Melenceng dari Target, Putri Aulia: Saya Belum Beruntung
Melenceng dari Target, Putri Aulia: Saya Belum Beruntung
A
A
A
MANILA - Putri Aulia Andriani mengaku tidak gugup sama sekali saat berhasil mempersembahkan medali perunggu di kelas 59 kg pada cabang olahraga angkat besi SEA Games 2019. Berkat ketenangannya tersebut atlet yang baru berusia 17 tahun sukses mencatatkan hasil yang cukup memuaskan sebagai debutan di pesta olahraga Asia Tenggara ke-30, dengan meraih total angkatan terbaik 177 kilogram (79 kilogram snatch dan 98 kilogram clean and jerk).
"Tidak gugup sama sekali. Saya bermain lepas saja," ujar Putri dalam keterangan pers yang diterima SINDOnews, Selasa (3/12/2019).
Meski mengaku tidak gugup, namun atlet asal Kalimantan Barat tersebut tidak terlalu gembira dengan prestasinya yang diukirnya di event dua tahunan ini. Pasalnya, sejak tampil di SEA Games 2019, dia mengincar medali perak.
"Target saya sebenarnya medali perak. Akan tetapi, mau bagaimana lagi saya belum beruntung dan belum maksimal," tutur Putri.
Terkait mentalitas bertanding Putri, pelatih angkat besi Indonesia, Dirja Wihardja menyebut bahwa anak asuhnya itu masih kerap khawatir dengan lawan. Namun, Dirja memaklumi hal itu lantaran Putri merupakan atlet belia yang belum banyak berlaga di kompetisi internasional.
Apalagi, SEA Games 2019 merupakan turnamen multicabang perdananya. "Itu masalah jam terbang. Kalau lifter sekelas Eko Yuli (peraih medali emas Asian Games 2018, perak Olimpiade 2016, perunggu Olimpiade 2008 dan 2012), dia sudah tidak melihat lawan di kompetisi karena memang lawan terberatnya adalah diri sendiri," beber Dirja.
Pada hari keempat penyelenggaraan SEA Games 2019. Cabor angkat besi telah menyumbangkan dua medali emas. Dua emas sebelumnya datang dari Eko Yuli dan lifter remaja putri, Windy Aisah.
Satu medali emas datang hari ini. Adalah Deni yang berhasil menyingkirkan lifter Vietnam dan Filipina usai mengumpulkan total angkatan 315 kilogram yang diraih dari 143 kilogram snatch dan 172 kilogram clean and jerk. Secara keseluruhan, angkat besi meraup 3 emas, 3 perunggu, dan 1 perak. (Baca juga: Angkat Besi Tambah Emas, Deni Berjaya di 67 Kg )
"Tidak gugup sama sekali. Saya bermain lepas saja," ujar Putri dalam keterangan pers yang diterima SINDOnews, Selasa (3/12/2019).
Meski mengaku tidak gugup, namun atlet asal Kalimantan Barat tersebut tidak terlalu gembira dengan prestasinya yang diukirnya di event dua tahunan ini. Pasalnya, sejak tampil di SEA Games 2019, dia mengincar medali perak.
"Target saya sebenarnya medali perak. Akan tetapi, mau bagaimana lagi saya belum beruntung dan belum maksimal," tutur Putri.
Terkait mentalitas bertanding Putri, pelatih angkat besi Indonesia, Dirja Wihardja menyebut bahwa anak asuhnya itu masih kerap khawatir dengan lawan. Namun, Dirja memaklumi hal itu lantaran Putri merupakan atlet belia yang belum banyak berlaga di kompetisi internasional.
Apalagi, SEA Games 2019 merupakan turnamen multicabang perdananya. "Itu masalah jam terbang. Kalau lifter sekelas Eko Yuli (peraih medali emas Asian Games 2018, perak Olimpiade 2016, perunggu Olimpiade 2008 dan 2012), dia sudah tidak melihat lawan di kompetisi karena memang lawan terberatnya adalah diri sendiri," beber Dirja.
Pada hari keempat penyelenggaraan SEA Games 2019. Cabor angkat besi telah menyumbangkan dua medali emas. Dua emas sebelumnya datang dari Eko Yuli dan lifter remaja putri, Windy Aisah.
Satu medali emas datang hari ini. Adalah Deni yang berhasil menyingkirkan lifter Vietnam dan Filipina usai mengumpulkan total angkatan 315 kilogram yang diraih dari 143 kilogram snatch dan 172 kilogram clean and jerk. Secara keseluruhan, angkat besi meraup 3 emas, 3 perunggu, dan 1 perak. (Baca juga: Angkat Besi Tambah Emas, Deni Berjaya di 67 Kg )
(sha)
Explore More