IMI Pusat Geber Lagi Balapan Reli Mobil dan Sprint Reli Tahun Ini
A
A
A
JAKARTA - Dunia rally dan sprint rally di Indonesia bersiap kembali tancap gas memacu kendaraannya di lintasan balapan. Sinyal itu muncul setelah Komisi Rally dan Sprint Rally Ikatan Motor Indonesia (IMI) Pusat berkonsolidasi dengan komunitas pereli untuk kembali mengaktifkan agenda balapan di Tanah Air.
Balapan reli dan sprint rally sempat terhenti beberapa waktu seiring datangnya Tahun Politik di Indonesia pada 2019. Nah, seusai berakhirnya pemilihan umum Presiden dan Wakil Presiden serta legislatif, Komisi Rally dan Sprint Rally IMI Pusat menyiapkan sejumlah agenda balapan hingga akhir tahun 2019.
’’Vakum sih nggak, kan cuman karena ada tahun politik ini semuanya menjadi bergeser waktunya,’’kata Rifat Sungkar, ketua komisi Rally dan Sprint Rally IMI Pusat saat wawancara khusus dengan Sindonews dalam halalbihalal dengan Komunitas Rally dan Sprint Rally di Jakarta, Rabu (3/7) malam.
Rifat menjelaskan jika sponsor sebagai pendukung utama dana dalam pelaksanaan sebuah event reli dan sprint reli di Indonesia memilih sikap pasif selama Tahun Politik. Setelah Pemilu 2019 berlalu, kata Rifat, pihaknya kembali tancap gas untuk menggeber agenda reli dan sprint rally.
’’Waktu kita sedikit karena dalam keadaan politik seperti ini sponsor mementingkan keadaan kondusif dulu. Jadi perlu mengambil langkah supaya komunitas ini hidup dan komunitas ini lebih solid ke depannya,’’jelasnya.
Pembalap nasional itu mengungkapkan jika pihkanya telah menyiapkan agenda reli hingga akhir 2019. ’’Tahun kita akan ada empat atau lima kali sprint rally dan dua kali rally. Soal kapan, nanti kita share. Pokoknya Juli, Agustus, September, Oktober, dan November,’’ujarnya.
Rifat tidak memungkiri jika dalam setiap pelaksanaan rally dan sprint rally banyak kendala yang menghadang. Selain biaya penyelenggaraan, faktor lokasi dan mahalnya harga kendaraan ikut memengaruhi kontinuitas digelarnya event reli di Indonesia.
’’Kendalanya adalah pelaksanaan sebuah event rally itu mahal karena tempatnya jauh. Komoditi barang kendaraannya juga mahal. Kita juga mau menerapkan produk-produk Indonesia bisa diaplikasikan seperti ban bahan bakar untuk reli,’’paparnya.
Balapan reli dan sprint rally sempat terhenti beberapa waktu seiring datangnya Tahun Politik di Indonesia pada 2019. Nah, seusai berakhirnya pemilihan umum Presiden dan Wakil Presiden serta legislatif, Komisi Rally dan Sprint Rally IMI Pusat menyiapkan sejumlah agenda balapan hingga akhir tahun 2019.
’’Vakum sih nggak, kan cuman karena ada tahun politik ini semuanya menjadi bergeser waktunya,’’kata Rifat Sungkar, ketua komisi Rally dan Sprint Rally IMI Pusat saat wawancara khusus dengan Sindonews dalam halalbihalal dengan Komunitas Rally dan Sprint Rally di Jakarta, Rabu (3/7) malam.
Rifat menjelaskan jika sponsor sebagai pendukung utama dana dalam pelaksanaan sebuah event reli dan sprint reli di Indonesia memilih sikap pasif selama Tahun Politik. Setelah Pemilu 2019 berlalu, kata Rifat, pihaknya kembali tancap gas untuk menggeber agenda reli dan sprint rally.
’’Waktu kita sedikit karena dalam keadaan politik seperti ini sponsor mementingkan keadaan kondusif dulu. Jadi perlu mengambil langkah supaya komunitas ini hidup dan komunitas ini lebih solid ke depannya,’’jelasnya.
Pembalap nasional itu mengungkapkan jika pihkanya telah menyiapkan agenda reli hingga akhir 2019. ’’Tahun kita akan ada empat atau lima kali sprint rally dan dua kali rally. Soal kapan, nanti kita share. Pokoknya Juli, Agustus, September, Oktober, dan November,’’ujarnya.
Rifat tidak memungkiri jika dalam setiap pelaksanaan rally dan sprint rally banyak kendala yang menghadang. Selain biaya penyelenggaraan, faktor lokasi dan mahalnya harga kendaraan ikut memengaruhi kontinuitas digelarnya event reli di Indonesia.
’’Kendalanya adalah pelaksanaan sebuah event rally itu mahal karena tempatnya jauh. Komoditi barang kendaraannya juga mahal. Kita juga mau menerapkan produk-produk Indonesia bisa diaplikasikan seperti ban bahan bakar untuk reli,’’paparnya.
(aww)