Rapor Merah Liverpool di Piala Dunia Antarklub
Jum'at, 20 Desember 2019 - 08:57 WIB
Rapor Merah Liverpool di Piala Dunia Antarklub
A
A
A
DOHA - Liverpool akan menghadapi Flamengo di final Piala Dunia Antarklub 2019. Penggemarnya tidak boleh senang dulu, karena The Reds punya catatan buruk di turnamen tersebut.
Klub asal Inggris itu sudah tiga kali berpartisipasi di Piala Dunia Antarklub, tepatnya setelah menjuarai gelar Liga Champions pada tahun 1981, 1984, dan 2005. Namun, dari ketiganya, Liverpool pulang tanpa gelar.
Pada tahun 1981, ketika turnamen tersebut masih bernama Piala Interkontinental, Liverpool yang menyandang predikat juara Eropa, berhadapan dengan Flamengo (kampiun Copa Libertadores). The Reds yang kala itu diperkuat Kenny Dalglish dipermalukan dengan skor telak 0-3.
Tiga tahun setelahnya, Liverpool kembali jadi penguasa Eropa dan bermain di turnamen serupa. Lagi-lagi The Reds gagal membawa pulang piala setelah takluk di tangan klub Argentina, Independiente.
Setelah itu Liverpool mengalami masa-masa paceklik gelar Eropa, hingga Steven Gerrard Cs memenangkan Liga Champions 2005 secara dramatis atas AC Milan. Gelar itu pun membawa The Reds kembali ke Piala Dunia Antarklub.
Celakanya, Liverpool kembali gagal di turnamen tersebut. Di partai final, The Reds yang diasuh Rafael Benitez takluk 0-1 melawan Sao Paulo dari Brasil. Tak hanya pulang tanpa piala, hasil buruk itu sekaligus menegaskan bahwa The Reds kesulitan menghadapi klub-klub Amerika Latin di Piala Dunia Antarklub.
14 tahun setelah itu, Liverpool kembali berpartisipasi di Piala Dunia Antarklub. Mereka sukses melaju ke final, tetapi kembali berjumpa Flamengo di laga puncak. Apakah The Reds akan kembali terhenti di tangan klub Amerika Latin tersebut?
Pertandingan final Piala Dunia Antarklub akan berlangsung di Khalifa International Stadium, Doha, Sabtu (21/12/2019). Menarik untuk mengetahui, apakah Liverpool akan mengubah nasib di turnamen tersebut, dan merengkuh gelar pertama mereka di ajang itu.
Klub asal Inggris itu sudah tiga kali berpartisipasi di Piala Dunia Antarklub, tepatnya setelah menjuarai gelar Liga Champions pada tahun 1981, 1984, dan 2005. Namun, dari ketiganya, Liverpool pulang tanpa gelar.
Pada tahun 1981, ketika turnamen tersebut masih bernama Piala Interkontinental, Liverpool yang menyandang predikat juara Eropa, berhadapan dengan Flamengo (kampiun Copa Libertadores). The Reds yang kala itu diperkuat Kenny Dalglish dipermalukan dengan skor telak 0-3.
Tiga tahun setelahnya, Liverpool kembali jadi penguasa Eropa dan bermain di turnamen serupa. Lagi-lagi The Reds gagal membawa pulang piala setelah takluk di tangan klub Argentina, Independiente.
Setelah itu Liverpool mengalami masa-masa paceklik gelar Eropa, hingga Steven Gerrard Cs memenangkan Liga Champions 2005 secara dramatis atas AC Milan. Gelar itu pun membawa The Reds kembali ke Piala Dunia Antarklub.
Celakanya, Liverpool kembali gagal di turnamen tersebut. Di partai final, The Reds yang diasuh Rafael Benitez takluk 0-1 melawan Sao Paulo dari Brasil. Tak hanya pulang tanpa piala, hasil buruk itu sekaligus menegaskan bahwa The Reds kesulitan menghadapi klub-klub Amerika Latin di Piala Dunia Antarklub.
| Tahun | Lokasi | Prestasi Terbaik | Catatan |
| 1981 | National Stadium, Tokyo, | Runner up | Dikalahkan Flamengo (Brasil) 0-3 |
| 1984 | National Stadium, Tokyo, | Runner up | Dikalahkan Independiente (Argentina) 0-1 |
| 2005 | International Stadium Yokohama, Jepang, | Runner up | Dikalahkan Sao Paulo (Brasil) 0-1 |
| 2019 | Khalifa International Stadium, Doha, | ? | Akan menghadapi Flamengo (Brasil) di final, Sabtu (21/12/2019) |
14 tahun setelah itu, Liverpool kembali berpartisipasi di Piala Dunia Antarklub. Mereka sukses melaju ke final, tetapi kembali berjumpa Flamengo di laga puncak. Apakah The Reds akan kembali terhenti di tangan klub Amerika Latin tersebut?
Pertandingan final Piala Dunia Antarklub akan berlangsung di Khalifa International Stadium, Doha, Sabtu (21/12/2019). Menarik untuk mengetahui, apakah Liverpool akan mengubah nasib di turnamen tersebut, dan merengkuh gelar pertama mereka di ajang itu.
(mir)
