AIC Tolak Pemotongan Gaji, Tommasi: Sulit Pahami Logika Bisnis Klub

Selasa, 07 April 2020 - 17:02 WIB
AIC Tolak Pemotongan Gaji, Tommasi: Sulit Pahami Logika Bisnis Klub
AIC Tolak Pemotongan Gaji, Tommasi: Sulit Pahami Logika Bisnis Klub
A A A
ROMA - Perdebatan pemotongan gaji pemain dan staf pelatih telah menjadi perdebatan panjang. Di Italia sendiri, perwakilan klub-klub Serie A sepakat untuk mengambil opsi tersebut demi menyelamatkan keuangan selama penangguhan sisa pertandingan musim ini.

Kesepakatan itu diputuskan pada Senin (6/4/2020) kemarin. Namun, Asosiasi Pesepakbola Italia (AIC) menolak opsi atau proposal tersebut. Presiden AIC Damiano Tommasi mengatakan dewan direksi AIC yang mengikuti pertemuan tersebut menganggap proposal yang diajukan Lega Serie A dan B tidak dapat diterima.

"Perilaku liga tidak dapat dipahami pada saat seperti ini. Keinginan, yang tidak begitu banyak tersirat, ingin membuang pemain, menempatkan mereka dalam cahaya yang buruk. Kerusakan ekonomi yang dihasilkan dari situasi krisis ini adalah fakta bahwa membuat Anda mempertimbangkan kembali kredibilitas kewirausahaan dari mereka yang seharusnya mengangkut sistem sepak bola pada saat yang sulit ini," demikian bunyi pernyataan resmi AIC dikutip dari LiveScore, Selasa (7/4/2020).

"Berpikir bahwa resolusi dari pertemuan majelis harus digunakan untuk memutuskan tidak membayar pemain lagi membuat kita kehabisan kata-kata. Presiden yang sama yang menginginkan penangguhan gaji mengirim tim mereka untuk bermain sampai 9 Maret, membuat mereka berlatih hingga pertengahan Maret dan masih memantau dan mengontrol pelatihan individu yang dilakukan sesuai dengan arahan dari pelatih mereka."

Tommasi menambahkan jika klub-klub Serie A bertemu dalam pertemuan majelis untuk mengatakan bahwa mereka tidak sanggup membayar upah, tetapi pada kenyataannya proses tatap muka dengan para pemain masih dilakukan.

Masing-masing klub mencoba untuk mencari solusi untuk membuat perjanjian yang masuk akal dan itu sangat mengkhawatirkan. "Saya tidak bisa memahami logika bisnis di balik perilaku ini, terutama menempatkan para pemain, protagonis utama, dalam cahaya yang buruk, ketika hampir semua orang sudah mendiskusikan dengan klub bagaimana cara keluar dari krisis ini bersama-sama. Tampaknya gila bagi saya," pungkas Tommasi.
(bbk)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0714 seconds (0.1#10.140)