Direktur Medis MotoGP Gatal Ingin Bawa Orang Pulang ke Rumah
A
A
A
ROMA - Direktur Medis dan Clinica Mobile MotoGP Michele Zasa menjelaskan mengenai situasi kritis di Italia saat ini. Dalam sebuah wawancara dengan media lokal, dia mengaku gatal ingin berbuat sesuatu ketika masih ada orang yang berkeliaran di luar rumah ketika wabah virus corona sudah memakan ribuan korban jiwa di negaranya.
Di tengah penangguhan balapan MotoGP saat ini, Zasa kembali ke Italia dan berada di garda terdepan untuk mencegah penyebaran virus corona yang semakin mengkhawatirkan di Italia. Seiring perjalanan, ia merasa kesal ketika melihat ada seseorang yang berjalan, duduk, dan berlari di luar rumah.
"Ada kalanya saya merasa ingin membawa orang dan membawa mereka pulang. Di jalan saya masih melihat orang-orang duduk di bangku, berjalan, dan berlari. Padahal kami sedang bertempur melawan pasukan yang tak terlihat, tetapi banyak orang masih menganggap remeh," sesal Zasa dikutip dari Corsedimoto, Minggu (22/3/2020).
Zasa terutama merujuk pada orang-orang yang tampaknya tidak melihat bahaya nyata dan kebal terhadap pandemi virus corona. Dia pun mengirimkan pesan bahwa Covid-19 ini tidak mengenal usia.
"Ada semakin banyak orang muda yang sakit. Mereka hanya melihat tragedi ketika giliran mereka tiba, ketika kita harus pulang dan memisahkan mereka dari keluarga mereka. Italia sekarang telah menjadi negara dengan jumlah terinfeksi terbanyak. Mereka meminta untuk lari, haruskah kita membawa mereka untuk melihat orang mati? "
"Saya telah melihat banyak hal sulit dalam hidup saya sebagai seorang dokter, tetapi ini adalah sesuatu yang lain. Ini adalah tekanan yang konstan dan sangat tinggi, kami tenaga kesehatan berada pada batas kekuatan kami, juga karena kami harus mengikuti prosedur yang sangat ketat untuk menghindari kemungkinan kontak dengan pasien. Dalam waktu singkat kami telah menemukan situasi darurat absolut adalah Perang Dunia III. Saya ingin orang-orang memahaminya."
Di tengah penangguhan balapan MotoGP saat ini, Zasa kembali ke Italia dan berada di garda terdepan untuk mencegah penyebaran virus corona yang semakin mengkhawatirkan di Italia. Seiring perjalanan, ia merasa kesal ketika melihat ada seseorang yang berjalan, duduk, dan berlari di luar rumah.
"Ada kalanya saya merasa ingin membawa orang dan membawa mereka pulang. Di jalan saya masih melihat orang-orang duduk di bangku, berjalan, dan berlari. Padahal kami sedang bertempur melawan pasukan yang tak terlihat, tetapi banyak orang masih menganggap remeh," sesal Zasa dikutip dari Corsedimoto, Minggu (22/3/2020).
Zasa terutama merujuk pada orang-orang yang tampaknya tidak melihat bahaya nyata dan kebal terhadap pandemi virus corona. Dia pun mengirimkan pesan bahwa Covid-19 ini tidak mengenal usia.
"Ada semakin banyak orang muda yang sakit. Mereka hanya melihat tragedi ketika giliran mereka tiba, ketika kita harus pulang dan memisahkan mereka dari keluarga mereka. Italia sekarang telah menjadi negara dengan jumlah terinfeksi terbanyak. Mereka meminta untuk lari, haruskah kita membawa mereka untuk melihat orang mati? "
"Saya telah melihat banyak hal sulit dalam hidup saya sebagai seorang dokter, tetapi ini adalah sesuatu yang lain. Ini adalah tekanan yang konstan dan sangat tinggi, kami tenaga kesehatan berada pada batas kekuatan kami, juga karena kami harus mengikuti prosedur yang sangat ketat untuk menghindari kemungkinan kontak dengan pasien. Dalam waktu singkat kami telah menemukan situasi darurat absolut adalah Perang Dunia III. Saya ingin orang-orang memahaminya."
(sha)