Hindari Inflasi, Muncul Ide Liga Primer 2019/2020 Dilanjutkan di China
A
A
A
LONDON - Kontestan Liga Primer musim 2019/2020 terancam merugi ratusan juta poundsterling jika pertandingan tidak dilanjutkan. Artinya, menyelesaikan kompetisi yang tertunda akibat pandemi virus Corona kini menjadi kewajiban sekalipun harus berlangsung di luar negeri.
Liverpool berpotensi mengalami kerugian ganda akibat wabah virus Corona. Sebab, ada wacana Liga Primer musim ini ditiadakan alias dianulir lantaran penyebaran penyakit yang menyerang saluran pernapasan itu terus meluas di Inggris.
Bila benar, maka The Reds bisa batal menjuarai lagi Liga Primer setelah hampir 30 tahun. Padahal, tim asuhan Juergen Klop itu hanya perlu sekitar dua kemenangan lagi agar jadi juara. Dampak lainnya adalah ancaman inflasi hingga 762 juta poundsterling yang bakal dirasakan seluruh klub.
Situasi ini memunculkan sejumlah ide gila, diantaranya melanjutkan Liga Primer di negara lain. Tapi, yang membuat banyak orang terkejut adalah memilih China sebagai kandidat penyelenggara. Soalnya, Negeri Tirai Bambu menjadi pusat awal penyebaran virus Corona.
Info itu disampaikan salah satu staf Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) yang dirahasialan namanya. Dia menyatakan ada ide yang menyebutkan agar Liga Primer musim ini dilanjutkan di China. Alasannya karena Tiongkok kini dianggap menjadi tempat yang paling aman.
China menjadi negara pertama yang bisa pulih dari pandemi virus Corona. Terbukti, jumlah warga yang terjangkit semakin berkurang . Perkembangan positif itu membuat pemerintah pusat berani untuk mencabut status lockdown.
“Negara yang terus mendapat usulan adalah China. Ini tidak masuk akal. Ini ide yang gila dan saya yakin pasti akan ditolak. Jika kami ingin melanjutkan Liga Primer dan memindahkannya ke negara lain, kami pasti akan dikecam habis-habisan,” jelasnya, dilansir the sun.
Staf FA itu juga menambahkan yang bisa dilakukan saat ini adalah kesediaan pemain Liga Primer untuk memberi kontribusi, yakni memotong gaji. Dengan demikian itu bisa mengurangi beban klub disektor keuangan.
Liverpool berpotensi mengalami kerugian ganda akibat wabah virus Corona. Sebab, ada wacana Liga Primer musim ini ditiadakan alias dianulir lantaran penyebaran penyakit yang menyerang saluran pernapasan itu terus meluas di Inggris.
Bila benar, maka The Reds bisa batal menjuarai lagi Liga Primer setelah hampir 30 tahun. Padahal, tim asuhan Juergen Klop itu hanya perlu sekitar dua kemenangan lagi agar jadi juara. Dampak lainnya adalah ancaman inflasi hingga 762 juta poundsterling yang bakal dirasakan seluruh klub.
Situasi ini memunculkan sejumlah ide gila, diantaranya melanjutkan Liga Primer di negara lain. Tapi, yang membuat banyak orang terkejut adalah memilih China sebagai kandidat penyelenggara. Soalnya, Negeri Tirai Bambu menjadi pusat awal penyebaran virus Corona.
Info itu disampaikan salah satu staf Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) yang dirahasialan namanya. Dia menyatakan ada ide yang menyebutkan agar Liga Primer musim ini dilanjutkan di China. Alasannya karena Tiongkok kini dianggap menjadi tempat yang paling aman.
China menjadi negara pertama yang bisa pulih dari pandemi virus Corona. Terbukti, jumlah warga yang terjangkit semakin berkurang . Perkembangan positif itu membuat pemerintah pusat berani untuk mencabut status lockdown.
“Negara yang terus mendapat usulan adalah China. Ini tidak masuk akal. Ini ide yang gila dan saya yakin pasti akan ditolak. Jika kami ingin melanjutkan Liga Primer dan memindahkannya ke negara lain, kami pasti akan dikecam habis-habisan,” jelasnya, dilansir the sun.
Staf FA itu juga menambahkan yang bisa dilakukan saat ini adalah kesediaan pemain Liga Primer untuk memberi kontribusi, yakni memotong gaji. Dengan demikian itu bisa mengurangi beban klub disektor keuangan.
(mir)