Medsos Respons Kekalahan Liverpool: Ada yang Gugur, tapi Bukan Bunga

Jum'at, 13 Maret 2020 - 11:29 WIB
Medsos Respons Kekalahan Liverpool: Ada yang Gugur, tapi Bukan Bunga
Medsos Respons Kekalahan Liverpool: Ada yang Gugur, tapi Bukan Bunga
A A A
LIVERPOOL - Ada yang tumbang, tapi bukan pohon. Ada yang gugur, tapi bukan bunga. Inilah cara media sosial “merayakan” kekalahan juara bertahan Liga Champions Liverpool. The Reds tersingkir di Liga Champions seusai takluk 2-3 dari Atletico Madrid di leg kedua babak 16 besar di Anfield Stadium, Kamis (12/3).

Secara keseluruhan, Liverpool kalah agregat 2-4. Pada pertandingan leg pertama di Wanda Metropolitano, Rabu (19/2), Jordan Henderson dkk tumbang 0-1. Kekalahan mengakhiri laju 25 pertandingan tidak terkalahkan Liverpool di pertandingan kandang kompetisi Eropa (18 menang, 7 imbang).

Konsekuensinya, kans Liverpool meraih gelar tinggal di Liga Primer. Sebelumnya, mereka telah tersingkir di perempat final Piala Liga dan babak 16 besar Piala FA. Menanggapi kekalahan pertamanya dalam pertandingan dua leg knockout sebagai manajer Liverpool setelah 10 kemenangan beruntun, Pelatih Juergen Klopp terang-terangan kecewa dengan strategi Atletico.

Klub asal Spanyol tersebut dinilai lebih banyak bertahan dan melakukan serangan balik. “Sangat sulit menghadapi lawan seperti ini. Atletico tidak memainkan sepak bola yang layak. Saya tidak mengerti dengan kualitas yang mereka miliki, Mereka bisa bermain sepak bola yang tepat, tapi Atletico bermain lebih ke dalam dan mengandalkan serangan balik,” kata Klopp, dilansir BBC.

Keluhan Klopp tergambar jelas. Pertandingan di Anfield memang berjalan alot. Setelah unggul melalui gol Georginio Wijnaldum pada menit ke-43, Liverpool baru menggandakannya lewat Roberto Firmino pada menit ke-94. Tapi, tim tamu menggeliat di masa perpanjangan waktu, Atletico membalikkan situasi berkat dua gol Marcos Llorente (97, 105+1) dan Alvaro Morata (120+1).

Kendati mengakui timnya sudah berusaha secara maksimal, Klopp menerima kenyataan bahwa timnya gagal mempertahankan gelar Liga Champions dan menjadikan perjalanan musim ini sebagai bahan evaluasi.

"Kami tahu dalam dua tahun terakhir kami memiliki beberapa momen keberuntungan di Liga Champions Kami mencapai dua final. Tapi, hari ini (Kamis) semuanya melawan kami di saat-saat yang menentukan,” kata Klopp.

Kekecewaan juga dirasakan Henderson. Dia mengakui Liverpool lemah dalam hal pertahanan, termasuk kesalahan penjaga gawang Adrian melakukan backpass yang berujung gol pertama Llorente. Namun, Henderson mengungkapkan kekalahan dari Atletico merupakan tanggung jawab seluruh anggota tim.

Dia mengindikasikan The Reds kini sepenuhnya berkonsentrasi untuk meraih gelar Liga Primer yang telah dinantikan selama 30 tahun. Mereka akan bertandang ke Goodison Park, markas Everton, di Derby Merseyside, Selasa (17/3) dini hari. Saat ini, Liverpool unggul 25 poin dari Manchester City (Man City).

Kekalahan 0-2 The Citizens dari Manchester United (MU), Minggu (8/3), membuat Liverpool hanya membutuhkan enam poin atau minimal dua kemenangan lagi untuk mengunci gelar Liga Primer.

“Kami kecewa, tapi kami akan menerima. Beberapa hari ke depan, tidak akan terasa menyenangkan. Tapi, kami harus menggunakannya untuk membantu kami menyelesaikan musim ini dengan kuat," tandas Henderson.

Di sisi lain, kritikan Klopp tidak diambil pusing Atletico. Kejelian Pelatih Diego Simeone menerapkan strategi menjadi faktor penting keberhasilan Los Colchoneros menjinakkan Liverpool. Atletico tetap solid meski Liverpool melakukan banyak inisiatif dan mendikte permainan di babak pertama.

Penjaga gawang Jan Oblak berhasil mementahkan peluang-peluang dari Sadio Mane, Firmino, dan Wijnaldum. Pergantian pemain di babak kedua turut memberikan dampak besar terhadap strategi serangan balik plus memaksimalkan kesalahan tim lawan.

“Saya sangat senang untuk tim dan klub. Itu adalah pertandingan bersejarah melawan Liverpool yang luar biasa dengan intensitas tinggi dan stadion yang indah. Mereka menekan, tapi kami tetap tenang. Ini memberi saya kegembiraan yang sangat besar. Meski tampak sederhana, tidak mudah untuk menang," papar Simeone.

Kesuksesan Atletico menambah panjang superioritas mereka yang telah memenangkan lima pertandingan fase knockout terakhir melawan klub-klub Inggris. Los Colchoneros menjadi tim keempat yang melaju ke babak perempat final Liga Champions musim ini setelah Paris Saint-Germain (PSG), RB Leipzig, dan Atalanta.

Kesuksesan di Eropa semakin menunjukkan konsistensi Atletico yang belum terkalahkan dalam tujuh pertandingan terakhir di semua kompetisi. Saul Niguez dkk kini mengincar kemenangan atas Athletic Bilbao, Minggu (15/3), guna merangsek ke posisi empat besar klasemen sementara Primera Liga.

Sementara PSG akhirnya melaju ke babak perempat final. Perkembangan signifikan diperlihatkan Les Parisiens yang melaju ke perempat final seusai menang 2-0 atas Borussia Dortmund pada leg kedua babak 16 besar di Parc des Princes, Kamis (12/3).

Dua gol Neymar Jr pada menit ke-28 dan Juan Bernat (45+1) mengakhiri kutukan PSG yang di tiga musim sebelumnya selalu terhenti di babak 16 besar Liga Champions. Untuk pertama kalinya PSG melaju ke babak berikutnya setelah kalah di pertandingan leg pertama babak knockout.

Marquinhos dkk bahkan menjadi tim Prancis terbanyak yang melaju ke babak perempat final Liga Champions (enam kali). Keberhasilan tersebut disambut luar biasa pendukung PSG yang menyalakan flare setelah timnya memastikan lolos. (Alimansyah)
(ysw)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 2.3123 seconds (0.1#10.140)