Legenda Malaysia Prihatin Pebulu Tangkis Profesional Kesulitan Keuangan

Senin, 30 Maret 2020 - 13:45 WIB
Legenda Malaysia Prihatin Pebulu Tangkis Profesional Kesulitan Keuangan
Legenda Malaysia Prihatin Pebulu Tangkis Profesional Kesulitan Keuangan
A A A
KUALA LUMPUR - Pandemi Covid-19 atau biasa disebut virus corona telah memengaruhi mata pencaharian sebagian pemain profesional bulu tangkis di dunia. Pasalnya, mereka mengandalkan uang hadiah sebagai penghasilan utama untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya.

Setelah Federasi Badminton Dunia (BWF) untuk sementara menangguhkan turnamen akibat virus corona, ada sejumlah pemain profesional menghadapi kesulitan keuangan. Hal itu diungkapkan mantan pemain Malaysia, Rashid Sidek. Dia merasa prihatin dengan apa yang terjadi kepada para pemain profesional saat ini.

Rashid yang menjadi pebulu tangkis profesional pada era 1990-an mengatakan, tidak semua pemain bebas memiliki kontrak sponsor yang menguntungkan untuk meredam dampak Covid-19. Kondisi itu tentu membuat para pemain profesional berada dalam situasi tidak menguntungkan.

“Para pemain mengandalkan uang hadiah untuk bisa bertahan. Tetapi, dengan turnamen bulu tangkis saat ini ditangguhkan, banyak pemain merasakan kesulitan keuangan. Hanya segelintir yang memiliki kontrak sponsor keuangan memadai. Sebagian besar kontrak hanya mencakup penerbangan dan peralatan. Hidup lebih baik bagi mereka yang berada di peringkat 10 besar. Saat ini hanya satu pasangan profesional Malaysia yang berada di peringkat 10 besar, yakni peringkat 7 dunia, Chan Peng Soon/Goh Liu Ying (ganda campuran),” kata Rashid dilansir newstraitstimes.

Meski begitu, tak semua pebulu tangkis bisa merasakan dampak yang positif. Buktinya, ada beberapa pemain dan pasangan profesional kesulitan keuangan, seperti tunggal putra Daren Liew (39 dunia), Soong Joo Ven (74), dan Soo Teck Zhi (88), serta ganda putra Goh V Sem/Tan Wee Kiong (14), Teo Ee Yi/Ong Yew Sin (15), dan Chooi Kah Ming/Low Juan Shen (53).

“Mereka yang ada di tim nasional mudah, karena semua pengeluaran ditanggung. Mereka juga diberikan tunjangan bulanan dan fasilitas lainnya jika mereka mencapai target. Saya berharap Covid-19 akan segera berakhir karena atlet pro perlu bersaing dan mendapatkan uang,” ungkapnya.

Rashid yang telah menjadi pelatih profesional selama hampir enam tahun mengatakan, dirinya belum merasakan tekanan keuangan meski berada dalam isolasi selama lockdown dari pemerintah. Sehubungan dengan merebaknya Covid-19, pemain seperti Soong Joo Ven dan Chan Peng Soon menunjukkan reaksi beragam terhadap penundaan semua acara olahraga. Buktinya, mereka harus berjuang sendirian memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari di saat Pemerintah Malaysia tengah mengunci wilayahnya untuk mengantisipasi penyebaran corona.

“Saya berjuang, saya tidak tahu harus berbuat apa. Target awal saya adalah meningkatkan peringkat saya, tetapi sekarang semuanya berubah. Sebagai pemain profesional, ini sangat sulit,” ujar Joo Ven.

Sementara itu, Chan Peng Soon yang merupakan peraih medali perak Olimpiade 2016 ini, justru mengaku tidak merasa rugi harus tinggal di rumah lebih dulu. Pebulu tangkis berusia 32 tahun itu mengaku senang karena bisa menghabiskan lebih banyak waktu bersama istri dan tiga anaknya.

“Saat ini keselamatan adalah yang utama, jadi saya tidak memikirkan turnamen atau bahkan olimpiade. Sebelum ini, anak-anak saya jarang melihat saya di rumah. Saya sedang pelatihan atau bepergian untuk turnamen. Beberapa minggu terakhir berbeda bagi saya. Saya bahkan memasak untuk keluarga. Tentu saja, tidak ada yang ingin ini berlanjut, tetapi sekarang, yang bisa kita lakukan adalah menunggu dan menggunakan waktu ini sebaik mungkin dengan orang yang kita cintai,” ungkapnya.

Sejak Covid-19 pertama kali terdeteksi pada Desember lalu, virus korona ini telah menginfeksi lebih dari 600.000 orang dan membunuh lebih dari 27.000 orang lebih dari 160 negara di seluruh dunia. (Raikhul Amar)
(ysw)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9890 seconds (0.1#10.140)