Kehebatan Marco Verratti Melebihi Postur Mungilnya

Rabu, 12 Juni 2019 - 17:01 WIB
Kehebatan Marco Verratti Melebihi Postur Mungilnya
Kehebatan Marco Verratti Melebihi Postur Mungilnya
A A A
TURIN - Pelatih timnas Italia Roberto Mancini memuji Marco Verratti. Menurut Mancini, Verratti adalah pemain hebat bagi Italia meskipun terlihat kecil dan mungil.

Gelandang Paris Saint-Germain (PSG) tersebut menjadi pahalwan kemenangan Italia saat menghajar Bosnia-Herzegovina 2-1 pada penyisihan Grup kualifikasi Piala Eropa 2020 di Juventus Stadium, Selasa (11/6/20190 waktu lokal atau Rabu (12/6/2019) dini hari WIB.

Lorenzo Insigne melakukan tendangan voli menyamakan kedudukan pada menit ke-49 untuk membatalkan gol pembuka Edin Dzeko (menit ke-32). Kemudian Verratti membawa Gli Azzurri unggul menit ke-86 untuk merebut tiga poin keempat dari empat laga Grup J.
Italia memuncaki klasemen Grup J dengan 12 poin dari empat laga. Unggul tiga angka dari Finlandia (9 poin). Di bawahnya, Armenia (6), Yunani (4), Bosnia dan Herzegovina (4), dan Liechtenstein (0).Mancini memuji Verratti meskipun tinggi badannya yang kecil. Gelandang 26 tahun itu mencetak gol internasionalnya yang ketiga."Verratti adalah pemain hebat, meski dia terlihat kecil dan mungil," kata Mancini dalam konferensi pers.

"Saya senang, tetapi suatu hari kami akan kalah juga karena Anda tidak selalu bisa menang. Verratti dan Jorginho sangat mirip dan mereka berdua memiliki kualitas dan berkelas.

"Tetapi mereka juga dibantu oleh pemain bertahan karena (Leonardo) Bonucci dan (Giorgio) Chiellini selalu membuat tekanan yang baik pada lawan. Semua pemain saya sangat bagus."

"Ini adalah Italia yang sangat bagus. Kami sebelumnya berada di momen yang sangat buruk, tetapi sekarang kami memainkan sepak bola yang sangat bagus dengan kepribadian yang hebat. Kami harus terus seperti ini untuk dinilai menjadi salah satu favorit di Piala Eropa 2020."

Pembuka Dzeko adalah gol pertama yang kebobolan Italia sejak Oktober dengan Mancini terkesan oleh semangat juang Azzurri saat mereka bangkit setelah tertinggal.

"Kami membaik. Tidak mudah untuk melawan Bosnia karena mereka memiliki pemain hebat," katanya.

"Selama babak pertama kami bisa membuat lebih banyak tekanan pada Bosnia tetapi kami tidak melakukannya. Kami sedikit berjuang, tapi saya pikir itu normal karena kami bermain hanya tiga hari yang lalu (kemenangan tandang 3-0 atas Yunani)."

"Bosnia memainkan pertandingan yang luar biasa, tetapi kami tahu itu bahkan sebelum pertandingan. Mereka kurang beruntung melawan Finlandia (kalah 0-2 pada Sabtu). Kami paham ini menjadi pertandingan paling sulit di grup, karena kami paham (Miralem) Pjanic dan Dzeko bermain sangat baik."

"Tetapi kami senang akhirnya bisa comeback. Italia menunjukkan kepribadian yang hebat. Kami selalu berusaha mencetak gol dan itu positif."

Italia, yang gagal lolos ke Piala Dunia 2018, akan kembali beraksi dengan laga tandang melawan Armenia dan Finlandia pada bulan September 2019.
(sha)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6091 seconds (0.1#10.140)