2020 mendatang. Ditekankan, kekalahan melawan Valencia bukan sepenuhnya kesalahan pelatih.
"Valverde memiliki kontrak, dia pelatihnya. Kekalahan ini bukan kesalahan manajer. Kami memiliki banyak peluang tetapi bola tidak bisa masuk. Terkadang Anda memiliki semua tembakan, tetapi yang terpenting adalah mencetak gol," tegas Bartomeu, menanggapi tentang nasib Valverde di Barcelona.
"Saya tidak akan mengatakan musim ini merupakan kegagalan tetapi juga tidak luar biasa. Setiap tahun kami ingin mencapai run-in dengan peluang terbaik untuk memenangkan segalanya dan pada akhirnya kami kehilangan dua pertandingan, Anfield (Liverpool) dan Benito (Valencia), dan kehilangan dua gelar judul," pungkas Bartomeu.
Kemunculan tagar #ValverdeOUT sudah menggema sejak babak pertama berakhir. Saat itu, Barcelona tertinggal 0-2 setelah Kevin Gameiro dan Rodrigo Moreno membobol gawang Jasper Cillessen pada menit 21 dan 33.
Valverde mencoba untuk mengubah strateginya di babak kedua, namun upaya itu hanya menghasilkan satu gol yang dicetak Lionel Messi pada menit 73. Itu menjadi gol penutup di pertandingan ini dan dominasi Barcelona di Piala Raja Spanyol dalam empat musim terakhir terhenti.
Keberhasilan Valencia merengkuh trofi juara di Copa del Rey untuk pertama kalinya sejak musim 2007/2008 setidaknya menimbulkan keraguan tentang masa depan Valverde. Pasalnya, ia gagal mengawinkan gelar Liga Spanyol di musim ini.
Hasil minor yang diraih Barcelona seolah melengkapi kegagalan Valverde yang gagal mengantarkan Barcelona ke final Liga Champions usai dikalahkan Liverpool lewat drama comeback. "Saya merasa baik (untuk melanjutkan). Saya tahu bahwa kalah di klub ini sulit bagi pelatih karena selalu ada tanggung jawab dan terkadang Anda membuat kesalahan, tetapi Anda harus menghadapinya dan inilah saya," kata Valverde, pasca pertandingan dikutip dari Reuters.
"Sebulan yang lalu kami merayakan gelar La Liga dan kami berpikir untuk memenangkan treble. Tapi kami telah tersingkir pada saat yang menentukan."
Di bagian terpisah, Presiden Barcelona, Josep Maria Bartomeu, tetap memberikan dukungan kepada Valverde untuk melanjutkan kariernya sebagai pelatih kepala klub hingga kontraknya berakhir pada 30 Juni 2020 mendatang. Ditekankan, kekalahan melawan Valencia bukan sepenuhnya kesalahan pelatih.
"Valverde memiliki kontrak, dia pelatihnya. Kekalahan ini bukan kesalahan manajer. Kami memiliki banyak peluang tetapi bola tidak bisa masuk. Terkadang Anda memiliki semua tembakan, tetapi yang terpenting adalah mencetak gol," tegas Bartomeu, menanggapi tentang nasib Valverde di Barcelona.
"Saya tidak akan mengatakan musim ini merupakan kegagalan tetapi juga tidak luar biasa. Setiap tahun kami ingin mencapai run-in dengan peluang terbaik untuk memenangkan segalanya dan pada akhirnya kami kehilangan dua pertandingan, Anfield (Liverpool) dan Benito (Valencia), dan kehilangan dua gelar judul," pungkas Bartomeu.
(sha)