Strategi Jitu Bongkar Pasang Pemain Kunci Indonesia Juara Dunia
A
A
A
KAZAN - Sejarah Indonesia menjadi juara dunia junior dengan memboyong Piala Suhandinata untuk kali pertama tidak lepas dari strategi jitu yang diterapkan tim pelatih. Salah satunya adalah dengan bongkar pasang dua ganda yang menjadi andalan Indonesia.
Indah Cahya Sari Jamil yang biasanya berpasangan dengan Leo Rolly Carnando, kali ini dipasangkan bersama Daniel Marthin. Sebetulnya Daniel bukan pemain baru di ganda campuran. Bersama Nita Violina Marwah, Daniel pernah punya catatan prestasi cukup baik.
"Keputusan menurunkan pemain itu dilihat dari kondisi lapangan, shuttlecock dan sebagainya. Kalau di beregu kan pelatih bisa menurunkan siapa yang saat itu dinilai paling siap. Memasangkan Indah dengan Daniel adalah bagian dari strategi. Salah satunya kalau lihat shuttlecock yang kencang, cocok sama Daniel yang powerful," jelas Vita Marissa, pelatih ganda campuran.
Vita juga menuturkan bahwa Daniel dan Indah pernah berpasangan sewaktu masih bermain di klub mereka, PB Djarum. Daniel pun punya basic yang cukup bagus di ganda campuran.
"Memang di klub sudah pernah main sama Indah. Inilah untungnya kami punya pemain yang individunya sudah bagus, jadi mau dipasangkan dengan siapa juga bisa," jelas Vita kepada Badmintonindonesia.org.
Duet Daniel Marthin/Indah Cahya Sari Jamil membuka kemenangan Indonesia atas China di final.
Keberhasilan duet Indah dan Daniel yang membuahkan poin bagi tim Indonesia saat laga melawan Thailand di semifinal ternyata menjadi inspirasi bagi tim ganda putri. Dalam laga melawan Thailand, pasangan rangking satu dunia junior, Putri Syaikah/Nita Violina Marwah, tampil kurang maksimal hingga dikalahkan Benyapa Aimsaard/Pornnicha Suwatnodom dengan skor 17-21, 21-15, 19-21.
Pada laga final melawan China, Putri akhirnya dipasangkan dengan Febriana Dwipuji Kusuma yang biasanya berpasangan tetap dengan Amalia Cahaya Pratiwi.
"Saya lihat di semifinal, Putri/Nita mainnya nggak lepas. Lalu saya lihat Daniel/Indah seperti ada suasana baru. Saya pun bukan asal-asalan memutuskan Putri berpasangan sama Ana (Febriana). Tapi dari Jakarta sudah ada plan untuk memasangkan Ana dengan Putri atau Ana dengan Nita," ujar Rudi Gunawan Haditono.
"Setelah melihat karakter lawan, pasangan ini harus dihadapi dengan pola main yang ada di Ana dan Putri, makanya saya memasangkan mereka. Saya juga perlu pemain yang mau fight, kerja keras dan itu ada di Ana," tambah Rudi.
Pada nomor perorangan, Putri akan kembali dipasangkan dengan Nita. Begitu juga Indah yang akan berpasangan dengan Leo. Sedangkan Daniel hanya bermain di nomor ganda putra bersama Leo. Nomor perorangan World Junior Championships 2019 akan dimulai Senin (7/10)
Indah Cahya Sari Jamil yang biasanya berpasangan dengan Leo Rolly Carnando, kali ini dipasangkan bersama Daniel Marthin. Sebetulnya Daniel bukan pemain baru di ganda campuran. Bersama Nita Violina Marwah, Daniel pernah punya catatan prestasi cukup baik.
"Keputusan menurunkan pemain itu dilihat dari kondisi lapangan, shuttlecock dan sebagainya. Kalau di beregu kan pelatih bisa menurunkan siapa yang saat itu dinilai paling siap. Memasangkan Indah dengan Daniel adalah bagian dari strategi. Salah satunya kalau lihat shuttlecock yang kencang, cocok sama Daniel yang powerful," jelas Vita Marissa, pelatih ganda campuran.
Vita juga menuturkan bahwa Daniel dan Indah pernah berpasangan sewaktu masih bermain di klub mereka, PB Djarum. Daniel pun punya basic yang cukup bagus di ganda campuran.
"Memang di klub sudah pernah main sama Indah. Inilah untungnya kami punya pemain yang individunya sudah bagus, jadi mau dipasangkan dengan siapa juga bisa," jelas Vita kepada Badmintonindonesia.org.
Duet Daniel Marthin/Indah Cahya Sari Jamil membuka kemenangan Indonesia atas China di final.
Keberhasilan duet Indah dan Daniel yang membuahkan poin bagi tim Indonesia saat laga melawan Thailand di semifinal ternyata menjadi inspirasi bagi tim ganda putri. Dalam laga melawan Thailand, pasangan rangking satu dunia junior, Putri Syaikah/Nita Violina Marwah, tampil kurang maksimal hingga dikalahkan Benyapa Aimsaard/Pornnicha Suwatnodom dengan skor 17-21, 21-15, 19-21.
Pada laga final melawan China, Putri akhirnya dipasangkan dengan Febriana Dwipuji Kusuma yang biasanya berpasangan tetap dengan Amalia Cahaya Pratiwi.
"Saya lihat di semifinal, Putri/Nita mainnya nggak lepas. Lalu saya lihat Daniel/Indah seperti ada suasana baru. Saya pun bukan asal-asalan memutuskan Putri berpasangan sama Ana (Febriana). Tapi dari Jakarta sudah ada plan untuk memasangkan Ana dengan Putri atau Ana dengan Nita," ujar Rudi Gunawan Haditono.
"Setelah melihat karakter lawan, pasangan ini harus dihadapi dengan pola main yang ada di Ana dan Putri, makanya saya memasangkan mereka. Saya juga perlu pemain yang mau fight, kerja keras dan itu ada di Ana," tambah Rudi.
Pada nomor perorangan, Putri akan kembali dipasangkan dengan Nita. Begitu juga Indah yang akan berpasangan dengan Leo. Sedangkan Daniel hanya bermain di nomor ganda putra bersama Leo. Nomor perorangan World Junior Championships 2019 akan dimulai Senin (7/10)
(aww)