Speed Meter Analog Honda CB400SF dan Trik Ala Ibnu Fachrizal

Kamis, 03 Oktober 2019 - 20:00 WIB
Speed Meter Analog Honda CB400SF dan Trik Ala Ibnu Fachrizal
Speed Meter Analog Honda CB400SF dan Trik Ala Ibnu Fachrizal
A A A
SUZUKA - Ibnu Fachrizal, peserta "The 20 th Safety Japan Instructor Competition" dari Astra Honda Motor (AHM), mengaku harus adaptasi dengan teknologi sepeda motor ketika mengikuti kompetisi internasional tersebut. Andalan Indonesia di kelas motor 400cc ini menggunakan sepeda motor Honda CB400SF yang speed meternya masih analog, bukan digital.

"Kesulitannya, bagi saya pribadi untuk CB400 di speed meternya masih analog, bukan angka. Jadi, sensor yang harus dibaca adalah minimal kecepatannya 60 km/jam," kata pria asal Samarinda, Kamis (3/10/2019).

Menurutnya, kalau masih analog, tertulisnya antara 60 dengan 80 itu hanya dibatasi oleh garis-garis saja. "Garis setengahnya dan 70. Jadi, kita tidak bisa ngepasin berapanya karena di sensor akan turun antara 3 sampai 7 km/jam," ujarnya.

"Ketika kita ke jalan, kemudian melewati speed itu akan ada perubahan sensor. Beda kalau digital. Misalnya kita saat pada latihan ingin di 67 km/jam, dan kita sudah merasa itu, sudah pasti enak. Tapi, kalau di CB400 beda, karena masih analog hanya garis-garis saja. Jadi kita akan bermain feeling," paparnya.

Dia mencontohkan trik ketika menggunakan sepeda motor dengan speed meter yang masih analog. "Jadi, harus benar bukaan gasnya, kemudian pada saat braking kita pas di sensor titik pengereman, jika tidak pada pengereman dini, jari bersiap dan postur segala macam harus dapat," ujarnya.

Sebelum kompetisi dimulai, Fachrizal—peserta dididikan AHM Samarinda—sudah mendapat training di Samanaco. "Ssaya sempat dapat break dari beberapa safety Japan instructornya. Postur saya masih agak lumayan kaku. Karena mereka lumayan lentur, jadi ada yang menggunakan otot perut pada saat menahan motor," katanya.

Ajang The 20 th Safety Japan Instructor Competition telah dimulai di Suzuka Circuit Traffic Education Center, Jepang, dari Kamis (3/10/2019) hingga Jumat besok. Ibnu Fachrizal merupakan juara pertama kelas 400cc pada ajang Safety Japan Instructors Competition 2018.

Pada ajang kali ini, dia siap mempertahankan gelar juaranya di kelas 400cc dengan sepeda motor Honda CB400SF. Selain Fachrizal, Indonesia mengirim empat perserta lainnya yakni, Samsul Falah dari main dealer PT Wahana Makmur Sejati—jawara di kategori Safety Riding Center Main Dealer Honda pada Astra Honda Safety Riding Instructor Competition AH-SRIC.

Dia berkompetisi di Jepang pada kelas 125cc dengan menggunakan Honda MSX125. Selanjutnya, I Gusti Ngurah Agung Iswahyudi dari Astra Motor Denpasar yang merupakan pemenang pertama kategori Big Bike AH SRIC. Kemudian pada kelas tertinggi, yakni 750cc yang menggunakan Honda NC750, Indonesia diwakili oleh Hendrik Ferianto dan Deni Surahman dari Safety Riding AHM.

Negara lainnya yang mengirim peserta untuk berkompetisi adalah Jepang, Australia, Brazil, India, Singapura, Taiwan, Thailand dan Vietnam. Total peserta sekitar 206 orang.
(bbk)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8543 seconds (0.1#10.140)