Pengorbanan Sadio Mane buat Kampung Halamannya Bangga
A
A
A
LIVERPOOL - Sadio Mane tidak pernah menyangka sebelumnya jika dirinya bakal meraih kesuksesan bersama Liverpool sejak memutuskan pindah ke Anfield dari Southampton pada 2016 lalu. Dalam sebuah kesempatan dia membeberkan kunci sukses bisa bertahan di bawah bayang-bayang pemain bintang seperti Luis Suarez dkk.
Mane menceritakan bagaimana dukungan dari rekan setim dan keluarganya di kampung halaman di Desa Bambali, Senegal, yang membuatnya mampu bertahan dari bayang-bayang pemain top dunia.
Mane pun berhasil membantu Si Merah meraih kesuksesan di Liga Champions pada Juni lalu. Berkat kontribusi besarnya itu dia sukses mendapatkan penghargaan Pemain Terbaik Afrika 2019.
"Saya tidak bisa menggambarkan bagaimana mereka termotivasi. Mereka selalu mendorong saya. Jika Anda melihat orang-orang itu, Anda berusaha keras dan lebih keras untuk membuat mereka bangga. Karena tiu satu-satunya kepuasan yang mereka miliki. Saya harus memberikan kembali apa yang telah mereka lakukan untuk saya," ungkap Mane dikutip dari laman resmi Liverpool, Rabu (12/2/2020).
"Saya pikir itu adalah sesuatu yang istimewa bagi desa. Di desa kami sebenarnya ada beberapa pemain hebat tetapi mereka tidak pernah berhasil. Ketika saya datang ke Prancis dan saat itu saya bermain liga kedua, desa tidak pernah memiliki saluran untuk menonton liga kedua, jadi semua orang sangat senang melihat saya di TV pertama-tama!" kenang Mane.
Sekarang Mane telah menjelma sebagai salah satu penyerang yang patut diperhitungkan barisan pertahanan lawan. Pada musim ini, pemain berusia 27 tahun itu telah mencetak 13 gol dan tujuh assist di semua kompetisi bersama Liverpool.
Kerja keras yang diberikan Mane membuat Liverpool masih memertahankan stempel sebagai penguasa Liga Inggris dengan belum terkalahkan dalam 25 pertandingan terakhirnya.
"Mereka berdoa bagi saya setiap hari untuk melihat saya di level ini karena mereka akan bangga. Bagaimana keadaan dan ketika saya semakin termotivasi dan mereka semakin bersemangat melihat saya semakin baik. Saya pikir saya harus mengorbankan diri untuk membuat mereka bangga," pungkas Mane.
Mane menceritakan bagaimana dukungan dari rekan setim dan keluarganya di kampung halaman di Desa Bambali, Senegal, yang membuatnya mampu bertahan dari bayang-bayang pemain top dunia.
Mane pun berhasil membantu Si Merah meraih kesuksesan di Liga Champions pada Juni lalu. Berkat kontribusi besarnya itu dia sukses mendapatkan penghargaan Pemain Terbaik Afrika 2019.
"Saya tidak bisa menggambarkan bagaimana mereka termotivasi. Mereka selalu mendorong saya. Jika Anda melihat orang-orang itu, Anda berusaha keras dan lebih keras untuk membuat mereka bangga. Karena tiu satu-satunya kepuasan yang mereka miliki. Saya harus memberikan kembali apa yang telah mereka lakukan untuk saya," ungkap Mane dikutip dari laman resmi Liverpool, Rabu (12/2/2020).
"Saya pikir itu adalah sesuatu yang istimewa bagi desa. Di desa kami sebenarnya ada beberapa pemain hebat tetapi mereka tidak pernah berhasil. Ketika saya datang ke Prancis dan saat itu saya bermain liga kedua, desa tidak pernah memiliki saluran untuk menonton liga kedua, jadi semua orang sangat senang melihat saya di TV pertama-tama!" kenang Mane.
Sekarang Mane telah menjelma sebagai salah satu penyerang yang patut diperhitungkan barisan pertahanan lawan. Pada musim ini, pemain berusia 27 tahun itu telah mencetak 13 gol dan tujuh assist di semua kompetisi bersama Liverpool.
Kerja keras yang diberikan Mane membuat Liverpool masih memertahankan stempel sebagai penguasa Liga Inggris dengan belum terkalahkan dalam 25 pertandingan terakhirnya.
"Mereka berdoa bagi saya setiap hari untuk melihat saya di level ini karena mereka akan bangga. Bagaimana keadaan dan ketika saya semakin termotivasi dan mereka semakin bersemangat melihat saya semakin baik. Saya pikir saya harus mengorbankan diri untuk membuat mereka bangga," pungkas Mane.
(sha)