Koeman dan Pochettino Masuk Radar Barcelona, Iniesta Angkat Bicara
A
A
A
BARCELONA - Andres Iniesta mendesak Barcelona untuk menghormati pelatih Ernesto Valverde menyusul adanya laporan bahwa klub sedang bernegosiasi dengan Xavi Hernandez untuk menggantikan peran Valverde sebagai ahli strategi Blaugrana.
Barcelona sebenarnya sedang berada dalam jalur yang tepat untuk memertahankan gelar ketiganya di Liga Spanyol. Gerbang juara juga masih terbuka buat Lionel Messi dkk di Liga Champions.
Namun entah sebagian penggemar Barcelona terus mendesak klub agar memecat Valverde pada pertengahan musim ini. Gonjang-ganjing tentang masa depan pelatih berusia 55 tahun itu muncul setelah Barcelona tersingkir 2-3 dari Atletico Madrid di semifinal Piala Super Spanyol.
Hasil minor itulah yang membuat Valverde kian terpojok dan berada di bawah tekanan. Spekulasi pun mencuat ketika klub mengutus salah satu pejabatnya untuk bertemu dan bernegosiasi dengan Xavi di Qatar.
Tapi Xavi berbicara bahwa dia baru bisa mengambil alih kursi kepelatihan Barcelona pada akhir musim. Cerita tentang Valverde membuat Iniesta akhirnya angkat bicara.
"Apa yang terlintas dalam pikiran saya, jika semua ini demikian, adalah bahwa cara semuanya dilakukan agak jelek. Saya pikir harus selalu ada rasa hormat kepada pelatih. Situasi dan posisi pelatih dibiarkan sangat lemah," sesal Iniesta dikutip dari Onda Cero, Senin (13/1/2020).
"Hubungan saya dengan bos sangat baik. Selama tahun ini kami terkadang-kadang. Sungguh, melampaui apakah kami menyukai pelatih atau tidak, saya pikir situasinya tidak menyenangkan bagi siapa pun: pelatih, tim, atau penggemar."
Pelatih asal Belanda Ronald Koeman dan Mauricio Pochettino disebut-sebut sebagai alternatif potensial bagi Xavi jika dia memutuskan tidak siap untuk kembali ke Barca. Tapi Iniesta memilih untuk tidak mendukung siapa pun.
"Ada kasus untuk semua orang. Dalam kasus Pep Guardiola, yang berada di Barca B dan kemudian ia mengambil alih tim utama, yang paling tahu tim dan klub adalah Xavi. Dia akan menganalisis semua variabel yang ada dan mari kita lihat apa yang terjadi, tetapi Koeman memiliki banyak pengalaman sebagai pelatih," beber Iniesta.
"Tapi sering kali, pengalaman tidak berarti apa-apa. Keduanya sudah di Barca dan mengenal klub," pungkas Iniesta.
Barcelona sebenarnya sedang berada dalam jalur yang tepat untuk memertahankan gelar ketiganya di Liga Spanyol. Gerbang juara juga masih terbuka buat Lionel Messi dkk di Liga Champions.
Namun entah sebagian penggemar Barcelona terus mendesak klub agar memecat Valverde pada pertengahan musim ini. Gonjang-ganjing tentang masa depan pelatih berusia 55 tahun itu muncul setelah Barcelona tersingkir 2-3 dari Atletico Madrid di semifinal Piala Super Spanyol.
Hasil minor itulah yang membuat Valverde kian terpojok dan berada di bawah tekanan. Spekulasi pun mencuat ketika klub mengutus salah satu pejabatnya untuk bertemu dan bernegosiasi dengan Xavi di Qatar.
Tapi Xavi berbicara bahwa dia baru bisa mengambil alih kursi kepelatihan Barcelona pada akhir musim. Cerita tentang Valverde membuat Iniesta akhirnya angkat bicara.
"Apa yang terlintas dalam pikiran saya, jika semua ini demikian, adalah bahwa cara semuanya dilakukan agak jelek. Saya pikir harus selalu ada rasa hormat kepada pelatih. Situasi dan posisi pelatih dibiarkan sangat lemah," sesal Iniesta dikutip dari Onda Cero, Senin (13/1/2020).
"Hubungan saya dengan bos sangat baik. Selama tahun ini kami terkadang-kadang. Sungguh, melampaui apakah kami menyukai pelatih atau tidak, saya pikir situasinya tidak menyenangkan bagi siapa pun: pelatih, tim, atau penggemar."
Pelatih asal Belanda Ronald Koeman dan Mauricio Pochettino disebut-sebut sebagai alternatif potensial bagi Xavi jika dia memutuskan tidak siap untuk kembali ke Barca. Tapi Iniesta memilih untuk tidak mendukung siapa pun.
"Ada kasus untuk semua orang. Dalam kasus Pep Guardiola, yang berada di Barca B dan kemudian ia mengambil alih tim utama, yang paling tahu tim dan klub adalah Xavi. Dia akan menganalisis semua variabel yang ada dan mari kita lihat apa yang terjadi, tetapi Koeman memiliki banyak pengalaman sebagai pelatih," beber Iniesta.
"Tapi sering kali, pengalaman tidak berarti apa-apa. Keduanya sudah di Barca dan mengenal klub," pungkas Iniesta.
(bbk)