Dua Pekan di Liverpool, Begini 3 Hal Positif dan Negatif tentang Adrian
A
A
A
LIVERPOOL - Sudah dua pekan Adrian meninggalkan West Ham United dan bergabung dengan Liverpool dengan status bebas transfer. Ada pujian dan kritikan yang dihadapi kiper berusia 32 tahun selama merumput bersama Si Merah.
Selama 14 hari berada di Anfield, Adrian telah menghadirkan satu trofi juara. Itu terjadi ketika kiper asal Spanyol mengantarkan Liverpool merebut Piala Super Eropa 2019 usai mengalahkan Chelsea melalui drama adu penalti 5-4.
Pada drama adu penalti tersebut, Adrian sukses menjadi pahlawan kemenangan Liverpool setelah mementahkan tendangan Tammy Abraham. Dalam sekejap namanya pun semakin populer di kalangan penggemar.
Sayangnya, pujian itu hanya berlangsung selama beberapa hari saja. Petaka itu datang ketika Liverpool tampil di Liga Inggris atau tepatnya saat berhadapan melawan Southampton.
Meskipun pada matchday kedua The Reds berhasil merebut kemenangan 2-1 atas Southampton, namun Adrian sempat mendapat sorotan tajam lantaran melakukan tindakan yang sangat ceroboh. Saat itu, dia terlihat terlalu lama menahan bola backpass, sehingga ketika ia melakukan sepakannya bola tersebut justru mengarah ke kaki Danny Ings dan bola meluncur deras ke gawang Liverpool.
Itu merupakan sepenggal mengenai perjalanan Adrian bersama Liverpool. Sebenarnya ada banyak hal yang bisa diulas dari sosok kiper yang memiliki 1,9m tersebut.
Berikut 3 Hal Positif dan Negatif Tentang Adrian:
Positif
• Liverpool mendapatkan penjaga gawang yang jelas tidak lebih buruk dari Simon Mignolet. Dari segi usia tidak jauh berbeda dan salah satu keuntungan Si Merah adalah klub tidak perlu membayar biaya transfer.
• Pada debut pertamanya, Adrian membawa trofi pertama musim ini ke Anfield. Dia menjadi pahlawan saat menyelamatkan tendangan pemain kelima Chelsea, Tammy Abraham.
• Performa melawan Southampton bukanlah yang terbaik dari Adrian tetapi babak pertama adalah yang paling baik untuk dikatakan. Penjaga gawang asal Spanyol itu memimpin pertahanan, menghasilkan beberapa penyelamatan vital dan menahan tekanan yang cukup lama bagi Sadio Mane untuk akhirnya mencetak gol pembuka.
Negatif
• Adrian berbeda dengan Alisson Becker. Dia tidak semuda itu, tidak begitu terampil, tidak begitu baik dengan bola di kakinya, dan dia tidak terlihat seperti orang yang memberi Brasil kompetisi yang sesungguhnya. Ini berkaitan dalam perebutan posisi utama sebagai penjaga gawang Liverpool.
• Salah satu hal yang tidak memungkinkan Adrian menjadi penjaga gawang yang hebat adalah kegugupannya yang terkadang membuat penggemar gelisah. Itu adalah sesuatu yang dulu dibicarakan oleh mantan rekan setimnya di West Ham dan para penggemar The Hammers.
• Kesalahan fatal alias blunder yang menyebabkan gawang Adrian tidak bisa dijelaskan. Pasalnya, dia berada dalam posisi bebas untuk membuang bola. Tapi mengapa ia mengarahkannya ke kaki Danny Ings.
Selama 14 hari berada di Anfield, Adrian telah menghadirkan satu trofi juara. Itu terjadi ketika kiper asal Spanyol mengantarkan Liverpool merebut Piala Super Eropa 2019 usai mengalahkan Chelsea melalui drama adu penalti 5-4.
Pada drama adu penalti tersebut, Adrian sukses menjadi pahlawan kemenangan Liverpool setelah mementahkan tendangan Tammy Abraham. Dalam sekejap namanya pun semakin populer di kalangan penggemar.
Sayangnya, pujian itu hanya berlangsung selama beberapa hari saja. Petaka itu datang ketika Liverpool tampil di Liga Inggris atau tepatnya saat berhadapan melawan Southampton.
Meskipun pada matchday kedua The Reds berhasil merebut kemenangan 2-1 atas Southampton, namun Adrian sempat mendapat sorotan tajam lantaran melakukan tindakan yang sangat ceroboh. Saat itu, dia terlihat terlalu lama menahan bola backpass, sehingga ketika ia melakukan sepakannya bola tersebut justru mengarah ke kaki Danny Ings dan bola meluncur deras ke gawang Liverpool.
Itu merupakan sepenggal mengenai perjalanan Adrian bersama Liverpool. Sebenarnya ada banyak hal yang bisa diulas dari sosok kiper yang memiliki 1,9m tersebut.
Berikut 3 Hal Positif dan Negatif Tentang Adrian:
Positif
• Liverpool mendapatkan penjaga gawang yang jelas tidak lebih buruk dari Simon Mignolet. Dari segi usia tidak jauh berbeda dan salah satu keuntungan Si Merah adalah klub tidak perlu membayar biaya transfer.
• Pada debut pertamanya, Adrian membawa trofi pertama musim ini ke Anfield. Dia menjadi pahlawan saat menyelamatkan tendangan pemain kelima Chelsea, Tammy Abraham.
• Performa melawan Southampton bukanlah yang terbaik dari Adrian tetapi babak pertama adalah yang paling baik untuk dikatakan. Penjaga gawang asal Spanyol itu memimpin pertahanan, menghasilkan beberapa penyelamatan vital dan menahan tekanan yang cukup lama bagi Sadio Mane untuk akhirnya mencetak gol pembuka.
Negatif
• Adrian berbeda dengan Alisson Becker. Dia tidak semuda itu, tidak begitu terampil, tidak begitu baik dengan bola di kakinya, dan dia tidak terlihat seperti orang yang memberi Brasil kompetisi yang sesungguhnya. Ini berkaitan dalam perebutan posisi utama sebagai penjaga gawang Liverpool.
• Salah satu hal yang tidak memungkinkan Adrian menjadi penjaga gawang yang hebat adalah kegugupannya yang terkadang membuat penggemar gelisah. Itu adalah sesuatu yang dulu dibicarakan oleh mantan rekan setimnya di West Ham dan para penggemar The Hammers.
• Kesalahan fatal alias blunder yang menyebabkan gawang Adrian tidak bisa dijelaskan. Pasalnya, dia berada dalam posisi bebas untuk membuang bola. Tapi mengapa ia mengarahkannya ke kaki Danny Ings.
(bbk)