Murka, Pelatih Ganda Putri Ultimatum Della/Rizki & Yulfira/Jauza
A
A
A
JAKARTA - Pelatih ganda putri, Eng Hian, murka dengan performa Della Destiara Haris/Rizki Amelia Pradipta dan Yulfira Barkah/Jauza Fadhila Sugiarto. Eng Hian pun mengultimatum kedua ganda muda tersebut, masuk Top 10 atau kehilangan peluang ke Olimpiade 2020.
Eng Hian kecewa dengan prestasi kedua pasangan tersebut yang tidak menunjukkan progress meningkat. Terakhir, di Turnamen BWF Thailand Open, dua pasangan tersebut langsung tersingkir di babak pertama.
Duet Della/Rizki ditekuk ganda putri Jepang, Koharu Yonemoto/Shiho Tanaka dengan skor 20-22, 9-21.
Dalam evaluasi Eng Hian, penyebab utama kekalahan Rizki/Della karena faktor nonteknis terkait motivasi.
"Saya lihat ada masalah dengan motivasi mereka untuk mau jadi lebih baik. Evaluasi setiap turnamen hampir selalu sama kekurangan dan kelemahannya di mana saja. Tetapi saya tidak melihat usaha keras dari mereka untuk memperbaiki," ujar Eng seperti dikutip dari Badmintonindonesia.org.
Eng Hian pun mengultimatum Rizki/Della. Jika belum mampu memperbaiki penampilan dan gagal menembus peringkat sepuluh besar dunia, maka Rizki/Della terancam kehilangan kesempatan untuk memperebutkan tiket Olimpiade 2020.
"Saya akan memberikan kesempatan sampai akhir tahun ini. Kalau sampai akhir tahun ini tidak bisa menembus Top 10, maka saya akan stop memberikan kesempatan mereka untuk dapat tiket ke olimpiade. Lebih baik kesempatan itu saya berikan kepada pemain-pemain muda," tuturnya.
Ultimatum yang sama ditujukan kepada pasangan Yulfira Barkah/Jauza Fadhila Sugiarto. Dalam evaluasi Eng Hian, Yulfira/Jauza belum menunjukkan performa yang menggembirakan. Di Thailand Open 2019, Yulfira/Jauza terhenti di babak pertama dari ganda Korea Selatan, Chang Ye Na/Kim Hye Rin dengan skor 21-12, 12-21, 14-21.
"Kalau Yulfira/Jauza permasalahannya hampir sama dengan Rizki/Della, dari awal tahun sudah diberikan kesempatan tetapi progressnya jalan di tempat," sebut Eng. "Kejuaraan Dunia mungkin akan jadi turnamen terakhir pasangan ini kalau mereka tidak bisa menunjukan hasil yang luar biasa,"lanjutnya.
Yulfira/Jauza mendapat kesempatan untuk bertanding di World Championships 2019 pada 19-25 Agustus di Basel, Swiss. Hanya tiga pasangan ganda putri Indonesia yang mendapat undangan untuk berlaga di kejuaraan bergengsi ini. Greysia/Apriyani dan Rizki/Della juga akan berlaga di kejuaraan dunia.
Eng Hian kecewa dengan prestasi kedua pasangan tersebut yang tidak menunjukkan progress meningkat. Terakhir, di Turnamen BWF Thailand Open, dua pasangan tersebut langsung tersingkir di babak pertama.
Duet Della/Rizki ditekuk ganda putri Jepang, Koharu Yonemoto/Shiho Tanaka dengan skor 20-22, 9-21.
Dalam evaluasi Eng Hian, penyebab utama kekalahan Rizki/Della karena faktor nonteknis terkait motivasi.
"Saya lihat ada masalah dengan motivasi mereka untuk mau jadi lebih baik. Evaluasi setiap turnamen hampir selalu sama kekurangan dan kelemahannya di mana saja. Tetapi saya tidak melihat usaha keras dari mereka untuk memperbaiki," ujar Eng seperti dikutip dari Badmintonindonesia.org.
Eng Hian pun mengultimatum Rizki/Della. Jika belum mampu memperbaiki penampilan dan gagal menembus peringkat sepuluh besar dunia, maka Rizki/Della terancam kehilangan kesempatan untuk memperebutkan tiket Olimpiade 2020.
"Saya akan memberikan kesempatan sampai akhir tahun ini. Kalau sampai akhir tahun ini tidak bisa menembus Top 10, maka saya akan stop memberikan kesempatan mereka untuk dapat tiket ke olimpiade. Lebih baik kesempatan itu saya berikan kepada pemain-pemain muda," tuturnya.
Ultimatum yang sama ditujukan kepada pasangan Yulfira Barkah/Jauza Fadhila Sugiarto. Dalam evaluasi Eng Hian, Yulfira/Jauza belum menunjukkan performa yang menggembirakan. Di Thailand Open 2019, Yulfira/Jauza terhenti di babak pertama dari ganda Korea Selatan, Chang Ye Na/Kim Hye Rin dengan skor 21-12, 12-21, 14-21.
"Kalau Yulfira/Jauza permasalahannya hampir sama dengan Rizki/Della, dari awal tahun sudah diberikan kesempatan tetapi progressnya jalan di tempat," sebut Eng. "Kejuaraan Dunia mungkin akan jadi turnamen terakhir pasangan ini kalau mereka tidak bisa menunjukan hasil yang luar biasa,"lanjutnya.
Yulfira/Jauza mendapat kesempatan untuk bertanding di World Championships 2019 pada 19-25 Agustus di Basel, Swiss. Hanya tiga pasangan ganda putri Indonesia yang mendapat undangan untuk berlaga di kejuaraan bergengsi ini. Greysia/Apriyani dan Rizki/Della juga akan berlaga di kejuaraan dunia.
(aww)