Kepala Mekanik Beberkan Kemenangan Vinales di Assen
A
A
A
ASSEN - Esteban Garcia selaku kepala mekanik dari Maverick Vinales membeberkan kunci sukses dari kemenangan pertama Top Gun bersama tim Monster Energy Yamaha di Sirkuit Assen, Belanda, Minggu (30/6/2019) malam WIB. Hasil positif yang diraih pada balapan seri kedelapan MotoGP musim ini tak lepas dari mentalitas pembalap Spanyol tersebut.
"Anak itu telah melakukan sesuatu yang mengesankan. Dia membalap sesuka hatinya dan merasa nyaman dengan motornya. Kita punya mental untuk datang jauh-jauh ke sini. Kami tahu bahwa sesuatu yang baik dapat keluar, tetapi karena trek ini sangat rumit. Meski ada sedikit keraguan namun mentalitasnya baik dan kami ingin menang," jelas Garcia dikutip dari AS Sport, Selasa (2/7).
Ini merupakan kemenangan pertama yang diraih Vinales sejak memenangkan balapan di Australia pada Oktober lalu. Dan, Garcia adalah sosok di balik keberhasilan Vinales mengakhiri paceklik kemenangan.
"Di Catalunya kami telah mengambil langkah kecil dengan set-up, untuk mencoba menemukan diri kami lebih nyaman di awal lomba dan tidak terlalu fokus pada putaran cepat tetapi pada bekerja untuk balapan. Dan tampaknya itu terbayar," tambahnya.
Hubungan Vinales dan Garcia sebenarnya sudah terjalin sejak lama alias ketika berada di kelas Moto3. Saat itu Garcia yang menjabat sebagai kepala mekanik sukses mengantarkan pembalapnya itu merebut stempel juara dunia Moto3.
Setelah berkolaborasi keduanya memutuskan untuk berpisah. Garcia bekerja pada tim uji KTM tahun lalu sampai ia ditunjuk sebagai kepala mekanik untuk Bradley Smith. Tapi Vinales akhirnya membawanya kembali ke paddock bersama tim Yamaha pada Februari 2019, untuk menggantikan Ramon Forcada.
Vinales sebelumnya sudah mengibarkan bendera putih dalam perburuan gelar MotoGP musim ini. Lantas, apakah Garcia sudah mempersiapkan langkah besar tahun depan?
"Ya. Yang tersisa tahun ini adalah melakukan balapan semacam ini, tanpa tekanan dan memenangkan sebanyak yang kita bisa. Membalap tanpa tekanan juga merupakan keuntungan, karena Anda tidak memikirkan poin dan Anda bisa memenangkan perlombaan," pungkas Garcia.
"Anak itu telah melakukan sesuatu yang mengesankan. Dia membalap sesuka hatinya dan merasa nyaman dengan motornya. Kita punya mental untuk datang jauh-jauh ke sini. Kami tahu bahwa sesuatu yang baik dapat keluar, tetapi karena trek ini sangat rumit. Meski ada sedikit keraguan namun mentalitasnya baik dan kami ingin menang," jelas Garcia dikutip dari AS Sport, Selasa (2/7).
Ini merupakan kemenangan pertama yang diraih Vinales sejak memenangkan balapan di Australia pada Oktober lalu. Dan, Garcia adalah sosok di balik keberhasilan Vinales mengakhiri paceklik kemenangan.
"Di Catalunya kami telah mengambil langkah kecil dengan set-up, untuk mencoba menemukan diri kami lebih nyaman di awal lomba dan tidak terlalu fokus pada putaran cepat tetapi pada bekerja untuk balapan. Dan tampaknya itu terbayar," tambahnya.
Hubungan Vinales dan Garcia sebenarnya sudah terjalin sejak lama alias ketika berada di kelas Moto3. Saat itu Garcia yang menjabat sebagai kepala mekanik sukses mengantarkan pembalapnya itu merebut stempel juara dunia Moto3.
Setelah berkolaborasi keduanya memutuskan untuk berpisah. Garcia bekerja pada tim uji KTM tahun lalu sampai ia ditunjuk sebagai kepala mekanik untuk Bradley Smith. Tapi Vinales akhirnya membawanya kembali ke paddock bersama tim Yamaha pada Februari 2019, untuk menggantikan Ramon Forcada.
Vinales sebelumnya sudah mengibarkan bendera putih dalam perburuan gelar MotoGP musim ini. Lantas, apakah Garcia sudah mempersiapkan langkah besar tahun depan?
"Ya. Yang tersisa tahun ini adalah melakukan balapan semacam ini, tanpa tekanan dan memenangkan sebanyak yang kita bisa. Membalap tanpa tekanan juga merupakan keuntungan, karena Anda tidak memikirkan poin dan Anda bisa memenangkan perlombaan," pungkas Garcia.
(bbk)