Wabah Corona Membuat Semua Kompetisi Sepak Bola di Eropa Ambyar

Sabtu, 14 Maret 2020 - 11:07 WIB
Wabah Corona Membuat...
Wabah Corona Membuat Semua Kompetisi Sepak Bola di Eropa Ambyar
A A A
LONDON - Liga Primer, Liga Champions, dan Liga Europa akhirnya dihentikan sementara sebagai imbas pemain dan ofisial tim terpapar corona. Agenda sepak bola tahun ini ambyar atau berantakan.

Dari Inggris, Pelatih Arsenal Mikel Arteta dan pemain Chelsea Callum Hudson Odoi dinyatakan positif terjangkit virus corona hanya beberapa jam setelah Liga Primer mengumumkan jadwal pertandingan akhir pekan ini akan tetap berjalan.

Arteta menjadi anggota staf tim Liga Primer pertama yang dikonfirmasi terserang corona. Dipahami bahwa pelatih Spanyol tersebut tidak melakukan kontak dengan pemilik Olympiakos Evangelos Marinakis, yang juga dinyatakan positif, selama pertandingan Liga Europa pada 27 Februari lalu.

Arteta, seluruh tim regu dan staf pelatih, sekarang akan melakukan isolasi sendiri sesuai dengan pedoman Pemerintah Inggris terbaru. Klub sekarang berusaha melacak siapa pun yang telah melakukan kontak dekat dengan Arteta.

Selain Arteta, Chelsea mengumumkan Odoi telah dites positif corona, Kamis (12/3/2020). Hal itu membuat fasilitas pelatihan di Cobham, Surrey, akan ditutup. Staf dan pemainakan menjalani isolasi mandiri.

Melalui akun Twitter miliknya, Odoi mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan. Pemain berusia 19 tahun tersebut berharap segera pulih dan kembali memperkuat The Blues.

“Seperti yang Anda ketahui, saya memiliki virus selama beberapa hari terakhir dan sedang saya pulihkan. Saya mengikuti pedoman kesehatan dan mengisolasi diri dari semua orang selama seminggu,” ungkap Odoi, dilansir Daily Mail.

Bukan hanya Arteta dan Odoi, tiga pemain Leicester City dikabarkan menjalani isolasi mandiri berdasarkan rekomendasi otoritas kesehatan Inggris setelah teridentifikasi memiliki gejala corona, namun cenderung ringan. Begitu juga bek Manchester City (ManCity), Benjamin Mendy yang mengisolasi diri setelah keluarganya positif corona.

“Ketiga pemain tersebut kemudian disarankan oleh NHS 111 bahwa gejala mereka konsisten dengan penyakit musiman yang umum dan bahwa periode isolasi diri selama tujuh hari adalah tepat sebagai tindakan pencegahan. Klub secara teratur melakukan kontak dengan para pemain yang relevan, yang gejalanya tetap ringan dan dapat dikelola sendiri,” bunyi pernyataan Leicester.

Terinfeksinya beberapa pemain, staf, dan pelatih membuat otoritas Liga Primer dan EFL (English Football League) langsung mengadakan pertemuan, kemarin. Mereka akan menghadapi tekanan dari klub untuk membatalkan sisa pertandingan akhirpekan ini lantaran khawatir dengan keamanan pemain mereka dan integritas kompetisi. Hasilnya, semua pertandingan Liga Primer, pertandingan EFL, dan pertandingan di Liga Super Wanita FA dan Kejuaraan Sepak Bola Wanita telah ditunda. Otoritas Liga Primer mengatakan semuanya akan ditunda hingga 4 April mendatang, tergantung saran dan kondisi medis.

Bukan hanya itu, FA mengatakan pertandingan Inggris melawan Italia pada 27 Maret dan Denmark pada 31 Maret dibatalkan. EFL menyarankan semua klub menangguhkan kegiatan tidak penting seperti tampilnya pemain di hadapan publik, kunjungan ketempat latihan, dan pertemuan dengan fans.

Seperti diketahui, Seri A dan Primera Liga sudah lebih dulu menunda kompetisi karena wabah corona. Di sisi lain, terjangkitnya para pemain mengindikasikan bahwa semua orang di umur berapapun rentan terhadap penyakit, tidak terkecuali atlet yang menjalani pola hidup sehat dan teratur.

Ahli virus Profesor Roberto Burioni berharap apa yang telahterjadi di olah raga dapat mewakili langkah maju mengurai permasalahan corona yang dihadapi dunia. Burioni justru mengkhawatirkan, setelah terinfeksi, mungkin ada periode inkubasi yang biasanya berlangsung dari lima hingga delapan hari, tapi kadang-kadang bisa mencapai 14 hari. Saat itu orang tersebut bisa sakit dan pada gilirannya menularkan virus. Dia menilai penghentian kompetisi di Seri A dan sebagian besar Eropa lainnya merupakan langkah tepat menghindari risiko penularan yang lebih meluas sekaligus menjaga kesehatan pemain dan masyarakat pada umumnya.

“Menghentikan Seri A memang mengerikan. Tapi, tak kalah berbahaya bermain tanpa penonton, seperti yang kita lihat, karena mereka yang bermain bisa terinfeksi juga. Ini adalah virus mudah menular,” tanda Burioni. (Alimansyah)
(ysw)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8854 seconds (0.1#10.140)