Ismail Kadir Raih Perunggu Saat Debut di SEA Games
Ismail Kadir Raih Perunggu Saat Debut di SEA Games
A
A
A
MANILA - SEA Games 2019 sepertinya menjadi momen bersejarah bagi Ismail Kadir. Sebab, pada penampilan perdananya di event olahraga negara se-Asia Tenggara itu, pebiliar muda tersebut mampu meraih perunggu di nomor 10 Ball Single putra.
Ismail menciptakan kejutan dengan melaju ke semifinal. Sayang, langkahnya harus terhenti lantaran kalah dari wakil Vietnam Do The Kien dengan skor 3-9 di Hotel Tent Manila, Minggu (8/12/2). Namun, sebelumnya dia bermain bagus dan mampu mengalahkan pebiliar hebat dunia.
Pada babak 16 besar, Ismail sukses menyingkirkan atlet Myanmar Phone Kyaw Mint yang notabene peraih medali emas di nomor 9 ball pool double. Sedangkan di perempat final, dia melibas atlet veteran Carlo Biado.
Carlo yang mewakili Filipina sejatinya juara dunia 9 ball pada 2017, serta beberapa kali menjadi finalis kejuaraan dunia 10 ball. Namun, saat semifinal kisahnya berbeda. Ismail harus tersingkir karena lawannya bermain lebih baik.
“Saya kesulitan mengembangkan permainan. Karena break saya tidak berjalan sesuai harapan. Tetapi harus saya akui Do bermain super prima hari ini,” ujar Ismail yang juga juara kejurnas U-20 pada 2015,di laman resmi POBSI.
Dengan meraih perunggu di SEA Games 2019, menunjukkan kalau Ismail memiliki potensi besar di masa depan. Dia bukan tidak mungkin bakal menjadi andalan Indonesia di cabor biliar.
Ismail menciptakan kejutan dengan melaju ke semifinal. Sayang, langkahnya harus terhenti lantaran kalah dari wakil Vietnam Do The Kien dengan skor 3-9 di Hotel Tent Manila, Minggu (8/12/2). Namun, sebelumnya dia bermain bagus dan mampu mengalahkan pebiliar hebat dunia.
Pada babak 16 besar, Ismail sukses menyingkirkan atlet Myanmar Phone Kyaw Mint yang notabene peraih medali emas di nomor 9 ball pool double. Sedangkan di perempat final, dia melibas atlet veteran Carlo Biado.
Carlo yang mewakili Filipina sejatinya juara dunia 9 ball pada 2017, serta beberapa kali menjadi finalis kejuaraan dunia 10 ball. Namun, saat semifinal kisahnya berbeda. Ismail harus tersingkir karena lawannya bermain lebih baik.
“Saya kesulitan mengembangkan permainan. Karena break saya tidak berjalan sesuai harapan. Tetapi harus saya akui Do bermain super prima hari ini,” ujar Ismail yang juga juara kejurnas U-20 pada 2015,di laman resmi POBSI.
Dengan meraih perunggu di SEA Games 2019, menunjukkan kalau Ismail memiliki potensi besar di masa depan. Dia bukan tidak mungkin bakal menjadi andalan Indonesia di cabor biliar.
(mir)
Explore More