Papua Mundur Jadi Tuan Rumah Popnas dan Peparpenas 2019
A
A
A
JAKARTA - Papua memutuskan mundur jadi tuan rumah penyelenggaraan Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) dan Pekan Paralimpik Pelajar Nasional (Peparpenas) 2019. Ini sebagaimana tertuang dalam surat Gubernur Papua, Lukas Enembe, perihal permohonan pemindahan penyelenggaraan Popnas dan Peparpenas.
Popnas dan Peparpenas dijadwalkan bakal digelar di Papua pada Oktober 2019. Namun, melihat kondisi keamanan yang sedang memanas di pulau paling timur Indonesia membuat Papua memutuskan untuk mundur sebagai tuan rumah.
Padahal pesta olahraga untuk pelajar se-Tanah Air itu menjadi salah satu tolok ukur untuk uji coba venue sebelum menyambut Pekan Olahraga Nasional (PON) XX pada 20 Oktober sampai 2 November 2020 mendatang. Sayang, pada prosesnya, Papua tak sanggup menjadi tuan rumah Popnas dan Peparpenas 2019.
Dalam surat tersebut disebutkan bahwa mereka mengutamakan keamanan dan kenyamanan atlet dan ofisial yang hadir. "Kondisi keamanan secara umum di Papua serta secara khusus di Jayapura dengan mempertimbangkan aspek kenyamanan atlet peserta Popnas dan Peparpenas yang belum stabil pasca terjadinya demonstrasi masyarakat Papua. Rentang waktu yang terbilang dekat dengan rencana pelaksanaan Popnas dan peparpenas menjadi pertimbangan yang sangat penting bagi kami," demikian surat Gubernur Papua, Lukas Enembe.
Mengacu pada waktu pelaksanaan Popnas dan Peparpenas yang sudah dekat serta tidak memadai dukungan peralatan dan venue yang ada, maka Papua tidak siap melaksanakan Popnas dan Peparpenas 2019. "Kami memohon sekiranya Bapak Menteri untuk menunjuk Provinsi lain menjadi tuan rumah Popnas dan Peparpenas 2019."
Sementara itu, Kemenpora akan berkoordinasi dengan seluruh stakeholder untuk mencari solusi atas tindak lanjut dari keputusan ini.
"Kami juga akan terus memantau konstelasi di lapangan dan segera menyampaikan informasi terbaru terkait seluruh perkembangan Popnas XV dan Peparpenas IX 2019."
Popnas dan Peparpenas dijadwalkan bakal digelar di Papua pada Oktober 2019. Namun, melihat kondisi keamanan yang sedang memanas di pulau paling timur Indonesia membuat Papua memutuskan untuk mundur sebagai tuan rumah.
Padahal pesta olahraga untuk pelajar se-Tanah Air itu menjadi salah satu tolok ukur untuk uji coba venue sebelum menyambut Pekan Olahraga Nasional (PON) XX pada 20 Oktober sampai 2 November 2020 mendatang. Sayang, pada prosesnya, Papua tak sanggup menjadi tuan rumah Popnas dan Peparpenas 2019.
Dalam surat tersebut disebutkan bahwa mereka mengutamakan keamanan dan kenyamanan atlet dan ofisial yang hadir. "Kondisi keamanan secara umum di Papua serta secara khusus di Jayapura dengan mempertimbangkan aspek kenyamanan atlet peserta Popnas dan Peparpenas yang belum stabil pasca terjadinya demonstrasi masyarakat Papua. Rentang waktu yang terbilang dekat dengan rencana pelaksanaan Popnas dan peparpenas menjadi pertimbangan yang sangat penting bagi kami," demikian surat Gubernur Papua, Lukas Enembe.
Mengacu pada waktu pelaksanaan Popnas dan Peparpenas yang sudah dekat serta tidak memadai dukungan peralatan dan venue yang ada, maka Papua tidak siap melaksanakan Popnas dan Peparpenas 2019. "Kami memohon sekiranya Bapak Menteri untuk menunjuk Provinsi lain menjadi tuan rumah Popnas dan Peparpenas 2019."
Sementara itu, Kemenpora akan berkoordinasi dengan seluruh stakeholder untuk mencari solusi atas tindak lanjut dari keputusan ini.
"Kami juga akan terus memantau konstelasi di lapangan dan segera menyampaikan informasi terbaru terkait seluruh perkembangan Popnas XV dan Peparpenas IX 2019."
(sha)