Pandemi Virus Corona Membuat Jadwal MotoGP Berantakan

Rabu, 18 Maret 2020 - 11:55 WIB
Pandemi Virus Corona...
Pandemi Virus Corona Membuat Jadwal MotoGP Berantakan
A A A
JEREZ - Pandemi virus corona membuat MotoGP musim 2020 menjadi kelabu. Penundaan seri perdana MotoGP 2020 berpengaruh besar pada jadwal balapan musim ini. Ajang balap motor paling bergengsi di dunia itu berpotensi baru menutup balapan pada awal 2021 atau bahkan hanya menggelar 13 seri.

Pandemi global virus corona membuat jadwal balapan musim 2020 berantakan. Seri perdana di Sirkuit Losail, Qatar, 6 Maret lalu, terpaksa ditunda lantaran penyebaran virus yang menyebabkan penyakit saluran pernapasan tersebut.

Kebijakan serupa diambil pada GP Thailand yang sedianya digelar 22 Maret. Penundaan berlanjut pada GP Amerika Serikat (AS) karena otoritas setempat menerapkan larangan berkumpul dan GP Argentina. Perubahan jadwal balapan sementara memang sudah keluar dengan menempatkan balapan GP Spanyol di Sirkuit Jerez, 3 Mei mendatang, sebagai seri perdana.

Presiden Fédération Internationale de Motocyclisme (FIM) Jorge Viegas mengatakan MotoGP jadwal baru balapan pada musim 2020 memungkinkan musim baru berakhir pada Januari tahun depan. Pasalnya, kejuaraan tidak kunjung berlangsung menyusul penundaan pada empat seri akibat pandemi virus corona.

Viegas mengaku tidak mungkin memproyeksikan situasi yang bisa terjadi. Namun, dia memastikan jika penyelenggara bekerja keras untuk membuat rencananya yang bisa diterima semua pihak. Meski begitu, dia juga tidak menjamin jika jadwal baru yang sudah dirilis bisa berjalan sesuai rencana. Pasalnya, masalah utama adalah penyebaran virus corona yang tidak kunjung mereda.

“Bukan kewenangan saya untuk mengatakan apa yang terjadi atau bagaimana di masa depan karena saya bukan ahli virus. Saya memimpin federasi olahraga yang juga mengelola kegiatan bersepeda motor lainnya seperti pariwisata dan mobilitas. Tujuan kami adalah semua bisa menikmati balapan di mana pun,” kata Viegas, dilansir Autoweek.

Pada jadwal baru yang dirilis, FIM menempatkan delapan seri dalam rentang 10 pekan. Namun, agenda itu bisa saja kembali berubah jika persebaran virus corona yang sudah meluas di daratan Eropa semakin ganas. Apalagi, Spanyol juga berada dalam situasi yang kurang baik menyusul ditemukannya 9.942 kasus dan 342 meninggal dunia akibat virus corona.

Meski begitu, promotor Seri Dorna Sports dan CEO MotoGP Carmelo Ezpeleta tetap optimistis balapan akan segera berlangsung. Apalagi, dia sangat yakin semua balapan yang sudah direncanakan berjalan pada tahun ini.

“Gagasan kami adalah melanjutkan kejuaraan dengan semua balapan, itulah tujuan kami. Tapi, jika sesuatu tidak dapat diprediksi, kami mengikuti situasi di masing-masing negara dan terutama para promotor. Kami berhubungan dekat dengan FIM, IRTA, tim, dan tentu saja dengan promotor. Kami sedang berusaha mengakomodasi semuanya saat ini,” kata Ezpeleta.

Manajer Tim Ducati Luigi Dall'Igna mendukung promotor bisa menggelar setidaknya 13 seri tahun ini, termasuk jika harus digelar tanpa penonton. Pasalnya, virus corona semakin luas sehingga memaksa Seri Austin dan Argentina diundur jauh ke akhir tahun. Alhasil, start MotoGP 2020 baru akan digelar di Jerez pada Mei mendatang.

“Dalam kasus-kasus ini kami mesti mengambil opsi yang paling mendingan dari yang terburuk dan menggelar balapan secara tertutup. Fans balap motor setidaknya masih bisa menyaksikan balapan dari rumah. Memang tidak akan sama dan akan aneh serta tidak wajar. Tapi, itu kan darurat. Saya mendukung ide menggelar balapan secara tertutup. Situasinya semakin buruk setiap hari. Tapi, saya percaya bahwa kami akan mampu menggelar 13 balapan yang diperlukan sehingga bisa disebut sebuah kejuaraan dunia,” ungkap Dall'Igna. (Raikhul Amar)
(ysw)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1023 seconds (0.1#10.140)