Bruno Fernandes, Pemain Siap Pakai yang Berakhir Pahit di Sporting Lisbon
A
A
A
LISBON - Pakar sepak bola Portugal, Felipe Dias, berbagi analisisnya tentang karier Bruno Fernandes yang berakhir pahit di Sporting Lisbon. Dikatakannya, gelandang kreatif itu memiliki semua atribut yang diperlukan untuk meraih kesuksesan di Liga Inggris.
Tapi rencana tinggal rencana. Proses kepindahannya ke Tottenham Hotspur urung terlaksana lantaran Lisbon keukeuh mempertahankannya alias tidak dijual.
"Saya tidak ragu bahwa Fernandes dapat berkembang di Liga Primer. Orang ini dapat bermain dan melawan yang terbaik dari mereka. Saya sudah menjadi jurnalis selama 20 tahun dan menonton sepak bola selama yang saya ingat dan saya belum pernah melihat seorang pemain melakukan apa yang Bruno Fernandes lakukan musim lalu," kenang Dias dikutip dalam sebuah wawancara dengan Transfer Talk dikutip dari Sky Sports, Sabtu (31/8/2019).
Bruno Fernandes sempat menjadi buah bibir di kalangan penikmat sepak bola Eropa lantaran memiliki karier yang bagus bersama Lisbon di musim lalu. Sebanyak 32 gol dalam 50 pertandingan berhasil diberikan untuk klub.
Statistik itu setidaknya telah membuktikan bahwa Fernandes memiliki kapasitas untuk mengeksploitasi kelemahan pertahanan lawan. Sebab ia memiliki gerakan yang luar biasa, mampu membaca permainan dengan sangat baik, dan apa yang dia lakukan adalah masuk di antara garis dan menemukan kantong-kantong ruang untuk terlibat dalam permainan menyerang.
"Kita berbicara tentang seorang gelandang tengah ofensif yang mencetak 32 gol. Bahkan di sepak bola domestik Portugal dan Liga Eropa, yang diakui bukan yang paling glamor, Anda tidak dapat menyangkal bakatnya. Menurut saya, dia sudah menjadi pemain yang siap pakai untuk Liga Primer. Dia adalah pemimpin di lapangan, pelintas kelahiran alami dan finisher mematikan dengan kedua kaki. Dia cepat, kuat dan memiliki posisi yang baik.
"Dia bermain di Italia untuk sementara waktu yang membantu mengembangkan rasa taktisnya. Saya tidak punya kata buruk untuk mengatakan tentang dia sebagai pemain sepak bola. Pada usia 24 tahun, mengapa dia belum dipindahkan adalah pertanyaan besar."
Belum lama ini, Fernandes menuturkan kegagalannya pindah ke Tottenham lantaran Lisbon memilih untuk tidak menjualnya. Padahal ia tinggal selangkah lagi untuk pindah ke London Utara. Sayangnya, hingga jendela bursa transfer musim panas Liga Inggris ditutup, dua kesebelasan tidak menemui kata sepakat.
"Seperti yang Anda semua tahu, Tottenham membuat banyak proposal untuk saya. Semuanya baik-baik saja dengan saya - atau praktis seharusnya. Saya tidak pernah membuat tuntutan besar, manajer saya selalu berurusan dengan keuangan. Itu adalah dan tujuan saya untuk bermain di Inggris, Sporting, Anda tahu itu, semua orang tahu itu, dan ada syarat untuk hal-hal yang harus dilakukan. Tapi Sporting mengerti bahwa nilainya tidak cukup dan saya harus menghormati keputusan itu."
Tapi rencana tinggal rencana. Proses kepindahannya ke Tottenham Hotspur urung terlaksana lantaran Lisbon keukeuh mempertahankannya alias tidak dijual.
"Saya tidak ragu bahwa Fernandes dapat berkembang di Liga Primer. Orang ini dapat bermain dan melawan yang terbaik dari mereka. Saya sudah menjadi jurnalis selama 20 tahun dan menonton sepak bola selama yang saya ingat dan saya belum pernah melihat seorang pemain melakukan apa yang Bruno Fernandes lakukan musim lalu," kenang Dias dikutip dalam sebuah wawancara dengan Transfer Talk dikutip dari Sky Sports, Sabtu (31/8/2019).
Bruno Fernandes sempat menjadi buah bibir di kalangan penikmat sepak bola Eropa lantaran memiliki karier yang bagus bersama Lisbon di musim lalu. Sebanyak 32 gol dalam 50 pertandingan berhasil diberikan untuk klub.
Statistik itu setidaknya telah membuktikan bahwa Fernandes memiliki kapasitas untuk mengeksploitasi kelemahan pertahanan lawan. Sebab ia memiliki gerakan yang luar biasa, mampu membaca permainan dengan sangat baik, dan apa yang dia lakukan adalah masuk di antara garis dan menemukan kantong-kantong ruang untuk terlibat dalam permainan menyerang.
"Kita berbicara tentang seorang gelandang tengah ofensif yang mencetak 32 gol. Bahkan di sepak bola domestik Portugal dan Liga Eropa, yang diakui bukan yang paling glamor, Anda tidak dapat menyangkal bakatnya. Menurut saya, dia sudah menjadi pemain yang siap pakai untuk Liga Primer. Dia adalah pemimpin di lapangan, pelintas kelahiran alami dan finisher mematikan dengan kedua kaki. Dia cepat, kuat dan memiliki posisi yang baik.
"Dia bermain di Italia untuk sementara waktu yang membantu mengembangkan rasa taktisnya. Saya tidak punya kata buruk untuk mengatakan tentang dia sebagai pemain sepak bola. Pada usia 24 tahun, mengapa dia belum dipindahkan adalah pertanyaan besar."
Belum lama ini, Fernandes menuturkan kegagalannya pindah ke Tottenham lantaran Lisbon memilih untuk tidak menjualnya. Padahal ia tinggal selangkah lagi untuk pindah ke London Utara. Sayangnya, hingga jendela bursa transfer musim panas Liga Inggris ditutup, dua kesebelasan tidak menemui kata sepakat.
"Seperti yang Anda semua tahu, Tottenham membuat banyak proposal untuk saya. Semuanya baik-baik saja dengan saya - atau praktis seharusnya. Saya tidak pernah membuat tuntutan besar, manajer saya selalu berurusan dengan keuangan. Itu adalah dan tujuan saya untuk bermain di Inggris, Sporting, Anda tahu itu, semua orang tahu itu, dan ada syarat untuk hal-hal yang harus dilakukan. Tapi Sporting mengerti bahwa nilainya tidak cukup dan saya harus menghormati keputusan itu."
(bbk)