Digerogoti Masalah Rasisme, Liga Italia Berpotensi Kehilangan Pemain Bintang

Rabu, 04 September 2019 - 22:00 WIB
Digerogoti Masalah Rasisme,...
Digerogoti Masalah Rasisme, Liga Italia Berpotensi Kehilangan Pemain Bintang
A A A
MILAN - Pekan lalu, penikmat sepak bola di Liga Italia dibuat heboh dengan penampilan Romelu Lukaku selama menjalani debut bersama Inter Milan saat mengalahkan Lecce dengan skor 4-0. Saat itu mantan penyerang Manchester United itu mencetak satu gol untuk kemenangan I Nerazzurri.

Belum genap sepekan, Lukaku merasakan hal yang kurang mengenakkan kala bertandang ke markas Cagliari di Sardegna Arena. Saat itu dia mendapatkan pelecehan dari penggemar ketika pemain berpaspor Belgia itu sukses membawa Inter menang 2-1 atas tuan rumah.

Peristiwa itu terjadi ketika Lukaku bersiap mengambil penalti. Eksekusi penalti berjalan lancar, namun sambutan penggemar tuan rumah kurang bersahabat mengingat ada perkataan rasisme saat mereka meneriakkan kera kepada pemain Inter tersebut.

Presiden Cagliari, Tommaso Giulini, berjanji larangan stadion dapat ditegakkan jika rasis diidentifikasi, tetapi ia mengatakan bahwa memerangi ketidaktahuan itu sulit. Dia juga berpendapat bahwa penutupan bagian lapangan tidak akan menjadi jawaban yang benar.

Melihat sikap dingin Giulini, Asosiasi Sepak Bola Belgia mengambil sikap tegas terkait rasisme yang menimpa Lukaku. RBFA dalam pernyataannya bakal berada di belakang sang pemain untuk memberantas masalah pelecehan tersebut. (Baca juga: Lukaku Serukan Federasi Sepak Bola Dunia dan Platform Media Sosial Berantas Rasisme )

"Rasisme tidak dapat ditoleransi dan sangat menyedihkan melihat bahwa kita masih harus melawan wabah ini pada tahun 2019. Tetapi kita akan melakukannya dan terus melakukannya. Rasisme harus menghilang dari dunia sepak bola, stadion dan masyarakat. Ketika salah satu pemain kami, seperti Romelu Lukaku, menjadi sasaran aksi rasis, kami merasa prihatin," jelas Ketua eksekutif FA Belgia, Peter Bossaert, dikutip dari Livescore, Rabu (4/9/2019).

"Kami merasa penting untuk mengekspresikan dukungan kami dan mengambil sikap yang jelas terhadap semua bentuk rasisme dan diskriminasi di dalam dan di sekitar lapangan."

Persoalan mengenai rasisme bukanlah topik baru dalam sepak bola, terlebih jika berbicara tentang Liga Italia. Atas nama fanatisme pada klub yang didukungnya, oknum suporter seolah merasa bisa berbuat sesukanya seperti menghina pemain lawan dengan perkataan kasar.

Inilah yang membuat pemain yang memiliki warna kulit berbeda merasa enggan untuk bermain di Liga Italia. Salah satunya apa yang dilakukan Demba Ba. Dia bahkan mendesak pemain kulit hitam untuk meninggalkan Serie A setelah Lukaku menjadi sasaran rasisme dalam beberapa hari setelah bergabung dengan Inter.

"Dan inilah alasan mengapa saya memutuskan untuk tidak bermain di sana ketika saya bisa... Dan pada saat itu saya berharap semua pemain kulit hitam akan keluar dari liga ini! Tentunya itu tidak akan menghentikan kebodohan dan kebencian mereka, tetapi setidaknya mereka tidak akan memengaruhi ras lain," tulis Ba pada akun media sosial Twitter pribadinya @dembabafoot.

And here's the reason why I decided not to play there when I could... And at that point I wish all the black players would get out of this league! Surely it won't stop their stupidity and hate but at least they won't affect other races. https://t.co/whu1XexYmy

— Demba Ba (@dembabafoot) September 4, 2019
(bbk)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9761 seconds (0.1#10.140)