Driver F2 Tewas, Pembalap Perlu Tingkatkan Keselamatan
A
A
A
SPA-FRACORCHAMPS - Dunia balap internasional khususnya Formula 2 (F2) dirundung duka. Pembalap tim BWT Arden Motorsport Anthoine Hubert meninggal dunia akibat kecelakaan fatal di Feature Race Grand Prix Belgia, kemarin. Pembalap dunia pun angkat bicara terkait keselamatan (safety) di lintasan.
Peristiwa itu terjadi ketika Hubert melaju dengan estimasi kecepatan 257 km/jam menanjak dan kemudian keluar dari tikungan Eau Rouge pada lap 2. Pembalap Prancis itu kehilangan kendali atas mobilnya sebelum menghantam penghalang.
Para petugas medis pun melakukan upaya penyelamatan dan membawa pembalap ke rumah sakit terdekat. Sayang, beberapa jam kemudian, Federasi Balap Internasional (FIA) mengumumkan bahwa nyawa Hubert tidak tertolong.
“Anthoine adalah pembalap yang luar biasa yang memiliki masa depan cerah. Dia baik kepada semua orang, selalu tersenyum, dan sikap positifnya menginspirasi banyak orang," demikian pernyataan FIA.
FIA berjanji memberikan dukungan kepada penyelenggara acara dan otoritas terkait untuk melakukan penyelidikan atas insiden tersebut. Sebagai bentuk penghormatan terhadap Hubert dan keluarganya, balapan F2 Grand Prix Belgia yang seharusnya digelar, Minggu (1/9) ditiadakan. Sementara F1 tetap berjalan sesuai jadwal.
Insiden ini juga mengundang reaksi juara lima kali F1 ((2008, 2014, 2015, 2017, 2018), Lewis Hamilton. Melalui akun instagram miliknya, andalan Mercedes itu mengungkapkan kesedihan dan ekspektasinya. Dia menilai profesi pembalap sangat berisiko. Sehingga, menurutnya, FIA harus melakukan berupaya melakukan berbagai cara agar balapan berjalan dengan aman dan kecelakaan fatal bisa diminimalisir.
“Jika salah satu dari Anda (penggemar balapan) mengira apa yang kami lakukan adalah aman, Anda sangat keliru. Semua pembalap ini mempertaruhkan nyawanya ketika berada di lintasan. Orang-orang perlu menghargai itu secara serius karena itu tidak cukup dihargai. Hubert mengambil risiko yang dia lakukan untuk mengejar mimpinya. Saya sangat sedih akan kejadian ini,” ungkap Hamilton.
Sebelum Hubert, ada sejumlah pembalap yang menemui kematian di lintasan balap. Jules Bianchi menjadi pembalap F1 terakhir yang meninggal di sirkuit. Bianchi mengalami cedera parah di kepala ketika GP F1 Jepang, Oktober 2014. Dia meninggal dunia di usia 25 tahun karena cedera tersebut pada Juli 2015. Sebelumnya, pada 1982, kecelakaan juga merenggut nyawa Gilles Villeneuve (GP Belgia 1982) dan Riccardo Paletti (GP Kanada 1982). Penuh risikonya dunia balapan juga menrenggut nyawa Ayrton Senna dan Roland Ratzenberger pada 1994 di Imola. (Alimansyah)
Peristiwa itu terjadi ketika Hubert melaju dengan estimasi kecepatan 257 km/jam menanjak dan kemudian keluar dari tikungan Eau Rouge pada lap 2. Pembalap Prancis itu kehilangan kendali atas mobilnya sebelum menghantam penghalang.
Para petugas medis pun melakukan upaya penyelamatan dan membawa pembalap ke rumah sakit terdekat. Sayang, beberapa jam kemudian, Federasi Balap Internasional (FIA) mengumumkan bahwa nyawa Hubert tidak tertolong.
“Anthoine adalah pembalap yang luar biasa yang memiliki masa depan cerah. Dia baik kepada semua orang, selalu tersenyum, dan sikap positifnya menginspirasi banyak orang," demikian pernyataan FIA.
FIA berjanji memberikan dukungan kepada penyelenggara acara dan otoritas terkait untuk melakukan penyelidikan atas insiden tersebut. Sebagai bentuk penghormatan terhadap Hubert dan keluarganya, balapan F2 Grand Prix Belgia yang seharusnya digelar, Minggu (1/9) ditiadakan. Sementara F1 tetap berjalan sesuai jadwal.
Insiden ini juga mengundang reaksi juara lima kali F1 ((2008, 2014, 2015, 2017, 2018), Lewis Hamilton. Melalui akun instagram miliknya, andalan Mercedes itu mengungkapkan kesedihan dan ekspektasinya. Dia menilai profesi pembalap sangat berisiko. Sehingga, menurutnya, FIA harus melakukan berupaya melakukan berbagai cara agar balapan berjalan dengan aman dan kecelakaan fatal bisa diminimalisir.
“Jika salah satu dari Anda (penggemar balapan) mengira apa yang kami lakukan adalah aman, Anda sangat keliru. Semua pembalap ini mempertaruhkan nyawanya ketika berada di lintasan. Orang-orang perlu menghargai itu secara serius karena itu tidak cukup dihargai. Hubert mengambil risiko yang dia lakukan untuk mengejar mimpinya. Saya sangat sedih akan kejadian ini,” ungkap Hamilton.
Sebelum Hubert, ada sejumlah pembalap yang menemui kematian di lintasan balap. Jules Bianchi menjadi pembalap F1 terakhir yang meninggal di sirkuit. Bianchi mengalami cedera parah di kepala ketika GP F1 Jepang, Oktober 2014. Dia meninggal dunia di usia 25 tahun karena cedera tersebut pada Juli 2015. Sebelumnya, pada 1982, kecelakaan juga merenggut nyawa Gilles Villeneuve (GP Belgia 1982) dan Riccardo Paletti (GP Kanada 1982). Penuh risikonya dunia balapan juga menrenggut nyawa Ayrton Senna dan Roland Ratzenberger pada 1994 di Imola. (Alimansyah)
(nfl)