Juara Kejurnas Bulu Tangkis Tiket Nandini Magang di Pelatnas
A
A
A
Nandini Putri Arumni langsung mengangkat kedua tangannya setelah memenangi final tunggal taruna putri Gubernur Sumatera Selatan Kejuaraan Nasional PBSI 2019. Ekspresi puas terpancar di wajahnya setelah mengalahkan Siti Sarah Azzahra dari DKI Jakarta dengan skor 14-21, 21-15, 21-19 di GOR Dempo, Jakabaring Sports City, Palembang, Sumsel.
Tunggal putri asal PB Djarum Kudus ini pun tak bisa menyembunyikan rasa bahagianya. Karena, kemenangan tersebut mengantarkannya untuk bisa magang di Pelatnas PBSI Cipayung.
’’Terima kasih sama Allah SWT. Gelar juara ini buat orangtua, pelatih. Kejurnas ini lawannya sama juga dengan turnamen lain, jadi sudah tahu satu sama lain kekurangan dan kelebihannya. Setiap pertandingan nggak ada yang nggak mungkin. Yang penting yakin aja. Setiap main harus yakin bisa,” kata Nandini seperti dikutip dari Badmintonindonesia.org.
Namun, kemenangan itu diraih Nandini dengan susah payah hingga rubber game. Nandini mengaku sempat tegang karena Sarah merupakan pemain yang lebih junior darinya. Nandini harus kalah dulu di game pertama, sebelum akhirnya menyamakan kedudukan di game kedua. ’’Pasti lebih tegang karena lawan lebih junior dari saya,” tukas Nandini.
Di game penentu, Nandini sempat ketinggalan 11-18 dari Sarah. Namun secara perlahan ia mencoba mengejar ketertinggalannya. Beberapaunforced errors yang dilakukan Sarah akhirnya memberikan keuntungan buat Nandini dalam memperoleh angka.
“Tadi game pertama kecolongan, tapi game kedua bisa ambil. Game ketiganya sudah ketinggalan jauh, saya mikirnya ya sudah yang penting jangan mati sendiri saja. Terus saya kejar satu-satu poinnya. Terus tadi sempat jatuh juga, tapi Alhamdulillah bisa menang,” kata Nandini.
Tunggal putri asal PB Djarum Kudus ini pun tak bisa menyembunyikan rasa bahagianya. Karena, kemenangan tersebut mengantarkannya untuk bisa magang di Pelatnas PBSI Cipayung.
’’Terima kasih sama Allah SWT. Gelar juara ini buat orangtua, pelatih. Kejurnas ini lawannya sama juga dengan turnamen lain, jadi sudah tahu satu sama lain kekurangan dan kelebihannya. Setiap pertandingan nggak ada yang nggak mungkin. Yang penting yakin aja. Setiap main harus yakin bisa,” kata Nandini seperti dikutip dari Badmintonindonesia.org.
Namun, kemenangan itu diraih Nandini dengan susah payah hingga rubber game. Nandini mengaku sempat tegang karena Sarah merupakan pemain yang lebih junior darinya. Nandini harus kalah dulu di game pertama, sebelum akhirnya menyamakan kedudukan di game kedua. ’’Pasti lebih tegang karena lawan lebih junior dari saya,” tukas Nandini.
Di game penentu, Nandini sempat ketinggalan 11-18 dari Sarah. Namun secara perlahan ia mencoba mengejar ketertinggalannya. Beberapaunforced errors yang dilakukan Sarah akhirnya memberikan keuntungan buat Nandini dalam memperoleh angka.
“Tadi game pertama kecolongan, tapi game kedua bisa ambil. Game ketiganya sudah ketinggalan jauh, saya mikirnya ya sudah yang penting jangan mati sendiri saja. Terus saya kejar satu-satu poinnya. Terus tadi sempat jatuh juga, tapi Alhamdulillah bisa menang,” kata Nandini.
(aww)