Sejarah Perempat Final, Ini Strategi Jojo Lawan Pemain India

Jum'at, 23 Agustus 2019 - 07:51 WIB
Sejarah Perempat Final, Ini Strategi Jojo Lawan Pemain India
Sejarah Perempat Final, Ini Strategi Jojo Lawan Pemain India
A A A
BASEL - Jonatan Christie menjadi harapan Indonesia untuk memboyong gelar juara dunia tunggal putra. Setelah menggulung pemain Denmark, Jan O Jorgensen di babak ketiga, hari ini, Jojo akan melawan Sai Praneeth B. dari India di perempat final.

Dari head to head, Jojo unggul atas Praneeth. Pertemuan mereka terakhir terjadi di French Open 2018. Kala itu, Jojo menang dua game langsung 21-16, 21-14.

Pemain unggulan keempat itu akan berusaha mengeluarkan kemampuan terbaiknya saat melawan Praneeth. ’’Saya harus lebih banyak variasi karena defend dia bagus dan serangannya juga lumayan bagus,”ucap Jonatan seperti dikutip dari Badmintonindonesia.org.

Jojo juga telah mengevaluasi kelemahannya saat mengalahkan Jorgensen di babak ketiga dengan skor 21-12, 21-16. Dia juga akan mengamati permainan Praneeth saat mengalahkan Anthony Sinisuka Ginting.

’’Puji Tuhan saya bisa melaju ke babak delapan besar, untuk pertama kalinya di Kejuaraan Dunia. Tapi cukup disayangkan tadi Anthony kalah. Kalau dia menang setidaknya satu medali untuk Indonesia sudah aman dari tunggal putra. Ya tapi namanya permainan ada menang dan kalah. Mungkin tadi dia juga lagi nggak enak mainnya,”papar juara New Zealand Open 2019 tersebut..

Juara Australian Open 2019 itu mengakui ada beberapa kelemahan yang dilakukan saat melawan Jorgensen. ’’Kaya saya tadi di game pertama mungkin bisa menerapkan strategi permainan dengan benar dan tepat. Tapi di awal game kedua tempo permainan saya agak sedikit menurun dan itu kesempatan yang Jorgensen ambil untuk menekan saya di awal game kedua, sampai poin 11 saya tertinggal. Tapi setelah poin 11 saya kembali fokus dan membalikkan keadaan. Saya yang menekan dia, bukan dia yang menekan saya,” jelasnya lagi.

Hasil ini sekaligus menambah keunggulan Jonatan dari Jorgensen menjadi 3-2. Terakhir pertemuan mereka terjadi di Japan Open 2019. Saat itu Jonatan menang 21-14, 21-14.

’’Kalau dilihat dari hasil, saya puas. Tapi tetap ada beberapa catatan yang masih harus diperbaiki. Kaya tadi di awal game kedua tempo permainannya nggak boleh hilang. Untung saya bisa ambil lagi. Kalau sampai ke game ketiga, Jan O jadi percaya diri, fight backnya itu bisa berbahaya,” ungkap Jonatan.
(aww)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5802 seconds (0.1#10.140)