Pembalap Wild Card Indonesia di MotoGP Mandalika 2021 Masih Misterius
A
A
A
CIMAHI - Pembalap potensial Tanah Air mempunyai kesempatan besar untuk tampil pada ajang balap motor bergengsi di Mandalika 2021 mendatang. Pasalnya, Indonesia sudah memastikan tempat pada kalender balap setelah resmi menjadi tuan rumah penyelenggaraan balap bergengsi di dunia, yakni Moto3, Moto2, dan MotoGP.
Dalam dunia balap ada istilah wild card, yang diartikan sebagai pemberian kesempatan kepada pembalap tuan rumah untuk mengikuti satu seri balapan yang berlangsung di negaranya, tanpa harus mengikuti seluruh balapan selama satu musim. Sesuai regulasi yang ditetapkan, setiap negara diberi jatah maksimal dua pembalap wild card.
Pemberian wild card dapat diusulkan oleh Federasi Internasional Motorsport (FIM), Asosiasi Pabrikan Motorsport (MSMA), Dorna Sport dan FMN.Selain itu setiap calon kandidat yang ingin ikut serta dalam perlombaan juga harus terdaftar sebagai pemegang lisensi dari FIM yang diterbitkan atas nama FMN.
Jika lolos, peserta akan diminta untuk segera melakukan pembayaran kepada IRTA untuk menutupi biaya ban yang telah disediakan oleh pemasok resmi yang akan digunakan dalam acara tersebut.Berbicara mengenai Mandalika 2021, Deputy General Manager Marketing Planning and Analysis Division PT Astra Honda Motor, Andy Wijaya, belum bisa memberikan informasi siapa pembalap yang bakal diajukan.
Andy menjelaskan pihaknya akan mengevaluasi siapa pembalap yang tepat untuk tampil di antara tiga kelas bergengsi tersebut. Proses seleksi itu membutuhkan waktu satu tahun lebih.
"Bisa saja kami menurunkan pembalap. Kita lihat nanti lah. Kira-kira siapa?" kata Andy saat berbincang dengan wartawan di Sirkuit Brigif, Minggu (24/11/2019).
"Dari tahun ini hingga 2020 kami akan mengevaluasi pembalap siapa yang bakal tampil sebagai wild card. Saat ini kami sudah mendukung pembalap yang sudah tampil di internasional dan akan lebih bangga untuk tampil di kandang sendiri," sambung Andy.
Sekadar informasi, belum lama ini PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) memperkenalkan pengurus Mandalika Grand Prix Association (MGPA).
MGPA merupakan unit usaha ITDC, yang memiliki bisnis utama mengelola dan mengoperasikan Mandalika International Street Circuit (Sirkuit Mandalika) melalui penyelenggaraan balapan motor dan event entertainment kelas dunia.
Andy menjelaskan AHM mengaku sudah beberapa kali melakukan diskusi dengan MGPA dan Dorna Sport tentang dukungn apa yang akan diberikan. Namun, pihaknya enggan membeberkan suport apa yang akan diberikan untuk menyukseskan balapan bergengsi pada 2021 tersebut.
"Pada dasarnya kalau di balapan nasional kita suport, apalagi ini membawa nama negara. Tapi bentuk suportnya seperti apa nanti kita bicarakan lah. Karena sejauh ini masih ada diskusi dari mereka," pungkas Andy.
Dalam dunia balap ada istilah wild card, yang diartikan sebagai pemberian kesempatan kepada pembalap tuan rumah untuk mengikuti satu seri balapan yang berlangsung di negaranya, tanpa harus mengikuti seluruh balapan selama satu musim. Sesuai regulasi yang ditetapkan, setiap negara diberi jatah maksimal dua pembalap wild card.
Pemberian wild card dapat diusulkan oleh Federasi Internasional Motorsport (FIM), Asosiasi Pabrikan Motorsport (MSMA), Dorna Sport dan FMN.Selain itu setiap calon kandidat yang ingin ikut serta dalam perlombaan juga harus terdaftar sebagai pemegang lisensi dari FIM yang diterbitkan atas nama FMN.
Jika lolos, peserta akan diminta untuk segera melakukan pembayaran kepada IRTA untuk menutupi biaya ban yang telah disediakan oleh pemasok resmi yang akan digunakan dalam acara tersebut.Berbicara mengenai Mandalika 2021, Deputy General Manager Marketing Planning and Analysis Division PT Astra Honda Motor, Andy Wijaya, belum bisa memberikan informasi siapa pembalap yang bakal diajukan.
Andy menjelaskan pihaknya akan mengevaluasi siapa pembalap yang tepat untuk tampil di antara tiga kelas bergengsi tersebut. Proses seleksi itu membutuhkan waktu satu tahun lebih.
"Bisa saja kami menurunkan pembalap. Kita lihat nanti lah. Kira-kira siapa?" kata Andy saat berbincang dengan wartawan di Sirkuit Brigif, Minggu (24/11/2019).
"Dari tahun ini hingga 2020 kami akan mengevaluasi pembalap siapa yang bakal tampil sebagai wild card. Saat ini kami sudah mendukung pembalap yang sudah tampil di internasional dan akan lebih bangga untuk tampil di kandang sendiri," sambung Andy.
Sekadar informasi, belum lama ini PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) memperkenalkan pengurus Mandalika Grand Prix Association (MGPA).
MGPA merupakan unit usaha ITDC, yang memiliki bisnis utama mengelola dan mengoperasikan Mandalika International Street Circuit (Sirkuit Mandalika) melalui penyelenggaraan balapan motor dan event entertainment kelas dunia.
Andy menjelaskan AHM mengaku sudah beberapa kali melakukan diskusi dengan MGPA dan Dorna Sport tentang dukungn apa yang akan diberikan. Namun, pihaknya enggan membeberkan suport apa yang akan diberikan untuk menyukseskan balapan bergengsi pada 2021 tersebut.
"Pada dasarnya kalau di balapan nasional kita suport, apalagi ini membawa nama negara. Tapi bentuk suportnya seperti apa nanti kita bicarakan lah. Karena sejauh ini masih ada diskusi dari mereka," pungkas Andy.
(sha)