Berharap Prestasi Timnas Indonesia Bisa Lebih Baik

Senin, 16 Desember 2019 - 17:12 WIB
Berharap Prestasi Timnas Indonesia Bisa Lebih Baik
Berharap Prestasi Timnas Indonesia Bisa Lebih Baik
A A A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru saja menerima delegasi pengurus Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) periode 2019-2023 di Istana Merdeka, Senin (16/12). Orang nomor satu di Tanah Air itu lalu meminta agar prestasi Timnas Indonesia ditingkatkan.

(Baca Juga: Enggan Komentari Hasil SEA Games, Jokowi Minta PSSI Benahi Sepak Bola
Permintaan ini bisa dimaklumi. Pasalnya, prestasi Timnas Indonesia, khususnya tim senior masih jauh dari harapan. Terbukti, Tim Garuda sulit berbicara banyak baik di kancah Asia maupun dunia. Ya, selama mengikuti Piala Asia, mereka tidak pernah juara.

Sejak edisi 1968 – 1992, skuad Merah Putih absen di Piala Asia karena tidak lolos kualifikasi. Pada perhelatan 1996, 2000, 2004 dan 2007, Indonesia memang bisa ikut serta. Tapi, seluruhnya terhenti di penyisihan grup.

Selama meramaikan babak penyisihan grup Piala Asia, Indonesia tidak pernah meraih lebih dari satu kemenangan. Itu termasuk saat bermain di Gelora Bung Karno Stadium, pada edisi 2007. Saat itu Indonesia hanya mencatat satu menang dan menelan dua kalah.

Ironisnya pada perhelatan 2011 dan 2015, Indonesia absen lagi karena tidak lolos kualifikasi. Sedangkan pada edisi 2019 hanya jadi penonton akibat sanksi FIFA. Kisah serupa terjadi diajang Asian Games. Ketika masih diikuti tim senior, torehan terbaiknya hanya meraih perunggu pada edisi 1958.

Sedangkan dilevel Olimpiade, Indonesia tidak pernah lolos kualifikasi mulai perhelatan 1968-1988 yang saat itu masih diikuti tim senior. Torehan terbaiknya hanya menembus perempat final pada 1956. Sementara di Piala Dunia, Indonesia juga selalu gagal lolos kualifikasi.

Trofi yang bisa direngkuh tim senior Indonesia hanyalah dua kali merebut medali emas SEA Games pada 1987 dan 1991. Sedangkan di Piala AFF, Indonesia juga belum pernah berjaya. Pencapaian terbaik Cuma lima kali jadi runner-up pada 2000, 2002, 2004, 2010 dan 2016.

Di level U-23, torehan Indonesia juga masih belum memuaskan. Mereka belum pernah mengikuti Olimpiade lantaran selalu gagal saat kualifikasi. Hal serupa terjadi di kancah AFC U-23. Namun, Garuda Muda bisa sedikit berbicara di Asian Games dan SEA Games.

Di Asian Games, Timnas Indonesia U-23 mampu menembus fase 16 besar pada edisi 2014 di Korea Selatan, juga ketika menjadi tuan rumah pada 2018. Sementara di kancah SEA Games, mereka belum pernah berjaya.

Catatan terbaik hanya tiga kali meraih perak, termasuk pada edisi 2019 di Filipina yang kalah 0-3 dari Vietnam di partai final. Mereka juga sempat sekali memenangi turnamen AFF U-23 Youth Championship 2019.

Ini sebabnya harus ada pembenahan menyeluruh agar prestasi Indonesia baik itu ditingkat senior maupun junior bisa meningkat. "Beliau (Presiden Jokowi) mengarahkan soal sepak bola di kita agar maju, kemudian agar bagus agar sesuai keinginan masyarakat karena sepak bola salah satu olahraga yang digemari oleh rakyat," kata Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan.

Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali ikut angkat bicara mengenai torehan Timnas Indonesia. Dia menyatakan ke depannya, harus ada program jangka panjang agar prestasi Merah Putih bisa dibanggakan.

"Tidak ada prestasi yang instan. Semua harus dilakukan dalam jangka panjang, terstruktur, dan tentu punya arah yang jelas. Kami akan lakukan ini untuk sepak bola Indonesia. Satu-satunya cabang olahraga yang memiliki inpres adalah sepak bola. Saya dan kementerian PMK dan stakeholder sedang menyusun roadmap dari pengembangan sepak bola nasional," ucap Zainudin.
(mir)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7684 seconds (0.1#10.140)