Wabah Virus Corona Menjadi Pukulan Telak Olah Raga

Rabu, 19 Februari 2020 - 11:45 WIB
Wabah Virus Corona Menjadi Pukulan Telak Olah Raga
Wabah Virus Corona Menjadi Pukulan Telak Olah Raga
A A A
JAKARTA - Wabah virus corona benar-benar menjadi pukulan telak bagi dunia olahraga. Terbaru Tokyo Marathon 2020 yang sedianya digelar 1 Maret mendatang dipastikan hanya bisa diikuti pelari elite. Padahal salah satu dari tujuh world marathon major merupakan tujuan pelari dunia terutama dari Asia.

Tidak kurang dari 38.000 pelari amatir dan rekreasi harus gigit jari menyusul keputusan penyelenggara untuk membatasi keikutsertaan pada kejuaraan tahunan tersebut. Pemerintah Jepang menerapkan langkah preventif penyebaran virus corona dengan membatasi keikutsertaan hanya untuk pelari elite dan atlet kursi roda elite.

Artinya Tokyo Marathon 2020 hanya menyuguhkan persaingan 176 pelari elite dan 30 atlet kursi roda. Tidak hanya sekadar memperebutkan podium juara, ini akan menjadi ajang terakhir bagi tim maraton putra untuk memperjuangkan slot tampil di Olimpiade 2020 Tokyo pada Juli mendatang.

“Tokyo Marathon Foundation telah mempersiapkan kejuaraan dengan menerapkan langkah-langkah keamanan preventif. Namun, sekarang kasus virus corona sudah dikonfirmasi di Tokyo sehingga kami tidak bisa menggelar kejuaraan seperti rencana awal,” demikian pernyataan Tokyo Marathon Foundation lewat laman resminya.

Pada Januari lalu, penyelenggara Tokyo Marathon sempat membentuk panel profesional untuk menilai potensi penyebaran virus korona dan langkah pencegahan selama kejuaraan. Diputuskan untuk mendistribusikan tisu antibakteri dan masker kepada peserta. Selain itu, penyelenggara juga meminta agar pelari dari China untuk membatalkan keikutsertaannya tahun ini dan dialihkan untuk kejuaraan 2021. Pembatasan jumlah pelari ini sempat menjadi opsi sebelum virus korona dikonfirmasi telah sampai di Tokyo.

“Membatalkan penyelenggaraan Tokyo Marathon untuk pelari dari seluruh dunia adalah keputusan sangat sulit. Tetapi, hanya itu yang bisa kami lakukan,” kata Race Director Tokyo Marathon 2020 Tadaaki Hayano dilansir kyodonews.

Dia memastikan pelari yang mendapatkan slot tahun ini secara otomatis memenuhi syarat untuk kembali berjuang di Tokyo Marathon 2021. Meski demikian, pelari harus tetap merogoh kocek untuk pendaftaran karena penyelenggara tidak menerapkan kebijakan refund.

Gubernur Tokyo Yuriko Koike menyatakan simpatinya kepada pelari kategori umum yang mendapatkan slot lewat sistem ballot lantaran gagal berpartisipasi tahun ini. Dia menegaskan, langkah ini dilakukan demi keselamatan peserta karena virus korona saat ini sudah terkonfirmasi di ibu kota Jepang tersebut.

“Untuk semua pelari umum yang tahun ini berhasil mendapatkan slot Tokyo Marathon, kami minta maaf dengan situasi ini. Tetapi, pembatasan ini tidak bisa dihindari demi keselamatan publik,” ujarnya.

Fakta pembatasan Tokyo Marathon ini membuat publik bertanya-tanya mengenai Olimpiade 2020 yang akan digelar kurang dari lima bulan. Alasannya, pesta olahraga terbesar sejagat itu juga akan diikuti puluhan ribu atlet dan penonton dari seluruh dunia. Meski demikian, Penyelenggara Olimpiade 2020 memastikan belum memikirkan opsi untuk membatalkan ajang empat tahunan tersebut.

“Belum ada pertimbangan untuk membatalkan Olimpiade 2020 akibat penyebaran virus korona,” kata Ketua Penyelenggara Olimpiade 2020 Yoshiro Mori.

Pembatasan ini membuat Tokyo Marathon menjadi ajang olahraga terbesar merasakan dampak penyebaran virus korona yang bermula dari Wuhan, China, Desember lalu. Sebelumnya, kejuaraan atletik indoor di Nanjing, China, yang akan digelar Maret juga dibatalkan. Demikian halnya dengan Grand Prix Formula 1 Shanghai pada April mendatang juga dipastikan ditunda penyelenggaraannya. Pihak Formula 1 enggan ambil risiko seiring meningkatnya jumlah penderita dan korban meninggal akibat virus yang belum didapatkan serumnya tersebut.

Ajang lain yang juga merasakan dampaknya adalah turnamen rugby internasional Hong Kong Sevens dan Singapore Yacht Show. Keikutsertaan delegasi China pada sejumlah kejuaraan juga dibatalkan seperti pada Badminton Asia Team Championship.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, Tokyo Marathon sejatinya akan digelar dengan mengambil titik start di Gedung Pemerintah Kota Metropolitan Tokyo di Shinjuku dan finis di Stasiun Tokyo. (Abriandi)
(ysw)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6092 seconds (0.1#10.140)