Leicester ke Liga Champions, Brendan Rodgers: Masih Terlalu Dini
A
A
A
LEICESTER CITY - Pelatih Leicester City Brendan Rodgers tidak ingin berandai-andai soal peluang timnya kembali tampil di Liga Champions musim depan. Rodgers menyebut masih terlalu dini, meski saat ini The Foxes bertengger di tiga besar klasemen Liga Primer 2019/2020.
Leicester melumat 10 pemain Newcastle United 5-0 di King Power Stadium, Minggu (29/9/2019). Dua gol dari Jamie Vardy dan gol dari Ricardo Pereira dan Wilfred Ndidi menjadi hari yang luar biasa bagi Leicester yang memastikan kemenangan terbesar mereka di Liga Primer musim ini.
"Masih terlalu dini. Ini sebuah pertanyaan besar karena ada klub lain yang regular pada posisi di sana. Kami hanya fokus pada bagaimana kami bermain, melihat tingkat kinerja kami," kata Rodgers, 46 tahun, kepada BBC, seperti dilansir Reuters.
Leicester telah mengumpulkan 14 poin dari tujuh pertandingan Liga Primer musim ini untuk duduk di belakang juara bertahan Manchester City dan Liverpool.
Sejak mengambil alih dari Claude Puel pada bulan Februari, mantan bos Celtic telah mengubah klub menjadi lebih trengginas. Rodgers telah meningkatkan harapan fans yang ingin melihat The Foxes kembali ke kompetisi Eropa sejak musim 2016/2017 dimana mereka membuat kejutan dengan memenangi Liga Primer pertama mereka.
Leicester telah memenangkan 31 poin sejak pertandingan pertama pelatih asal Irlandia Utara itu melakoni laga alih pada Maret, lebih banyak dari tim mana pun di liga kecuali City (46) dan Liverpool (49), yang mereka hadapi berikutnya.
Rodgers juga telah mengubah Leicester menjadi mesin apik yang dapat melakukan serangan balik dan mendominasi penguasaan bola dengan mudah, saat mereka tampil melawan Newcastle.
"Jika Anda melihat dua tim teratas di negara ini, mereka brilian dengan bola," tambah Rodgers.
"Mereka bisa memiliki periode kepemilikan yang lama, 60-70%, tetapi ketika mereka harus membalas serangan, mereka membalas serangan."
"Kami berusaha keras, kami haus akan gol. Clean sheet, lima gol bagus. Ini hari yang baik bagi kami."
Leicester melumat 10 pemain Newcastle United 5-0 di King Power Stadium, Minggu (29/9/2019). Dua gol dari Jamie Vardy dan gol dari Ricardo Pereira dan Wilfred Ndidi menjadi hari yang luar biasa bagi Leicester yang memastikan kemenangan terbesar mereka di Liga Primer musim ini.
"Masih terlalu dini. Ini sebuah pertanyaan besar karena ada klub lain yang regular pada posisi di sana. Kami hanya fokus pada bagaimana kami bermain, melihat tingkat kinerja kami," kata Rodgers, 46 tahun, kepada BBC, seperti dilansir Reuters.
Leicester telah mengumpulkan 14 poin dari tujuh pertandingan Liga Primer musim ini untuk duduk di belakang juara bertahan Manchester City dan Liverpool.
Sejak mengambil alih dari Claude Puel pada bulan Februari, mantan bos Celtic telah mengubah klub menjadi lebih trengginas. Rodgers telah meningkatkan harapan fans yang ingin melihat The Foxes kembali ke kompetisi Eropa sejak musim 2016/2017 dimana mereka membuat kejutan dengan memenangi Liga Primer pertama mereka.
Leicester telah memenangkan 31 poin sejak pertandingan pertama pelatih asal Irlandia Utara itu melakoni laga alih pada Maret, lebih banyak dari tim mana pun di liga kecuali City (46) dan Liverpool (49), yang mereka hadapi berikutnya.
Rodgers juga telah mengubah Leicester menjadi mesin apik yang dapat melakukan serangan balik dan mendominasi penguasaan bola dengan mudah, saat mereka tampil melawan Newcastle.
"Jika Anda melihat dua tim teratas di negara ini, mereka brilian dengan bola," tambah Rodgers.
"Mereka bisa memiliki periode kepemilikan yang lama, 60-70%, tetapi ketika mereka harus membalas serangan, mereka membalas serangan."
"Kami berusaha keras, kami haus akan gol. Clean sheet, lima gol bagus. Ini hari yang baik bagi kami."
(sha)