TRoI di Wonosobo Bakal Mendunia
A
A
A
LENGKONG - Ajang Paralayang Trip of Indonesia (TRoI) Seri II yang berlangsung di Bukit Kekep, Desa Lengkong, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, berakhir pada Minggu (30/6/2019). Besarnya animo peserta, gelaran ini diharapkan bisa menjadi event internasional.
Sementara itu dari hasil lomba, Sukmandi asal Sumatera Barat tampil menjadi juara di sektor junior putra, sementara di sektor junior putri di isi oleh Novia Desinta dari Banten.
Di sektor senior putra, Purnomo Alamsyah asal Jawa Barat tampil menjadi yang terbaik menyisihkan rekan sedaerahnya Pangeran Dirgantara yang pada seri I Batang berada di podium tertinggi. Sedangkan di bagian senior putri Renita Dewiva asal Banten, mampu mengungguli dua atlet asal Korea Selatan seperti Jaeryun Ha dan Baek Jinhee.
Di kelas master, podium tertinggi digenggam Aries Pribaya asal Jawa Barat, sedangkan di nomor tandem, Sulthon Nurzeha Opier-Exnasius Riatmoko (Papua), menjadi pengumpul poin terbanyak di atas Umar Suparman-Yoedi Firmansyah (Jawa Barat).
Di sisi lain, masyarakat desa Lengkong sangat antusias terhadap gelaran yang diprakarsai oleh Kemenpora melalui Deputi III Bidang Pembudayaan Olahraga di bawah program keasdepan Pengelolaan Olahraga Rekreasi. Selama perlombaan warga penuh sesak menyaksikan para atlet berlaga, sehingga roda perekonomian terus berputar.
"Lengkong daerahnya cukup menarik dan pantas untuk dikembangkan. Masyarakatnya juga ramai-ramai datang menonton paralayang ini, bahkan mereka inisiatif membersihkan lokasi pertandingan usai acara. Tandanya warga sudah secara sadar tergerak untuk memajukan desa mereka," ucap Teguh Raharjo, selaku Asdep Olahraga Rekreasi.
Lebih lanjut Teguh mengatakan jika kedepannya, Desa Lengkong akan memiliki agenda internasional melalui olahraga tantangan ini. "Kedepannya, kami maunya bersama-sama dengan pemerintah daerah untuk mendorong agar ini menjadi event mendunia dan tiap tahun rutin digelar," pungkasnya.
Hal senada diungkapkan warga setempat yang menginginkan Desa Lengkong untuk lebih terkenal di mata internasional melalui olahraga paralayang ini. "Kami sangat senang dengan kegiatan seperti ini, apalagi jika pesertanya banyak yang dari luar negeri, sehingga desa kami bisa menjadi desa yang go internasional, di kenal oleh dunia, tentunya akan menambah kesejahteraan warga sekitar, seperti penyewaan tempat tinggal, kuliner dan lainnya," ucap Aziz, salah satu panitia.
Sementara itu dari hasil lomba, Sukmandi asal Sumatera Barat tampil menjadi juara di sektor junior putra, sementara di sektor junior putri di isi oleh Novia Desinta dari Banten.
Di sektor senior putra, Purnomo Alamsyah asal Jawa Barat tampil menjadi yang terbaik menyisihkan rekan sedaerahnya Pangeran Dirgantara yang pada seri I Batang berada di podium tertinggi. Sedangkan di bagian senior putri Renita Dewiva asal Banten, mampu mengungguli dua atlet asal Korea Selatan seperti Jaeryun Ha dan Baek Jinhee.
Di kelas master, podium tertinggi digenggam Aries Pribaya asal Jawa Barat, sedangkan di nomor tandem, Sulthon Nurzeha Opier-Exnasius Riatmoko (Papua), menjadi pengumpul poin terbanyak di atas Umar Suparman-Yoedi Firmansyah (Jawa Barat).
Di sisi lain, masyarakat desa Lengkong sangat antusias terhadap gelaran yang diprakarsai oleh Kemenpora melalui Deputi III Bidang Pembudayaan Olahraga di bawah program keasdepan Pengelolaan Olahraga Rekreasi. Selama perlombaan warga penuh sesak menyaksikan para atlet berlaga, sehingga roda perekonomian terus berputar.
"Lengkong daerahnya cukup menarik dan pantas untuk dikembangkan. Masyarakatnya juga ramai-ramai datang menonton paralayang ini, bahkan mereka inisiatif membersihkan lokasi pertandingan usai acara. Tandanya warga sudah secara sadar tergerak untuk memajukan desa mereka," ucap Teguh Raharjo, selaku Asdep Olahraga Rekreasi.
Lebih lanjut Teguh mengatakan jika kedepannya, Desa Lengkong akan memiliki agenda internasional melalui olahraga tantangan ini. "Kedepannya, kami maunya bersama-sama dengan pemerintah daerah untuk mendorong agar ini menjadi event mendunia dan tiap tahun rutin digelar," pungkasnya.
Hal senada diungkapkan warga setempat yang menginginkan Desa Lengkong untuk lebih terkenal di mata internasional melalui olahraga paralayang ini. "Kami sangat senang dengan kegiatan seperti ini, apalagi jika pesertanya banyak yang dari luar negeri, sehingga desa kami bisa menjadi desa yang go internasional, di kenal oleh dunia, tentunya akan menambah kesejahteraan warga sekitar, seperti penyewaan tempat tinggal, kuliner dan lainnya," ucap Aziz, salah satu panitia.
(bbk)