Kalah di Final Beregu Putra, Fajar/Rian Diharapkan Juara di Nomor Perorangan
Kalah di Final Beregu Putra, Fajar/Rian Diharapkan Juara di Nomor Perorangan
A
A
A
MANILA - Tim beregu putra berhasil merebut medali emas SEA Games 2019 dicabang bulutangkis. Di partai pamungkas, skuad Merah Putih berhasil mengalahkan Malaysia 3-1. Hanya ganda putra pertama saja yang tidak mampu menyumbang poin.
Saat final, seluruh wakil tunggal putra yang diturunkan sukses meraih kemenangan lewat Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting. Namun, pasangan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto yang tampil setelah Jojo mengalami kekalahan.
Fajar/Rian kalah dari Aaron Chia Teng Fong/Soh Wooi Yik dengan skor 17-21, 13-21. Indonesia bisa unggul lagi berkat kontribusi Anthony dan memastikan medali emas setelah Wahyu Nayaka Arya Pankaryanira/Ade Yusuf memenangi partai keempat.
Terkait hasil ini, terutama kekalahan Fajar/Rian, pelatih ganda putra Herry Iman Pierngadi langsung mengevaluasi penampilan anak didiknya tersebut. Walau sejak awal memprediksikan bakal tumbang, dia mengaku tetap kurang puas dengan performa anak asuhnya itu.
“Kalau melihat penampilan Fajar/Rian, saya tidak puas. Saya tidak tahu apakah mereka beban atau apa. Prediksi saya memang kalah, karena head-to-head mereka 0-3. Tapi, kalahnya tidak seperti itu. Sebagai pelatih saya kecewa. Pemain juga pasti nggak mau kalah. Penampilan mereka di luar dugaan, tidak keluar,” kata Herry di Muntinlupa Sports Complex, dilansir badmintonindonesia.org.
Jika Fajar/Rian mendapat kritikan, sebaliknya Herry mengapresiasi permainan Wahyu/Ade. Keduanya dinilai bermain bagus dan mampu memanfaatkan kondisi pemain Malaysia yang berada di bawah tekanan.
“Wahyu/Ade memang sedang saya uji coba di pertandingan beregu. Pada beregu kualifikasi Piala Sudirman mereka bisa buktikan. Jadi di sini saya kasih kesempatan lagi masuk tim. Yang di luar perkiraan ya itu tadi Fajar/Rian,” tambah Herry.
Karena itu Herry berharap penampilan Fajar/Rian dan Wahyu/Ade bisa tampil lebih baik lagi di nomor perorangan dan mampu merebut medali emas. “Semoga di perorangan mereka bisa tampil baik. Kalau saya sebagai pelatih berharap ganda putra bisa merebut medali emas,” tandas Herry.
Saat final, seluruh wakil tunggal putra yang diturunkan sukses meraih kemenangan lewat Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting. Namun, pasangan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto yang tampil setelah Jojo mengalami kekalahan.
Fajar/Rian kalah dari Aaron Chia Teng Fong/Soh Wooi Yik dengan skor 17-21, 13-21. Indonesia bisa unggul lagi berkat kontribusi Anthony dan memastikan medali emas setelah Wahyu Nayaka Arya Pankaryanira/Ade Yusuf memenangi partai keempat.
Terkait hasil ini, terutama kekalahan Fajar/Rian, pelatih ganda putra Herry Iman Pierngadi langsung mengevaluasi penampilan anak didiknya tersebut. Walau sejak awal memprediksikan bakal tumbang, dia mengaku tetap kurang puas dengan performa anak asuhnya itu.
“Kalau melihat penampilan Fajar/Rian, saya tidak puas. Saya tidak tahu apakah mereka beban atau apa. Prediksi saya memang kalah, karena head-to-head mereka 0-3. Tapi, kalahnya tidak seperti itu. Sebagai pelatih saya kecewa. Pemain juga pasti nggak mau kalah. Penampilan mereka di luar dugaan, tidak keluar,” kata Herry di Muntinlupa Sports Complex, dilansir badmintonindonesia.org.
Jika Fajar/Rian mendapat kritikan, sebaliknya Herry mengapresiasi permainan Wahyu/Ade. Keduanya dinilai bermain bagus dan mampu memanfaatkan kondisi pemain Malaysia yang berada di bawah tekanan.
“Wahyu/Ade memang sedang saya uji coba di pertandingan beregu. Pada beregu kualifikasi Piala Sudirman mereka bisa buktikan. Jadi di sini saya kasih kesempatan lagi masuk tim. Yang di luar perkiraan ya itu tadi Fajar/Rian,” tambah Herry.
Karena itu Herry berharap penampilan Fajar/Rian dan Wahyu/Ade bisa tampil lebih baik lagi di nomor perorangan dan mampu merebut medali emas. “Semoga di perorangan mereka bisa tampil baik. Kalau saya sebagai pelatih berharap ganda putra bisa merebut medali emas,” tandas Herry.
(mir)
Explore More