Ducati Syukuri Kepergian Lorenzo
A
A
A
BOLOGNA - Pembahasan mengenai nasib Jorge Lorenzo bersama tim Repsol Honda masih menjadi isu hangat buat penikmat balap motor di kelas utama MotoGP. Ini tak lepas dari rapor merah yang dibuat pembalap berjuluk X-Fuera saat ia menyelesaikan paruh pertama musim ini dengan kuda besi RC213V.
Sejak kedatangannya, Lorenzo dianggap sebagai pesaing serius rekan setimya Marc Marquez dalam perburuan gelar MotoGP musim ini. Tapi apa yang terjadi, penampilan Lorenzo bersama motor Honda ternyata di luar ekspektasi.
Dari sembilan balapan paruh pertama berlangsung, pembalap berpaspor Spanyol itu hanya mampu menyentuh finis di lima balapan yakni Qatar (13), Argentina (12), Jerez (12), Le Mans (11) dan Mugello (13). Kondisi ini semakin semakin diperburuk dengan masalah cedera yang membuat proses adaptasi dengan tunggangan barunya agak sedikit menemui kesulitan.
Ini tak jauh berbeda dengan apa yang dirasakan Lorenzo saat ia memutuskan untuk pindah dari tim Yamaha ke Ducati pada 2017 lalu. Dengan kata lain, sikap pabrikan Italia untuk tidak membarui kontraknya merupakan keputusan yang tepat.
Paolo Ciabatti selaku Direktur Olahraga Ducati mengamini hal tersebut. Bahkan dia mengklaim jika Lorenzo telah membuat keputusan untuk meninggalkan tim saat ia sudah merasa tak nyaman mengendarai motor Desmosedici.
"Kami membawa Jorge untuk menjadi juara dunia atau setidaknya mencoba melakukannya di tahun pertama. Dan, tahun kedua dimulai seperti itu dan itu membuat situasi sulit. Saya pikir dapat dimengerti bahwa kami memikirkan alternatif. Itulah tepatnya yang kami putuskan untuk lakukan, keputusan dibuat setelah Le Mans. Dan Anda tahu di mana Jorge tampil pada saat itu," jelas Ciabatti dikutip dari Speedweek, Rabu (24/7/2019).
"Jika sekarang pertanyaannya adalah Apakah keputusan akan berubah secara berbeda, jika seseorang bertemu dengan mereka hanya setelah dua balapan yang dimenangkan di Mugello dan Barcelona? Tentu saja! Tetapi ada keputusan yang harus diambil pada waktu-waktu tertentu," tambah Ciabatti membela diri.
Lebih lanjut, Ciabatti menekankan bahwa pihaknya tidak ingin sepenuhnya disalahkan terkait nasib Lorenzo di ajang balap MotoGP. Menurutnya, dia yang memutuskan sendiri untuk bergabung dengan tim Honda setelah ia merasa gagal memberikan penampilan terbaiknya bersama tim Ducati.
"Jorge memutuskan untuk menandatangani kontrak dengan Honda sebelum kami memberi tahu dia tentang keputusan kami. Karena dia pikir ia tidak punya kesempatan untuk tinggal bersama kami. Itu sebabnya, dia bernegosiasi dengan Honda. Tapi bukan rahasia lagi kalau kami berbicara dengan Petrucci. Kami juga memberi tahu manajer Jorge bahwa kami akan menunggu, tetapi jika dia melanjutkan seperti biasa, tidak akan ada peluang untuk kerjasama lebih lanjut," pungkas Ciabatti.
Sejak kedatangannya, Lorenzo dianggap sebagai pesaing serius rekan setimya Marc Marquez dalam perburuan gelar MotoGP musim ini. Tapi apa yang terjadi, penampilan Lorenzo bersama motor Honda ternyata di luar ekspektasi.
Dari sembilan balapan paruh pertama berlangsung, pembalap berpaspor Spanyol itu hanya mampu menyentuh finis di lima balapan yakni Qatar (13), Argentina (12), Jerez (12), Le Mans (11) dan Mugello (13). Kondisi ini semakin semakin diperburuk dengan masalah cedera yang membuat proses adaptasi dengan tunggangan barunya agak sedikit menemui kesulitan.
Ini tak jauh berbeda dengan apa yang dirasakan Lorenzo saat ia memutuskan untuk pindah dari tim Yamaha ke Ducati pada 2017 lalu. Dengan kata lain, sikap pabrikan Italia untuk tidak membarui kontraknya merupakan keputusan yang tepat.
Paolo Ciabatti selaku Direktur Olahraga Ducati mengamini hal tersebut. Bahkan dia mengklaim jika Lorenzo telah membuat keputusan untuk meninggalkan tim saat ia sudah merasa tak nyaman mengendarai motor Desmosedici.
"Kami membawa Jorge untuk menjadi juara dunia atau setidaknya mencoba melakukannya di tahun pertama. Dan, tahun kedua dimulai seperti itu dan itu membuat situasi sulit. Saya pikir dapat dimengerti bahwa kami memikirkan alternatif. Itulah tepatnya yang kami putuskan untuk lakukan, keputusan dibuat setelah Le Mans. Dan Anda tahu di mana Jorge tampil pada saat itu," jelas Ciabatti dikutip dari Speedweek, Rabu (24/7/2019).
"Jika sekarang pertanyaannya adalah Apakah keputusan akan berubah secara berbeda, jika seseorang bertemu dengan mereka hanya setelah dua balapan yang dimenangkan di Mugello dan Barcelona? Tentu saja! Tetapi ada keputusan yang harus diambil pada waktu-waktu tertentu," tambah Ciabatti membela diri.
Lebih lanjut, Ciabatti menekankan bahwa pihaknya tidak ingin sepenuhnya disalahkan terkait nasib Lorenzo di ajang balap MotoGP. Menurutnya, dia yang memutuskan sendiri untuk bergabung dengan tim Honda setelah ia merasa gagal memberikan penampilan terbaiknya bersama tim Ducati.
"Jorge memutuskan untuk menandatangani kontrak dengan Honda sebelum kami memberi tahu dia tentang keputusan kami. Karena dia pikir ia tidak punya kesempatan untuk tinggal bersama kami. Itu sebabnya, dia bernegosiasi dengan Honda. Tapi bukan rahasia lagi kalau kami berbicara dengan Petrucci. Kami juga memberi tahu manajer Jorge bahwa kami akan menunggu, tetapi jika dia melanjutkan seperti biasa, tidak akan ada peluang untuk kerjasama lebih lanjut," pungkas Ciabatti.
(bbk)