Sanksi FIFA Hantui Sepak Bola Indonesia

Sabtu, 07 September 2019 - 14:52 WIB
Sanksi FIFA Hantui Sepak...
Sanksi FIFA Hantui Sepak Bola Indonesia
A A A
JAKARTA - Pemerintah Indonesia melalui Menpora Imam Nahrawi secara langsung meminta maaf kepada Sukan Malaysia Syed Saddiq Syed Abdul Rahman yang juga kebetulan ada di tribun penonton Malaysia. Imam sendiri menyayangkan insiden tersebut karena dalam pandangannya sepak bola merupakan jembatan untuk menyatukan antarnegara antarmasyarakat di muka bumi ini, termasuk persahabatan yang begitu mendalam antara Indonesia dan Malaysia.

"Kami juga menyampaikan surat permohonan maaf secara tertulis, semoga ini menjadi pelajaran bagi kita semua. Karena nanti di bulan November, Indonesia akan bertandang ke Malaysia. Kami sepakat sebelum kita bertanding di Malaysia, Indonesia dengan Malaysia akan bertemu secara informal," tutur Imam.

Menteri Belia dan Sukan Malaysia Syed Saddiq Syed Abdul Rahman memastikan bahwa Indonesia dan Malaysia akan selalu bersama sehingga silaturahmi akan terus berlanjut. Dia juga mengatakan akan menyelesaikan masalah ini secara bersama-sama. "Saat Indonesia akan bertanding di Malaysia pada bulan November nanti, kita pastikan menolak budaya kekerasan. Sepak bola bagian dari menyatukan kita semua, tetapi bukan memi sahkan kita. Saya berharap apa yang terjadi saat pertandingan Indonesia melawan Malaysia tidak terulang lagi,” ucap Saddiq.

Kendati demikian, Saddiq tetap meluapkan kekesalannya. Di Instagram, Saddiq curhat dan memastikan akan membuat laporan resmi kepada FIFA dan bakal melakukan protes kepada Pemerintah Indonesia. Dia menceritakan bagaimana suasana saat menonton Kualifikasi Piala Dunia 2022 di Stadion Utama GBK. "Besi, botol, dan suar dilem parkan kepada kami beberapa kali. Terdapat juga beberapa pendukung Indonesia mencoba menyerbu tribun fans Malaysia sehingga pertandingan sempat dihentikan sementara," tulis Saddiq.

Dia lantas menuturkan telah diberitahu FAM (Federasi Sepak Bola Malaysia) akan membuat laporan resmi kepada FIFA. Dia sendiri membuat laporan resmi kepada Pemerintah Indonesia dan rekan sejawat nya (Menpora Imam Nahrawi). "Kejadian ini sangat menyedihkan buat industri sepak bola yang sepatutnya menjadi alat pemersatu. Saya berjanji akan menuntut keadilan bagi rakyat Malaysia," lanjut Saddiq.

Sekjen PSSI Ratu Tisha Destria mengakui kericuhan itu bakal berbuntut panjang dan Indonesia dipastikan bakal mendapatkan sanksi berat dari FIFA. Pasalnya kejadian tersebut berada di pertandingan yang masuk dalam agenda internasional dan pasti dipantau otoritas sepak bola dunia tersebut.

Menurut dia, laporan pertandingan sudah di atur dalam regulasi. Menurut dia, sebuah federasi tak bisa sembarangan memberikan laporan pertandingan kepada FIFA. Namun jika Malaysia melaporkan kejadian ini, pihaknya tidak bisa berbuat apa-apa. "Kita harus terima jika FIFA menjatuhkan sanksi kepada kita. Kalau salah yang kita terima saja. Fair play saja," ungkapnya.

Yana Umar, salah satu tokoh bobotoh Persib, mengatakan insiden kericuhan antara suporter Timnas Indonesia dan Malaysia dipicu sikap salah satu pihak yang memanaskan suasana. "Saya melihatnya, nggak akan ada asap kalau nggak ada api. Mungkin itu (kericuhan) terjadi ada sebabnya di mana suporter Malaysia telah menghina Indonesia. Itu awal terjadinya gesekan," kata Yana.

Dalam pertandingan sepak bola, menurut Yana, hal wajar jika terjadi gesekan antar suporter asalkan jangan ada korban. "Di Eropa juga sama, selalu bentrok terjadi antara suporter England dan Jerman," ujar dia.
(sha)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5670 seconds (0.1#10.140)