Robohkan Yarde di Ronde 11, Kovalev vs Canelo Segera Terealisasi
A
A
A
CHELYABINCK - Sergey Kovalev memamerkan keperkasaannya dengan merobohkan Anthony Yarde di ronde 11 dalam perebutan gelar Kelas Berat Ringan WBO. Kemenangan Knockout tersebut membuktikan sesumbar Kovalev yang akan memulangkan Yarde ke Inggris dengan cara menyakitkan.
Pamer kekuatan Kovalev tersebut seperti menjadi sinyal kepada juara dunia Kelas Menengah WBA dan WBC Saul Canelo Alvarez untuk mengajaknya bertarung.
Kovalev yang berusia 36 tahun benar-benar tahan pukul. Dia tersengat ambisi Alya untuk segera mengajak Canelo bertarung.
Canelo sengaja menahan rencana pertarungan pada 14 September sambil menunggu hasil pertarungan Kovalev dengan Yarde. Dan, kemenangan ini kian memperbesar pertemuan Kovalev dengan Canelo.
Jika megaduel tersebut terwujud akan membuka peluang Canelo menjadi juara dunia di empat kelas berbeda. "Pertarungan ini memberikan kami kesempatan untuk bertarung dengan Canelo selanjutnya," kata Kovalev.
Dalam pertarungan di Traktor Sport Palace, Chelyabinck, Rusia, Kovalev memang mendominasi. Dari 12 ronde yang direncanakan, Yarde hanya menang di ronde kedelapan. Di ronde tersebut, Yarde sepertinya akan mampu merobohkan Kovalev. Pukulan jab, hook, straight, dan upper cut beruntun Yarde benar-benar menyudutkan Kovalev di tali ring.
Namun, semua pukulan Yarde yang telak tersebut tak membuat Kovalev roboh. Kovalev mampu menjaga keseimbangan tubuhnya agar tidak mencium kanvas.
Kovalev merespons serangan Yarde dengan merangsek Yarde yang sepertinya mulai kehilangan stamina. Pukulan Kovalev mendarat telak ke wajah Yarde. Hingga ronde 10, Kovalev masih unggul.
Di ronde 11, Yarde makin kehilangan tenaga. Namun, Yarde tidak menjaga jarak. Dia malah meladeni jual beli pukulan dengan Kovalev yang mendapat dukungan dari publik Rusia.
Hingga akhirnya, sebuah jab kiri Kovalev telak mengenai dagu Yarde yang langsung terjengkang ke matras. Yarde tidak bisa bangun hingga wasit ring Luis Pabon memutuskan menyetop pertarungan.
Pamer kekuatan Kovalev tersebut seperti menjadi sinyal kepada juara dunia Kelas Menengah WBA dan WBC Saul Canelo Alvarez untuk mengajaknya bertarung.
Kovalev yang berusia 36 tahun benar-benar tahan pukul. Dia tersengat ambisi Alya untuk segera mengajak Canelo bertarung.
Canelo sengaja menahan rencana pertarungan pada 14 September sambil menunggu hasil pertarungan Kovalev dengan Yarde. Dan, kemenangan ini kian memperbesar pertemuan Kovalev dengan Canelo.
Jika megaduel tersebut terwujud akan membuka peluang Canelo menjadi juara dunia di empat kelas berbeda. "Pertarungan ini memberikan kami kesempatan untuk bertarung dengan Canelo selanjutnya," kata Kovalev.
Dalam pertarungan di Traktor Sport Palace, Chelyabinck, Rusia, Kovalev memang mendominasi. Dari 12 ronde yang direncanakan, Yarde hanya menang di ronde kedelapan. Di ronde tersebut, Yarde sepertinya akan mampu merobohkan Kovalev. Pukulan jab, hook, straight, dan upper cut beruntun Yarde benar-benar menyudutkan Kovalev di tali ring.
Namun, semua pukulan Yarde yang telak tersebut tak membuat Kovalev roboh. Kovalev mampu menjaga keseimbangan tubuhnya agar tidak mencium kanvas.
Kovalev merespons serangan Yarde dengan merangsek Yarde yang sepertinya mulai kehilangan stamina. Pukulan Kovalev mendarat telak ke wajah Yarde. Hingga ronde 10, Kovalev masih unggul.
Di ronde 11, Yarde makin kehilangan tenaga. Namun, Yarde tidak menjaga jarak. Dia malah meladeni jual beli pukulan dengan Kovalev yang mendapat dukungan dari publik Rusia.
Hingga akhirnya, sebuah jab kiri Kovalev telak mengenai dagu Yarde yang langsung terjengkang ke matras. Yarde tidak bisa bangun hingga wasit ring Luis Pabon memutuskan menyetop pertarungan.
(sha)