Dorna Sports Ogah MotoGP 2020 Digelar Tanpa Pembalap Italia

Sabtu, 14 Maret 2020 - 07:16 WIB
Dorna Sports Ogah MotoGP 2020 Digelar Tanpa Pembalap Italia
Dorna Sports Ogah MotoGP 2020 Digelar Tanpa Pembalap Italia
A A A
MADRID - Nasib MotoGP 2020 tampaknya masih menggantung setelah Dorna Sports selaku otoritas kejuaraan dunia balap motor belum memiliki kejelasan mengenai kapan balapan akan dimulai. Sejumlah skenario pun mulai disiapkan dan yang paling logis adalah memperpendek jumlah seri pada tahun ini.

Itu sebagaimana disampaikan Carmelo Ezpeleta selaku CEO Dorna Sports. Dalam sebuah kesempatan berbicara dengan Radio Marca, dia mengatakan bahwa dirinya sedang mempertimbangkan wacana tentang memangkas jadwal balapan MotoGP musim ini.

Sekadar informasi, sirkus MotoGP 2020 sejak awal sudah mulai menyiapkan kondisi kebugarannya mengingat balapan tahun ini akan bertambah dari 19 menjadi 20 balapan. Namun, di tengah wabah virus corona yang mulai menjangkiti negara-negara di seluruh dunia, memaksa sejumlah tuan rumah menunda kedatangan para pembalap.

Sejauh ini sudah ada empat Grand Prix yang menunda penyelenggaraan balapan lantaran takut penyebaran virus corona semakin meluas. Keempat grand prix tersebut yakni Qatar, Thailand, Austin dan Argentina. (Baca juga: MotoGP Argentina 2020 Resmi Ditunda akibat Wabah Corona )

Masih ada satu lagi yang kemungkinan bakal mengikuti jejak keempat negara tersebut, yakni Spanyol. Ini berkaitan dengan penyelenggaraan Grand Prix Jerez yang dijadwalkan bakal berlangsung pada 3 Mei mendatang.

Maklum saja, di Spanyol semua aktivitas olahraga ditangguhkan sementara hingga batas waktu yang tidak ditentukan setelah data kasus yang terinfeksi virus corona meningkat pesat. Saat ini sebanyak 2.871 orang terinfeksi Covid-19 dengan 86 meninggal dunia.

"Kami akan menunggu laporan resmi dari pemerintah Spanyol. Pemerintah setempat harus mengotorisasi kami, dengan pintu terbuka atau tertutup. Kita kemudian harus melihat apakah orang Italia dapat bepergian karena jika tidak mereka tidak dapat tiba. Kami akan membuat keputusan beberapa hari sebelum balapan berlangsung. Kami akan mencoba membuat kejuaraan dalam kondisi terbaik," kata Ezpeleta dikutip dari Corsedimoto, Sabtu (14/3).

"Jika alasan keamanan menjadi opsi terbaik untuk membatalkan, maka itu yang terbaik. Tapi kami akan tetap mencoba menjalankan kejuaraan dengan membatasi seri putaran. Tapi kami percaya itu bisa dilakukan pada akhir tahun," sambung Ezpeleta.

FIM merekomendasikan untuk balapan MotoGP 2020 kemungkinan hanya digelar setidaknya 13 balapan. Namun demikian, perkembangan situasi mengenai penyebaran virus corona bisa mengubah skenario tersebut.

"Tidak akan ada masalah dalam mencapai kesepakatan dengan Federasi yang cocok untuk kedua belah pihak. Kami akan melakukan apa yang kami bisa. Saat ini tidak ada dua balapan Grand Prix di sirkuit yang sama.

Yang perlu digarisbawahi adalah Ezpeleta tidak berniat menjalankan kejuaraan MotoGP tanpa dihadiri pembalap dan kru yang berasal dari Italia. Menurutnya, itu tidak adil.

"Kami tidak akan melakukannya, itu tidak adil. Italia, Jepang dan Spanyol adalah mayoritas, tanpa Prancis kami tidak akan memiliki ban untuk MotoGP," pungkas Ezpeleta.
(sha)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 2.1255 seconds (0.1#10.140)
pixels