Singkirkan Juara Dunia, Greysia/Apriyani: Nggak Boleh Kalah Hawa
Singkirkan Juara Dunia, Greysia/Apriyani: Nggak Boleh Kalah Hawa
A
A
A
BASEL - Keberhasilan ganda putri, Greysia Polii/Apriyani Rahayu menembus semifinal Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2019 sangat melegakan. Perjuangan yang diraih dengan memulangkan juara dunia 2017 asal China, Chen Qing Chen/Jia Yi Fan dengan 25-23, 23-21menjadi pembuktian Greysia/Apriyani.
Duet peringkat lima dunia itu membuka rahasia keberhasilan meredam unggulan keempat tersebut. Apalagi sejak game pertama, juara India Open 2019 selalu berada di bawah tekanan Chen/Jia. Ketika posisi poin imbang 17-17, Greysia/Apriyani secara pelan bangkit membalikkan posisi. Poin demi poin diamankan hingga akhirnya menang ketat 25-23.
’’Game pertama kami sempat kehilangan hawa di lapangan. Mereka mainnya mau cepat juga, mau menekan kami. Tapi pelatih mengingatkan, kami juga saling mengingatkan, nggak boleh kalah hawa duluan,’’kata Greysia seperti dikutip dari laman resmi PBSI, Badmintonindonesia.org.
Memasuki game kedua, pertandingan terjadi lebih rapat. Susul menyusul poin terjadi secara bergantian. Greysia/Apriyani merebut match point 20-19 lebih dulu. Namun setting point harus terjadi dua kali untuk akhirnya mereka menang 23-21.
’’Dari situ kami bangun, kaya ditampar. Oh iya benar. Jadi harus langsung masuk ke strategi, kami harus tenang. Karena di level ini kami sudah sama-sama tahu. Otomatis itu yang dipentingin dulu, hawa ingin berjuangnya harus dijaga. Selebihnya pasti kalau itu sudah dijaga, fokus, pasti sudah enak mau main apa saja strateginya,” jelas Greysia.
Apriyani pun mengaku lega bisa melewati satu lawan berat di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2019. Namun, dia tidak mau berpuas diri. Apalagi di semifinal, Greysia/Apriyani melawan rival lawasnya dari Jepang, Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara.
’’Kami boleh bangga dengan hasil hari ini, tapi inget kami masih ada pertandingan besok. Main lagi, prepare lagi, tetap enjoy, satukan pikiran, satukan hati. Pokoknya siap buat besok,” kata Apriyani usai pertandingannya Jumat (23/8) diSt. Jakobshalle Basel,Swiss.
Duet peringkat lima dunia itu membuka rahasia keberhasilan meredam unggulan keempat tersebut. Apalagi sejak game pertama, juara India Open 2019 selalu berada di bawah tekanan Chen/Jia. Ketika posisi poin imbang 17-17, Greysia/Apriyani secara pelan bangkit membalikkan posisi. Poin demi poin diamankan hingga akhirnya menang ketat 25-23.
’’Game pertama kami sempat kehilangan hawa di lapangan. Mereka mainnya mau cepat juga, mau menekan kami. Tapi pelatih mengingatkan, kami juga saling mengingatkan, nggak boleh kalah hawa duluan,’’kata Greysia seperti dikutip dari laman resmi PBSI, Badmintonindonesia.org.
Memasuki game kedua, pertandingan terjadi lebih rapat. Susul menyusul poin terjadi secara bergantian. Greysia/Apriyani merebut match point 20-19 lebih dulu. Namun setting point harus terjadi dua kali untuk akhirnya mereka menang 23-21.
’’Dari situ kami bangun, kaya ditampar. Oh iya benar. Jadi harus langsung masuk ke strategi, kami harus tenang. Karena di level ini kami sudah sama-sama tahu. Otomatis itu yang dipentingin dulu, hawa ingin berjuangnya harus dijaga. Selebihnya pasti kalau itu sudah dijaga, fokus, pasti sudah enak mau main apa saja strateginya,” jelas Greysia.
Apriyani pun mengaku lega bisa melewati satu lawan berat di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2019. Namun, dia tidak mau berpuas diri. Apalagi di semifinal, Greysia/Apriyani melawan rival lawasnya dari Jepang, Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara.
’’Kami boleh bangga dengan hasil hari ini, tapi inget kami masih ada pertandingan besok. Main lagi, prepare lagi, tetap enjoy, satukan pikiran, satukan hati. Pokoknya siap buat besok,” kata Apriyani usai pertandingannya Jumat (23/8) diSt. Jakobshalle Basel,Swiss.
(aww)
Explore More