Peraih Emas Olimpiade Li Xue Rui Gantung Raket di Usia 28 Tahun

Kamis, 17 Oktober 2019 - 16:30 WIB
Peraih Emas Olimpiade...
Peraih Emas Olimpiade Li Xue Rui Gantung Raket di Usia 28 Tahun
A A A
Peraih emas tunggal putri Olimpiade London, Li Xue Rui dari China, mengumumkan pengunduran dirinya dari bulu tangkis internasional. Li yang masih berusia 28 adalah salah satu pemain paling dominan di masanya sebelum cedera menghajarnya di Olimpiade Rio yang mengganggu kariernya.

Kesuksesan besar pertama Li adalah di Kejuaraan Bulu Tangkis Asia pada tahun 2010, ketika pada usia 19 tahun, dia mengalahkan Saina Nehwal dan rekan senegaranya Liu Xin dalam perjalanan menuju gelar. Sejak itu prestasinya melejit bak meteor.

Peraih Emas Olimpiade Li Xue Rui Gantung Raket di Usia 28 Tahun


Gelar Superseries pertamanya dimenangkan di All England 2012, ketika dia mengalahkan rekan senegaranya Wang Yihan di final. Tahun itu, menjadi babak pertarungan seru di antara keduanya, dengan Li memenangkan lima dari enam pertandingan mereka. Momen terbesarnya adalah di Olimpiade London, di mana Li mengalahkan Wang Yihan di final dalam tiga pertandingan.

Setelah tahun 2012, Li menjadi favorit untuk memenangkan gelar dunia pertamanya ketika ia mencapai final Kejuaraan Dunia BWF tahun berikutnya, di kandang sendiri di Guangzhou. Sayang, di final, Li secara tidak terduga dibekuk Ratchanok Intanon dari Thailand.

Peraih Emas Olimpiade Li Xue Rui Gantung Raket di Usia 28 Tahun


Li Xue Rui saat mendapat perawatan di lapangan setelah mengalami cedera ACL saat melawan Carolina Marin di Olimpiade Rio

Li adalah salah satu pesaing utama di Rio 2016, tetapi dia mengalami cedera saat melawan Carolina Marin dari Spanyol di semifinal dan kemudian kalah 16-21, 16-21. Cedera itu, yang didiagnosis sebagai pecahnya Anterior Cruciate Ligament (ACL), membuatnya tidak bisa berolahraga selama lebih dari setahun.

Li kembali ke bulu tangkis dengan sukses, memenangkan event comeback pertamanya - Lingshui China Masters - pada April 2018. Dia melanjutkan untuk menyelesaikan hat-trick gelar, memenangkan AS Terbuka dan Kanada Terbuka.

Turnamen terakhirnya adalah Korea Terbuka pada September 2019, ketika dia mundur dari pertandingan babak pertama melawan Sayaka Takahashi Jepang, dalam posisi tertinggal 21-15 11-3.

Li, mengakhiri karirnya dengan 14 gelar Superseries dan merupakan pemain wanita BWF tahun 2013, akan dikenang sebagai pemain lincah dengan semangat tidak pernah mati, yang, bersama dengan rekan senegaranya Wang Yihan dan Wang Shixian, melanjutkan kejayaan China di tunggal putri.
(aww)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0851 seconds (0.1#10.140)