Rhino Cross Triathlon 2019 Bakal Hadirkan Track Lebih Menantang
A
A
A
JAKARTA - PT Banten West Java (BWJ) resmi mengumumkan bakal menggelar kembali Rhino Cross Triathlon, yakni ajang kejuaraan terbuka triathlon lintas alam di Indonesia. Lomba terdiri dari renang, balap sepeda, dan lari melintasi keindahan serta tantangan alam Tanjung Lesung, Pandeglang, Banten.
"Pada penyelenggaraan yang ketiga kalinya ini, Rhino Cross Triathlon diadakan pada 28-29 September 2019. Registrasi sudah mulai dibuka sejak awal Agustus di website. Untuk diketahui ajang Triathlon yang belakangan marak di Tanah Air, pertama kali dipopulerkan di sini (Tanjung Lesung)," kata President Director Banten West Java, Poernomo Siswoprasetjo kepada wartawan di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung, Pandeglang, Banten, Jumat (16/8/2019).
Peluncurannya sendiri dilakukan bersamaan dengan perayaan Hari Kemerdekaan ke-74 Republik Indonesia dan Kampanye Experience Tanjung Lesung sebagai bagian dari upaya bersama pemulihan kawasan Tanjung Lesung pascatsunami yang terjadi di akhir 2018 lalu. "Ini juga momen bagi kami untuk bangkit," imbuhnya.
Sementara itu, Taufik Hidayat, Technical Manager Rhino Cross Triathlon, mengatakan, tahun ini penyelenggaraan kegiatan yang menguras fisik tersebut akan digelar secara berbeda. Pihaknya mencoba merealisasikan masukan yang diberikan para peserta pada tahun-tahun sebelumnya.
“Sesuai keinginan peserta tahun lalu, Rhino X-Tri 2019 akan menjadi kompetisi yang lebih menantang. Rhino X-Tri digelar dalam 2 kategori, yaitu Kategori Rhino yang melombakan nomor renang 1.000 meter, balap sepeda 20 kilometer, dan lari 10 kilometer. Lalu Kategori Bull yang melombakan renang 500 meter, balap sepeda 10 kilometer, dan lari 5 kilometer. Di ajang Rhino Mountain Bike XCM akan dipertandingkan kategori-kategori; Women Open, Men Open, Men Junior dan Men Master," paparnya.
Lebih detail dikatakan, untuk lintasan renang tidak ada yang banyak berubah. Tapi peserta akan dihadapkan pada medan bibir pantai yang menantang, track sepanjang 2 kilometer dengan karang kecil. Sedangkan untuk jalur bersepeda sepanjang 20 kilometer bakal keluar dari KEK Tanjung Lesung. "Jalannya bervariasi, mulai jalan berpasir, jalan setapak, jalan kampung, jalan perbukitan, tanjakan dan turunan yang membutuhkan handling pedal dan gear yang tepat," tuturnya.
Di luar tantangan yang ada, Taufik menegaskan, pihaknya mengedepankan keselamatan semua pihak. Panitia menyiapkan tim di laut dan di darat untuk menjamin keselamatan para peserta.
"Registrasi peserta sudah dibuka sejak 1 Agustus lalu melalui website event. Ada promo harga khusus, early bird dan flash sale bagi peserta yang mendaftarkan diri hingga 31 Agustus 2019," sebut Taufik.
Poernomo pun mengajak seluruh masyarakat dan komunitas pegiat olahraga sepeda, lari, dan berenang untuk meramaikan dan berpartisipasi di Rhino X-Tri tahun ini. "Kami menyediakan hadiah total ratusan juta untuk para juara Rhino X-Tri dan Rhino MTB XCM (Mountain Bika Cross Country Marathon)," pungkasnya.
Perhelatan akbar tersebut yang juga dikemas dalam acara bertajuk Pasar Kalitjaa akan menghelat Upacara Pengibaran Bendera Merah Putih yang akan dilaksanakan secara serempak di darat (Pantai Kalicaa),
laut, dan udara oleh komunitas warga Badui, keluarga besar Tanjung Lesung, kelompok atlit kayak, paddle board, serta paramotor.
"Pada penyelenggaraan yang ketiga kalinya ini, Rhino Cross Triathlon diadakan pada 28-29 September 2019. Registrasi sudah mulai dibuka sejak awal Agustus di website. Untuk diketahui ajang Triathlon yang belakangan marak di Tanah Air, pertama kali dipopulerkan di sini (Tanjung Lesung)," kata President Director Banten West Java, Poernomo Siswoprasetjo kepada wartawan di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung, Pandeglang, Banten, Jumat (16/8/2019).
Peluncurannya sendiri dilakukan bersamaan dengan perayaan Hari Kemerdekaan ke-74 Republik Indonesia dan Kampanye Experience Tanjung Lesung sebagai bagian dari upaya bersama pemulihan kawasan Tanjung Lesung pascatsunami yang terjadi di akhir 2018 lalu. "Ini juga momen bagi kami untuk bangkit," imbuhnya.
Sementara itu, Taufik Hidayat, Technical Manager Rhino Cross Triathlon, mengatakan, tahun ini penyelenggaraan kegiatan yang menguras fisik tersebut akan digelar secara berbeda. Pihaknya mencoba merealisasikan masukan yang diberikan para peserta pada tahun-tahun sebelumnya.
“Sesuai keinginan peserta tahun lalu, Rhino X-Tri 2019 akan menjadi kompetisi yang lebih menantang. Rhino X-Tri digelar dalam 2 kategori, yaitu Kategori Rhino yang melombakan nomor renang 1.000 meter, balap sepeda 20 kilometer, dan lari 10 kilometer. Lalu Kategori Bull yang melombakan renang 500 meter, balap sepeda 10 kilometer, dan lari 5 kilometer. Di ajang Rhino Mountain Bike XCM akan dipertandingkan kategori-kategori; Women Open, Men Open, Men Junior dan Men Master," paparnya.
Lebih detail dikatakan, untuk lintasan renang tidak ada yang banyak berubah. Tapi peserta akan dihadapkan pada medan bibir pantai yang menantang, track sepanjang 2 kilometer dengan karang kecil. Sedangkan untuk jalur bersepeda sepanjang 20 kilometer bakal keluar dari KEK Tanjung Lesung. "Jalannya bervariasi, mulai jalan berpasir, jalan setapak, jalan kampung, jalan perbukitan, tanjakan dan turunan yang membutuhkan handling pedal dan gear yang tepat," tuturnya.
Di luar tantangan yang ada, Taufik menegaskan, pihaknya mengedepankan keselamatan semua pihak. Panitia menyiapkan tim di laut dan di darat untuk menjamin keselamatan para peserta.
"Registrasi peserta sudah dibuka sejak 1 Agustus lalu melalui website event. Ada promo harga khusus, early bird dan flash sale bagi peserta yang mendaftarkan diri hingga 31 Agustus 2019," sebut Taufik.
Poernomo pun mengajak seluruh masyarakat dan komunitas pegiat olahraga sepeda, lari, dan berenang untuk meramaikan dan berpartisipasi di Rhino X-Tri tahun ini. "Kami menyediakan hadiah total ratusan juta untuk para juara Rhino X-Tri dan Rhino MTB XCM (Mountain Bika Cross Country Marathon)," pungkasnya.
Perhelatan akbar tersebut yang juga dikemas dalam acara bertajuk Pasar Kalitjaa akan menghelat Upacara Pengibaran Bendera Merah Putih yang akan dilaksanakan secara serempak di darat (Pantai Kalicaa),
laut, dan udara oleh komunitas warga Badui, keluarga besar Tanjung Lesung, kelompok atlit kayak, paddle board, serta paramotor.
(sha)