Kesepian Kehilangan Kemasyhuran, Mike Tyson Pun Menitikkan Air Mata

Rabu, 04 Maret 2020 - 23:05 WIB
Kesepian Kehilangan...
Kesepian Kehilangan Kemasyhuran, Mike Tyson Pun Menitikkan Air Mata
A A A
LAS VEGAS - Setangguh apapun Mike Tyson di atas ring, petinju kelas berat AS itu tak kuasa menahan air mata kala mengungkapkan kisah hidupnya. Mantan juara tinju kelas berat dunia itu menangis ketika berbicara tentang masa lalunya dengan Sugar Ray Leonard.

Tyson diwawancara Sugar Ray Leonard dalam sesi podcast Hotboxin, Selasa (3/3/2020). Kesan garang memudar saat mantan petinju berusia 53 tahun itu menjelaskan perjalanan hidupnya selama obrolannya dengan Leonard.

Tyson bercerita bahwa dia memusatkan begitu banyak energi untuk menjadi sosok yang dia butuhkan di atas ring sehingga begitu kariernya selesai, situasi itu membuat dirinya merasa kosong.

"Aku murid yang suka seni berperang," kata Tyson. “Aku kenal semua prajurit. Dari Charlemagne ke Achilles -prajurit nomor satu dari seluruh prajurit-, lalu Alexander dan Napoleon. Saya tahu semuanya, saya membaca tentang mereka semua, saya mempelajari semuanya. Saya tahu seni bertarung, saya tahu seni perang, itu saja yang pernah saya pelajari."

"Itu sebabnya saya ditakuti, itulah sebabnya mereka takut ketika saya di atas ring. Saya adalah seorang pemusnah. Untuk itulah saya dilahirkan."

"Sekarang hari-hari itu hilang, saya bukan apa-apa lagi. Saya sedang belajar seni kerendahan hati. Itulah alasan saya menangis karena saya bukan orang seperti itu lagi, dan saya merindukannya."

"Karena kadang-kadang saya merasa seperti perempuan jalang, karena saya tidak ingin orang itu keluar karena jika dia keluar, neraka akan datang bersamanya."

"Dan itu sama sekali tidak lucu. Saya terdengar keren, saya seperti pria yang tangguh (tapi) saya benci pria itu. Saya takut padanya."

Obrolan dari hati ke hati Tyson dengan Leonard membuka mata banyak orang. Tyson memiliki kehidupan kontroversial selama dia menjadi sorotan, yang paling memberatkan adalah tuduhan pemerkosaan yang terjadi pada tahun 1992.

Air mata Tyson meleleh ketika dia bercerita bagaimana Leonard memengaruhi perjalanan hidupnya. “Saya berumur 13 tahun, saya dikurung di (tahanan) remaja,” lanjut Tyson. “Anda bertarung (melawan Wilfred Benitez pada 1979), seorang master yang menjadi juara dunia pada usia 17, bukan amatir, profesional."

"Sekarang dia berusia 21 tahun, bertarung denganmu. Saya bahkan tidak bisa bicara. Anda banyak menginspirasi saya."

“Lalu, saya melihat Anda bertarung (vs Roberto) Duran. Itu mengubah hidup saya, saya pikir 'saya ingin menjadi ini'. Anda tidak mengerti. Anda abadi bagi saya."
(sha)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0990 seconds (0.1#10.140)