Tak Menyerah, Schumacher Berjuang Melawan Cacat Otak
A
A
A
LONDON - Juara tujuh kali Formula 1 (F1) Michael Schumacher harus berjuang melawan cacat otak setelah kepalanya terluka akibat kecelakaan hebat enam tahun yang lalu.
Meski kondisi kesehatan dirinya ditutup rapat, sejumlah orang dekat mengatakan bahwa para ahli kesehatan telah melakukan upaya terbaik. Mantan bos Schumacher di F1, Jean Todt, mengaku menonton F1 bersama Schumacher lewat televisi.
Kepada Radio Monte-Carlo, dia mengatakan bahwa proses perawatannya berjalan dengan baik. “Saya menonton bersamanya di rumahnya di Swiss. Dia ditangani ahli terbaik dan tampak telah membaik,” ujar Todt.
Meski Schumacher disebut tidak mau menyerah dan akan terus berjuang, Todt mengaku sedih melihat kondisi Schumacher yang mengalami kesulitan berbicara. Schumacher yang kini berusia 50 tahun terjatuh saat melakukan skiing di Meribel, Prancis, Desember 2013.
Kepalanya membentur batu. Schumacher mengalami luka serius di bagian kepala dan tidak sadarkan diri. Dokter mengatakan dia sangat beruntung dapat bertahan hidup. Tapi sejak saat itu, dia tidak pernah menampakkan diri di muka umum.
Empat bulan pascakecelakaan, dokter mencoba membangunkan Schumacher dari status koma. Schumacher dipindahkan menuju pusat rehabilitasi pada 2014 sebelum diasingkan ke Swiss agar jauh dari sorotan media. Upaya itu berhasil. Kabar terkait dirinya meredup selama bertahun-tahun.
Namun, pada 2016, Schumacher disebut pengacara Felix Damm tidak dapat berjalan untuk menepis laporan media. Karier Schumacher boleh berakhir. Namun, semangatnya mengalir di dalam darah anaknya, Mick. Mick merupakan juara F3 dan sedang menandatangani kontrak untuk Prema di F2.
Dia berharap suatu saat nanti dapat berlaga di F1. Meski sering diwawancara media, Mick jarang buka suara terkait kondisi ayahnya. Sebelum Schumacher mengalami kecelakaan, Mick pernah mengatakan sering berdiskusi dengan ayahnya terkait citacitanya menjadi pembalap profesional F1.
“Saya ingin menjadi pembalap profesional seperti ayah saya. Perjuangan menuju puncak karier tidak mudah. Saya sangat menghargai ayah,” katanya. Film tentang Schumacher akan dirilis di Jerman tahun ini. Selama Festival Cannes Film, Bos F1 Bernie Eccleston berharap Schumacher akan pulih.
“Saat ini dia tidak berada bersama kita. Namun, ketika kondisi kesehatannya menjadi lebih baik, dia akan menjawab semua pertanyaan dari kita,” tegasnya. Ayah Schumacher, Rolf, bersama istri Schumacher, Corinna, mengatakan bahwa Schumacher akan terus berjuang dan tidak akan menyerah.
“Saya tahu dia sejak kecil. Dia bukan tipe orang yang mudah menyerah,” kata Rolf. “Dia adalah seorang pejuang dan akan terus berjuang sampai akhir,” tambah Corinna. (Muh Shamil)
Meski kondisi kesehatan dirinya ditutup rapat, sejumlah orang dekat mengatakan bahwa para ahli kesehatan telah melakukan upaya terbaik. Mantan bos Schumacher di F1, Jean Todt, mengaku menonton F1 bersama Schumacher lewat televisi.
Kepada Radio Monte-Carlo, dia mengatakan bahwa proses perawatannya berjalan dengan baik. “Saya menonton bersamanya di rumahnya di Swiss. Dia ditangani ahli terbaik dan tampak telah membaik,” ujar Todt.
Meski Schumacher disebut tidak mau menyerah dan akan terus berjuang, Todt mengaku sedih melihat kondisi Schumacher yang mengalami kesulitan berbicara. Schumacher yang kini berusia 50 tahun terjatuh saat melakukan skiing di Meribel, Prancis, Desember 2013.
Kepalanya membentur batu. Schumacher mengalami luka serius di bagian kepala dan tidak sadarkan diri. Dokter mengatakan dia sangat beruntung dapat bertahan hidup. Tapi sejak saat itu, dia tidak pernah menampakkan diri di muka umum.
Empat bulan pascakecelakaan, dokter mencoba membangunkan Schumacher dari status koma. Schumacher dipindahkan menuju pusat rehabilitasi pada 2014 sebelum diasingkan ke Swiss agar jauh dari sorotan media. Upaya itu berhasil. Kabar terkait dirinya meredup selama bertahun-tahun.
Namun, pada 2016, Schumacher disebut pengacara Felix Damm tidak dapat berjalan untuk menepis laporan media. Karier Schumacher boleh berakhir. Namun, semangatnya mengalir di dalam darah anaknya, Mick. Mick merupakan juara F3 dan sedang menandatangani kontrak untuk Prema di F2.
Dia berharap suatu saat nanti dapat berlaga di F1. Meski sering diwawancara media, Mick jarang buka suara terkait kondisi ayahnya. Sebelum Schumacher mengalami kecelakaan, Mick pernah mengatakan sering berdiskusi dengan ayahnya terkait citacitanya menjadi pembalap profesional F1.
“Saya ingin menjadi pembalap profesional seperti ayah saya. Perjuangan menuju puncak karier tidak mudah. Saya sangat menghargai ayah,” katanya. Film tentang Schumacher akan dirilis di Jerman tahun ini. Selama Festival Cannes Film, Bos F1 Bernie Eccleston berharap Schumacher akan pulih.
“Saat ini dia tidak berada bersama kita. Namun, ketika kondisi kesehatannya menjadi lebih baik, dia akan menjawab semua pertanyaan dari kita,” tegasnya. Ayah Schumacher, Rolf, bersama istri Schumacher, Corinna, mengatakan bahwa Schumacher akan terus berjuang dan tidak akan menyerah.
“Saya tahu dia sejak kecil. Dia bukan tipe orang yang mudah menyerah,” kata Rolf. “Dia adalah seorang pejuang dan akan terus berjuang sampai akhir,” tambah Corinna. (Muh Shamil)
(nfl)