Apakah Frank Lampard Kebal dengan Kekejaman Pemilik Chelsea?

Kamis, 04 Juli 2019 - 18:03 WIB
Apakah Frank Lampard...
Apakah Frank Lampard Kebal dengan Kekejaman Pemilik Chelsea?
A A A
LONDON - Frank Lampard baru saja diresmikan sebagai pelatih baru Chelsea dan dia akan menghadapi pekerjaan berat sepanjang karier manajerialnya saat ia menangani The Blues selama tiga tahun atau setidaknya hingga 30 Juni 2023. Di musim pertamanya 2019/2020, Lampard tidak bisa melakukan perekrutan pemain baru mengingat FIFA telah menjatuhkan sanksi tegas yang menyebut bahwa klub dilarang beraktivitas selama dua bursa transfer (musim panas dan dingin).

FIFA menjatuhkan hukuman tersebut lantaran Chelsea dianggap melanggar aturan yang mendaftarkan pemain di akademinya. Dari hasil investigasi, klub yang bermarkas di Stamford Bridge tercatat melakukan 29 pelanggaran terkait pemain di bawah 18 tahun.

Melihat situasi seperti itu, maka kesempatan pemain muda tampil sangat besar. Tapi apakah Lampard kebal dengan sikap dari pemilik klub, Roman Abramovich.

Sejak menangani Chelsea, Abramovich, sudah biasa memperkerjakan dan memecat pelatih secara teratur. Sederet pelatih ternama pernah merasakan kekejaman dari pria asal Rusia tersebut.

Mereka adalah Claudio Ranieri, Jose Mourinho, Avram Grant, Luiz Felipe Scolari, Carlo Ancelotti, Andre Villas-Boas, Roberto Di Matteo, Rafael Benitez dan Antonio Conte. Lantas bagaimana dengan Lampard, apakah statusnya sebagai pahlawan klub akan memberinya kekebalan?

Masih ada banyak teka-teki tentang hal itu. Pasalnya, Lampard belum memulai pekerjaannya di Chelsea. Mungkin, fokus utamanya saat ini adalah mencari pengganti Eden Hazard yang baru saja bergabung ke Real Madrid.

Posisi Hazard memang sangat krusial di Chelsea. Ketimpangan itulah yang harus segera diselesaikan sebelum kompetisi Liga Inggris bergulir. Sebelum terlalu jauh menebak tentang bagaimana karier Lampard sebagai pelatih Chelsea, tak ada salahnya mengintip lima hal yang bakal menjadi sorotan.

Berikut 5 Hal yang Bakal Jadi Sorotan Penggemar Chelsea


1. Beri Kesempatan Pemain Muda

Sanksi yang dijatuhkan FIFA membuat Frank Lampard tidak memiliki pilihan lain, selain menyeleksi lulusan akademi Chelsea. Artinya, peluang untuk bermain dengan skuat senior sangat besar dan ini akan menjadi daya tarik buat penggemar mengingat Lampard selama dikenal punya kelebihan untuk melihat potensi pemain muda dan itu pernah dilakukannya saat menangani Derby Country.

Mason Mount dan Harry Wilson merupakan dua pemain yang pernah merasakan tangan dingin Lampard. Mount, yang notebane merupakan pemain Chelsea sudah kembali ke Stamford Bridge dan dia dipandang sebagai prospek besar untuk masa depan. Callum Hudson-Odoi juga peluang untuk tampil penuh di bawah arahan Lampard.

Ini adalah kasus kebutuhan-keharusan bagi Lampard, tetapi itu juga akan menjadi percobaan yang menarik. Selama bertahun-tahun, pelatih yang pernah menangani Chelsea sebelumnya sempat mengeluh bahwa mereka tidak punya waktu untuk mengembangkan pemain muda.

2. Tipe Permainan Terbuka

Semasa menjadi pesepak bola, Frank Lampard dikenal sebagai gelandang dan selalu menikmati permainan terbuka, menjelajah, dan menghibur. Itu tentunya akan menjadi pemandangan yang baru buat penggemar, karena selama masih ditangani Maurizio Sarri, Chelsea dikenal memiliki permainan yang sangat sederhana.

3. Pengganti Eden Hazard

Eden Hazard bukan hanya pemain terbaik Chelsea, ia bisa dibilang pemain terbaik di seluruh Liga Primer. Kepindahannya ke Real Madrid dapat membantu menjadikannya salah satu yang terbaik di dunia, sekarang Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo keduanya berusia 30-an.

Mengetahui larangan transfer, mungkin Lampard akan memanfaatkan peran Christian Pulisic yang telah kembali dari Borussia Dortmund setelah dipinjamkan pada Januari lalu. Sekarang dia akan mendapatkan kesempatan untuk bersinar.

Tapi Lampard tidak bisa hanya bergantung pada satu pemain. Dia harus bisa berbagi kesempatan untuk pemain lain bersinar seperti Willian dan juga bintang muda Hudson-Odoi.

4. Seleksi Penyerang

Ini bisa menjadi tugas terberat yang bakal dipikul Lampard. Pada musim lalu, Maurizio Sarri gagal memaksimalkan peran Gonzalo Higuain dan Alvaro Morata. Bahkan dua pemain itu seolah tenggelam dengan penampilan Hazard di lapangan hijau.

Sekarang Chelsea hanya bisa memanfaatkan Oliver Giroud, tetapi sulit untuk mengetahui apakah dia akan menjadi pilihan pertama. Oleh karena itu, Lampard mungkin harus melihat Tammy Abraham dan melihat apakah striker Inggris U-21 cukup baik untuk menjadi pemain utama Chelsea.

5. Pergi dari Klub sebagai Legenda

Frank Lampard meninggalkan Stamford Bridge sebagai seorang legenda. Saat itu, perpisahan Lampard cukup emosional. Tapi bagaimana karier selanjutnya saat ia memutuskan untuk menjadi pelatih.

Zinedine Zidane dan Pep Guardiola semuanya memiliki satu kesamaan yakni mendapatkan status legendaris sebagai pemain, kemudian menikmati kesuksesan gemilang ketika mereka menjadi pelatih salah satu mantan klub papan atas di Eropa. Sangat sedikit pemain yang memilih untuk kembali ke lapangan hijau, karena itu kehadirannya di Chelsea sangat istimewa.

Lampard adalah salah satu pemain terbaik klub sepanjang masa dan itu bisa menjadi vital dalam apa yang akan menjadi musim yang sulit. Dia juga akan menikmati hubungan khusus dengan para pendukung mulai hari pertama. Tetapi satu-satunya cara untuk mempertahankan status legendaris itu adalah memberikan kesuksesan.
(sha)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7291 seconds (0.1#10.140)