Nonton Manchester United di Executive Suite Stadion Nasional Singapura
A
A
A
Waktu masih menunjukkan pukul 5 sore. Suasana Stadion Nasional Singapura penuh suporter. Mayoritas memakai jersey warna merah.Wajah-wajah mereka sangat ceria. Anak-Anak, remaja, orang tua berduyun-duyun mendatangi stadion berkapasitas sekitar 55 ribu tempat duduk tersebut.
Mereka antusias datang ke stadion untuk menyaksikan laga Manchester United melawan Inter Milan dalam International Challenge Cup 2019. Dan, mayoritas mereka datang untuk mendukung The Red Devils.
Voilaa! Tribun Stadion Nasional sore itu memerah.Di dalam stadion yang resmi dipakai pada 2014 itu, dikuasai suporter United. Suporter Inter dengan Jersey biru tidak terlalu banyak. Malam itu, jumlah penonton hampir 53 ribu orang.
Sindonews pun secara eksklusif ikut merasakan pengalaman menonton laga dua raksasa Eropa tersebut di stadion yang dilengkapi atap bisa dibuka dan ditutup otomatis. Material atap terbuat dari bahan yang disebut EFTE dengan keistimewaan bisa menahan panas matahari. Sehingga penonton bisa nyaman ketika menyaksikan pertandingan.Proses membuka dan menutup atap sekitar 25 menit.
Oh ya, stadion ini bisa multifungsi pemakaiannya. Selain sepak bola, stadion ini bisa dipakai untuk pertandingan rugby, kriket, dan atletik. Selain atapnya bisa dibuka dan tutup otomatis, tribun penonton juga bisa diatur sesuai kebutuhan.
Kecanggihan stadion ini terletak pada tribun yang bisa dimajukan dan dimundurkan otomatis sesuai kebutuhan penggunaan. Ketika dipakai untuk rugby atau sepak bola, posisi tribun dimajukan agar bisa dekat lapangan. Konsekuensinya lintasan tartan Atletik tidak terlihat. Begitu pun sebaliknya, jika dipakai untuk Atletik, tribun dimundurkan sehingga tartan terlihat dan dipakai untuk lomba lari.
Stadion Nasional yang terletak di daerah Kallang ini juga dilengkapi Executive Suite. Sebelum memasuki executive suite, penonton yang memiliki tiket harus melakukan tap tiketnya di mesin tapping. Setelah itu, penonton naik ke level 5 memakai lift yang tersedia.
Setelah keluar dari lift, penonton akan melewati lorong yang didesain seperti interior hotel. Fasilitas pendukung seperti kafe, meeting room, toilet bersih dan ramah untuk penonton disabilitas juga disediakan dalam jumlah banyak.
Desain interior masing-masing lounge berbeda. Itu sesuai dengan karakter masing-masing sponsor.Seperti executive suite milik Marriott Bonvoy. Desain lounge sangat sporty. Nuansa hijau sangat terasa.
Satu unit sofa hitam nan empuk membuat penonton nyaman. Televisi ukuran besar terpasang di tembok menghadap sofa untuk memudahkan penonton menyaksikan wajah pemain atau proses gol lebih jelas.
Bagi yang ingin menonton dari dalam executive disediakan meja ala mini bar dan kursi. Sehingga, sembari menonton bisa makan atau minum. Suporter yang pengin menonton lebih dekat lapangan, bisa duduk di kursi dengan desain sofa empuk warna merah dan putih. Mereka bisa duduk sesuai dengan nomor yang tertera dalam tiket.
Saya pun memanfaatkan waktu sebelum pertandingan dengan berjalan mengintip executive suite yang jumlahnya banyak. Memang, masing-masing interior executive suite tidak ada yang sama.
Satu keistimewaan di Executive Suite Marriott Bonvoy bisa berkesempatan foto bareng dengan mantan pemain Manchester United. Kesempatan itu pun datang. Ketika sedang asyik makan, tiba-tiba masuk seorang bule yang tidak asing wajahnya. Ya, bule itu Dimitar Berbatov.
Fans United pasti tahu siapa Berbatov. Maka, kesempatan itu saya manfaatkan buat foto bareng dengan Berbatov. Sayang, keinginan wawancara tidak kesampaian. Berbatov harus bergegas turun ke ruang ganti pemain Manchester United.
Setelah Berbatov pergi, tak lama muncul Denis Irwin. Benteng tangguh United di eranya itu juga muncul tiba-tiba di tribun di luar executive suite. Untuk kedua kalinya, kesempatan itu saya manfaatkan selfie lagi dengan Irwin.
Nah, bagi yang ingin mendapat kesempatan eksklusif bisa dekat dengan pemain United bisa menjadi member Marriott Bonvoy. Anggota bisa mendapat benefit atau keuntungan. Salah satunya bisa mendapat kesempatan menonton pertandingan United.
Mereka antusias datang ke stadion untuk menyaksikan laga Manchester United melawan Inter Milan dalam International Challenge Cup 2019. Dan, mayoritas mereka datang untuk mendukung The Red Devils.
Voilaa! Tribun Stadion Nasional sore itu memerah.Di dalam stadion yang resmi dipakai pada 2014 itu, dikuasai suporter United. Suporter Inter dengan Jersey biru tidak terlalu banyak. Malam itu, jumlah penonton hampir 53 ribu orang.
Sindonews pun secara eksklusif ikut merasakan pengalaman menonton laga dua raksasa Eropa tersebut di stadion yang dilengkapi atap bisa dibuka dan ditutup otomatis. Material atap terbuat dari bahan yang disebut EFTE dengan keistimewaan bisa menahan panas matahari. Sehingga penonton bisa nyaman ketika menyaksikan pertandingan.Proses membuka dan menutup atap sekitar 25 menit.
Oh ya, stadion ini bisa multifungsi pemakaiannya. Selain sepak bola, stadion ini bisa dipakai untuk pertandingan rugby, kriket, dan atletik. Selain atapnya bisa dibuka dan tutup otomatis, tribun penonton juga bisa diatur sesuai kebutuhan.
Kecanggihan stadion ini terletak pada tribun yang bisa dimajukan dan dimundurkan otomatis sesuai kebutuhan penggunaan. Ketika dipakai untuk rugby atau sepak bola, posisi tribun dimajukan agar bisa dekat lapangan. Konsekuensinya lintasan tartan Atletik tidak terlihat. Begitu pun sebaliknya, jika dipakai untuk Atletik, tribun dimundurkan sehingga tartan terlihat dan dipakai untuk lomba lari.
Stadion Nasional yang terletak di daerah Kallang ini juga dilengkapi Executive Suite. Sebelum memasuki executive suite, penonton yang memiliki tiket harus melakukan tap tiketnya di mesin tapping. Setelah itu, penonton naik ke level 5 memakai lift yang tersedia.
Setelah keluar dari lift, penonton akan melewati lorong yang didesain seperti interior hotel. Fasilitas pendukung seperti kafe, meeting room, toilet bersih dan ramah untuk penonton disabilitas juga disediakan dalam jumlah banyak.
Desain interior masing-masing lounge berbeda. Itu sesuai dengan karakter masing-masing sponsor.Seperti executive suite milik Marriott Bonvoy. Desain lounge sangat sporty. Nuansa hijau sangat terasa.
Satu unit sofa hitam nan empuk membuat penonton nyaman. Televisi ukuran besar terpasang di tembok menghadap sofa untuk memudahkan penonton menyaksikan wajah pemain atau proses gol lebih jelas.
Bagi yang ingin menonton dari dalam executive disediakan meja ala mini bar dan kursi. Sehingga, sembari menonton bisa makan atau minum. Suporter yang pengin menonton lebih dekat lapangan, bisa duduk di kursi dengan desain sofa empuk warna merah dan putih. Mereka bisa duduk sesuai dengan nomor yang tertera dalam tiket.
Saya pun memanfaatkan waktu sebelum pertandingan dengan berjalan mengintip executive suite yang jumlahnya banyak. Memang, masing-masing interior executive suite tidak ada yang sama.
Satu keistimewaan di Executive Suite Marriott Bonvoy bisa berkesempatan foto bareng dengan mantan pemain Manchester United. Kesempatan itu pun datang. Ketika sedang asyik makan, tiba-tiba masuk seorang bule yang tidak asing wajahnya. Ya, bule itu Dimitar Berbatov.
Fans United pasti tahu siapa Berbatov. Maka, kesempatan itu saya manfaatkan buat foto bareng dengan Berbatov. Sayang, keinginan wawancara tidak kesampaian. Berbatov harus bergegas turun ke ruang ganti pemain Manchester United.
Setelah Berbatov pergi, tak lama muncul Denis Irwin. Benteng tangguh United di eranya itu juga muncul tiba-tiba di tribun di luar executive suite. Untuk kedua kalinya, kesempatan itu saya manfaatkan selfie lagi dengan Irwin.
Nah, bagi yang ingin mendapat kesempatan eksklusif bisa dekat dengan pemain United bisa menjadi member Marriott Bonvoy. Anggota bisa mendapat benefit atau keuntungan. Salah satunya bisa mendapat kesempatan menonton pertandingan United.
(aww)