Sejak 2016, Yamaha Tersesat hingga Kehilangan Gelar MotoGP
A
A
A
SEPANG - Nada optimisme disuarakan Lin Jarvis selaku Managing Director Yamaha Motor Racing jelang bergulirnya pagelaran MotoGP 2020 pada Maret mendatang. Hal ini tak lepas dari dominasi pembalap selama menjalani pengujian motor di Sirkuit Internasional Sepang, Malaysia.
Selama pengujian tiga hari di Sirkuit Internasional Sepang, Fabio Quartararo dari tim Satelit Petronas Yamaha berhasil mendominasi dengan tampil sebagai yang tercepat. Penampilan apik ini semakin membuka mata penikmat balap MotoGP bahwa tim Yamaha tidak salah untuk mengontrak pembalap asal Prancis tersebut untuk mengendarai motor pabrikan pada tahun depan.
Jarvis pun menilai duet Quartararo dan Maverick Vinales sebagai keputusan yang tepat. Bahkan lebih jauh dia mengklaim ini bisa meruntuhkan dominasi tim Honda dan Marc Marquez pada tahun depan.
"Pada dasarnya, kami memiliki misi untuk memenangkan gelar lagi meskipun tidak mudah lantaran lawan cukup tangguh. Semuanya datang dari empat tahun penguasaan Marc Marquez dan Honda. Sekarang kami di sini untuk menang dan mengalahkan kombinasi yang kuat tersebut," kata Jarvis dikutip dari AS Sport, Selasa (11/2).
Jarvis menambahkan saat ini Yamaha harus tumbuh seperti tim yang layak untuk merebut gelar seperti yang pernah ditunjukkan Jorge Lorenzo pada 2015 lalu atau terakhir kali pembalap memberikan gelar MotoGP untuk pabrikan Jepang. "Sejak 2016 kami pergi ke jalan yang salah. Tahun lalu kita kembali tetapi itu tidak cukup. Kita harus lebih agresif baik pada bagian teknis maupun pengelolaan sumber daya. 2021, kami memiliki dua pembalap muda tetapi tahun ini kami sudah memiliki dua tim yang sangat kuat. Bahkan kami memiliki lima pembalap, termasuk Jorge Lorenzo."
"Kami optimis dan kami berharap menang tahun ini. Saya melihat Maverick bahagia lagi. Ketika kita tersesat, dia juga sedikit tersesat. Memiliki motor pabrik pada tahun 2020 adalah bagian dari perjanjian kontrak baru dengan Fabio. Ini benar-benar fokus untuk menjadi juara dunia," pungkas Jarvis.
Selama pengujian tiga hari di Sirkuit Internasional Sepang, Fabio Quartararo dari tim Satelit Petronas Yamaha berhasil mendominasi dengan tampil sebagai yang tercepat. Penampilan apik ini semakin membuka mata penikmat balap MotoGP bahwa tim Yamaha tidak salah untuk mengontrak pembalap asal Prancis tersebut untuk mengendarai motor pabrikan pada tahun depan.
Jarvis pun menilai duet Quartararo dan Maverick Vinales sebagai keputusan yang tepat. Bahkan lebih jauh dia mengklaim ini bisa meruntuhkan dominasi tim Honda dan Marc Marquez pada tahun depan.
"Pada dasarnya, kami memiliki misi untuk memenangkan gelar lagi meskipun tidak mudah lantaran lawan cukup tangguh. Semuanya datang dari empat tahun penguasaan Marc Marquez dan Honda. Sekarang kami di sini untuk menang dan mengalahkan kombinasi yang kuat tersebut," kata Jarvis dikutip dari AS Sport, Selasa (11/2).
Jarvis menambahkan saat ini Yamaha harus tumbuh seperti tim yang layak untuk merebut gelar seperti yang pernah ditunjukkan Jorge Lorenzo pada 2015 lalu atau terakhir kali pembalap memberikan gelar MotoGP untuk pabrikan Jepang. "Sejak 2016 kami pergi ke jalan yang salah. Tahun lalu kita kembali tetapi itu tidak cukup. Kita harus lebih agresif baik pada bagian teknis maupun pengelolaan sumber daya. 2021, kami memiliki dua pembalap muda tetapi tahun ini kami sudah memiliki dua tim yang sangat kuat. Bahkan kami memiliki lima pembalap, termasuk Jorge Lorenzo."
"Kami optimis dan kami berharap menang tahun ini. Saya melihat Maverick bahagia lagi. Ketika kita tersesat, dia juga sedikit tersesat. Memiliki motor pabrik pada tahun 2020 adalah bagian dari perjanjian kontrak baru dengan Fabio. Ini benar-benar fokus untuk menjadi juara dunia," pungkas Jarvis.
(mir)