Tantangan berat Les Bleus jinakkan Inggris

Minggu, 10 Juni 2012 - 08:38 WIB
Tantangan berat Les...
Tantangan berat Les Bleus jinakkan Inggris
A A A
Sindonews.com - Beban berat bakal menghampiri skuad Prancis kala mengawali laga perdana di Piala Eropa 2012. Les Bleus, julukan timnas Prancis, harus bisa menjinakkan Inggris jika ingin merebut mahkota juara.

Prancis sebenarnya memiliki modal bagus sebelum mengikuti laga pertama Grup D di Donbass Arena, Donetsk, besok malam. Pasukan Laurent Blanc itu telah melewati 21 pertandingan tanpa kalah baik persahabatan maupun resmi.

Hasil impresif itu membuat mereka difavoritkan bakal menguasai lapangan hijau Polandia-Ukraina. Namun, prediksi itu dianggap terlalu dini. Pasalnya, Prancis belum melewati ujian sesungguhnya, yakni mengakhiri kutukan laga pertama.

Ya, hasil akhir pertandingan kontra Inggris akan menentukan apakah Franck Ribery dkk punya kesempatan untuk menduduki singgasana. Jika meraih kemenangan, Prancis berpeluang besar jadi juara. Jika sebaliknya, mereka harus bersiap mengepak koper. Itu mengacu hasil sejumlah turnamen internasional sebelumnya. Fakta menunjukkan kalau Prancis sering gagal melewati babak penyisihan jika meraih hasil imbang atau kalah pada laga pertama.

“Hal itu (kutukan laga pertama) mulai menjadi hal yang ditakuti. Walau kami mencoba melupakannya, itu fakta yang harus kami hadapi. Pertandingan pertama bisa mengakibatkan banyak hal,” ucap Ribery, dikutip lequipe.

Itu sudah terjadi sebanyak tujuh kali, dengan rincian 2 di Piala Eropa dan 5 di Piala Dunia. Pada Piala Dunia 2010 misalnya. Saat itu, Prancis bermain imbang 0-0 kontra Uruguay pada laga pertama Grup A.

Itu berimbas hasil lebih buruk lagi di laga berikutnya. Akibatnya, Prancis batal melangkah ke fase berikutnya. Hal serupa terjadi pada Piala Eropa 2008. Hasil imbang 0-0 kontra Rumania saat duel pertandingan pertama Grup C, diteruskan dengan kekalahan dari Belanda (1-4) dan Italia (0-2). Prancis akhirnya hanya jadi juru kunci. Cerita pada Piala Eropa 1992 serta Piala Dunia 2002, 1978, 1966 dan 1954 hampir sama.

Pada kompetisi itu, Prancis juga gagal memetik kemenangan pada pertandingan pertama. Imbasnya, mereka tersingkir lebih awal. Itu bisa terjadi lagi seandainya Prancis gagal mencuri tiga angka dari Inggris.

''Ini pertandingan terpenting dalam kompetisi ini. Bukan karena melawan Inggris, melainkan ini laga pertama. Kami masih ingat apa yang terjadi pada 2008 (Piala Eropa) dan 2010 (Piala Dunia). Bagi kami, pertandingan itu tidak ubahnya final,” kata bek Prancis Patrice Evra.

Evra menilai, hasil negatif pada laga pembuka bakal merusak kekuatan mental. Para pemain akan berpikir soal eliminasi Jika menelan kekalahan. Itu memengaruhi performa yang akhirnya berujung hasil buruk lagi. Turnamen di Afrika Selatan menjadi pelajaran. Setelah ditahan imbang Uruguay, Prancis takluk 0-2 dari Meksiko.

Prancis juga tumbang 1-2 dari tuan rumah.Ya, jika kalah dari Inggris, laga melawan Ukraina dan Swedia akan lebih berat meski secara di atas kertas kualitas keduanya masih di bawah.
(aww)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0379 seconds (0.1#10.140)