Akan Lanjutkan Kompetisi, Belanda di Bawah Tekanan UEFA
A
A
A
AMSTERDAM - Federasi Sepak Bola Belanda (KNVB) mengambil risiko demi menyelamatkan kompetisinya di tengah pandemi Covid-19. Mereka berencana ngotot melanjutkan kompetisi dua divisi utamanya pada 19 Juni mendatang.
Setelah mengadakan conference call dengan semua klub divisi pertama dan kedua yang juga dihadiri persatuan pemain, perwakilan wasit, pemegang hak siar televisi dan asosiasi pendukung, pada Selasa (7/4), KNVB ingin melanjutkan kompetisi dengan menggelar pertandingan tertutup.
Namun, mereka belum mengomentari laporan yang mengatakan program penuh pertandingan liga akan dimainkan pada akhir pekan 19-21 Juni mendatang, diikuti beberapa pertandingan. Selain itu, tanggal final Piala Belanda antara Feyenoord versus FC Utrecht masih akan dibahas ada rencana mempersingkat akhir playoff degradasi-promosi musim ini.
Klub-klub diharapkan dapat kembali berlatih pada pertengahan Mei jika Pemerintah Belanda memberikan izin di tengah pembatasan memerangi ancaman pandemi Covid-19 yang telah melanda negara itu dengan lebih dari 2.000 kasus kematian.
Keputusan KNVB sejatinya sejalan dengan keinginan UEFA dan semua negara yang ingin mencoba menyelesaikan musim mereka. Bahkan, jika beberapa bulan terlambat pun tak masalah, meski beberapa klub top Belanda ingin sisa musim ini dibatalkan seperti di Belgia.
Sayang, kengototan KNVB ingin melanjutkan kompetisi sebenarnya mendapatkan kritik. Minggu lalu, tiga dari empat klub teratas dalam tabel Eredivisie Belanda, Ajax Amsterdam, AZ Alkmaar, dan PSV Eindhoven semuanya menyerukan agar kompetisi saat ini berakhir.
Direktur Teknis Ajax Marc Overmars menyinyalir KNVB berada di dalam tekanan sehingga terkesan terburu-buru dan imbasnya terpaksa menggulirkan kompetisi. Padahal, situasi Belanda sedang sulit lantaran pandemi Covid-19. "Kami di Belanda tidak tergantung pada pendapatan hak siar televisi seperti halnya liga di Spanyol, Inggris, Italia, dan Jerman. Saya pikir KNVB mendapat tekanan besar dari UEFA untuk terus bermain dengan biaya berapa pun," kata Overmars, menyindir, dilansir Daily Mail.
Sementara itu, FIFA telah mengambil langkah menjamin beberapa elemen terkait masih belum jelas kapan atau bagaimana kompetisi akan dilanjutkan. Setelah berkonsultasi dengan para pemangku kepentingan yang berbeda melalui satuan tugas yang diketuai Wakil Presiden FIFA dan Ketua Komite Pemangku Kepentingan Sepak Bola FIFA Vittorio Montagliani, termasuk perwakilan dari klub, pemain, liga, asosiasi nasional dan konfederasi, tercapai beberapa poin penting yang dijadikan rekomendasi.
Seperangkat prinsip telah disetujui dengan suara bulat oleh gugus tugas dan disahkan Biro Dewan FIFA, Selasa (7/4/2020). "Di bawah ini adalah ringkasan dari pedoman utama yang disetujui, yang diharapkan dan diharapkan FIFA akan diikuti di seluruh dunia,” bunyi pernyataan FIFA.
Pertama, memungkinkan kontrak pemain diperpanjang melebihi 30 Juni hingga akhir musim dan memindahkan jendela transfer ke waktu yang tepat untuk klub dan pemain. Semuanya harus sejalan dengan niat awal kedua pihak ketika kontrak ditandatangani dan harus menjaga integritas serta stabilitas olahraga.
Prinsip yang sama berlaku untuk kontrak yang akan dimulai ketika musim baru dimulai, yang berarti berlakunya kontrak tersebut ditunda sampai musim berikutnya benar-benar dimulai. FIFA juga merekomendasikan melihat semua aspek dari setiap situasi dengan cara adil, termasuk tindakan pemerintah apa untuk mendukung klub dan pemain, apakah pembayaran harus ditangguhkan atau dikurangi dan cakupan asuransi yang mungkin ada.
Dengan cara ini, FIFA berharap akan dapat menemukan solusi yang adil dan seimbang bagi kedua belah pihak. Terkait transfer pemain, sekali lagi, perlu menyesuaikan posisi pengaturan normal dengan keadaan faktual baru. Dengan demikian, FIFA akan fleksibel dan akan memungkinkan jendela transfer yang relevan untuk dipindahkan sehingga jatuh di antara akhir musim lama dan awal musim baru.
Pada saat yang sama, FIFA akan berusaha memastikan, jika memungkinkan, tingkat koordinasi secara keseluruhan dan juga akan mengingat perlunya melindungi keteraturan, integritas, dan berfungsinya kompetisi sehingga hasil olahraga dari kompetisi apa pun tidak terganggu. (Alimansyah)
Setelah mengadakan conference call dengan semua klub divisi pertama dan kedua yang juga dihadiri persatuan pemain, perwakilan wasit, pemegang hak siar televisi dan asosiasi pendukung, pada Selasa (7/4), KNVB ingin melanjutkan kompetisi dengan menggelar pertandingan tertutup.
Namun, mereka belum mengomentari laporan yang mengatakan program penuh pertandingan liga akan dimainkan pada akhir pekan 19-21 Juni mendatang, diikuti beberapa pertandingan. Selain itu, tanggal final Piala Belanda antara Feyenoord versus FC Utrecht masih akan dibahas ada rencana mempersingkat akhir playoff degradasi-promosi musim ini.
Klub-klub diharapkan dapat kembali berlatih pada pertengahan Mei jika Pemerintah Belanda memberikan izin di tengah pembatasan memerangi ancaman pandemi Covid-19 yang telah melanda negara itu dengan lebih dari 2.000 kasus kematian.
Keputusan KNVB sejatinya sejalan dengan keinginan UEFA dan semua negara yang ingin mencoba menyelesaikan musim mereka. Bahkan, jika beberapa bulan terlambat pun tak masalah, meski beberapa klub top Belanda ingin sisa musim ini dibatalkan seperti di Belgia.
Sayang, kengototan KNVB ingin melanjutkan kompetisi sebenarnya mendapatkan kritik. Minggu lalu, tiga dari empat klub teratas dalam tabel Eredivisie Belanda, Ajax Amsterdam, AZ Alkmaar, dan PSV Eindhoven semuanya menyerukan agar kompetisi saat ini berakhir.
Direktur Teknis Ajax Marc Overmars menyinyalir KNVB berada di dalam tekanan sehingga terkesan terburu-buru dan imbasnya terpaksa menggulirkan kompetisi. Padahal, situasi Belanda sedang sulit lantaran pandemi Covid-19. "Kami di Belanda tidak tergantung pada pendapatan hak siar televisi seperti halnya liga di Spanyol, Inggris, Italia, dan Jerman. Saya pikir KNVB mendapat tekanan besar dari UEFA untuk terus bermain dengan biaya berapa pun," kata Overmars, menyindir, dilansir Daily Mail.
Sementara itu, FIFA telah mengambil langkah menjamin beberapa elemen terkait masih belum jelas kapan atau bagaimana kompetisi akan dilanjutkan. Setelah berkonsultasi dengan para pemangku kepentingan yang berbeda melalui satuan tugas yang diketuai Wakil Presiden FIFA dan Ketua Komite Pemangku Kepentingan Sepak Bola FIFA Vittorio Montagliani, termasuk perwakilan dari klub, pemain, liga, asosiasi nasional dan konfederasi, tercapai beberapa poin penting yang dijadikan rekomendasi.
Seperangkat prinsip telah disetujui dengan suara bulat oleh gugus tugas dan disahkan Biro Dewan FIFA, Selasa (7/4/2020). "Di bawah ini adalah ringkasan dari pedoman utama yang disetujui, yang diharapkan dan diharapkan FIFA akan diikuti di seluruh dunia,” bunyi pernyataan FIFA.
Pertama, memungkinkan kontrak pemain diperpanjang melebihi 30 Juni hingga akhir musim dan memindahkan jendela transfer ke waktu yang tepat untuk klub dan pemain. Semuanya harus sejalan dengan niat awal kedua pihak ketika kontrak ditandatangani dan harus menjaga integritas serta stabilitas olahraga.
Prinsip yang sama berlaku untuk kontrak yang akan dimulai ketika musim baru dimulai, yang berarti berlakunya kontrak tersebut ditunda sampai musim berikutnya benar-benar dimulai. FIFA juga merekomendasikan melihat semua aspek dari setiap situasi dengan cara adil, termasuk tindakan pemerintah apa untuk mendukung klub dan pemain, apakah pembayaran harus ditangguhkan atau dikurangi dan cakupan asuransi yang mungkin ada.
Dengan cara ini, FIFA berharap akan dapat menemukan solusi yang adil dan seimbang bagi kedua belah pihak. Terkait transfer pemain, sekali lagi, perlu menyesuaikan posisi pengaturan normal dengan keadaan faktual baru. Dengan demikian, FIFA akan fleksibel dan akan memungkinkan jendela transfer yang relevan untuk dipindahkan sehingga jatuh di antara akhir musim lama dan awal musim baru.
Pada saat yang sama, FIFA akan berusaha memastikan, jika memungkinkan, tingkat koordinasi secara keseluruhan dan juga akan mengingat perlunya melindungi keteraturan, integritas, dan berfungsinya kompetisi sehingga hasil olahraga dari kompetisi apa pun tidak terganggu. (Alimansyah)
(ysw)