Lapangan latihan Inggris kekurangan titik penalti

Minggu, 10 Juni 2012 - 09:05 WIB
Lapangan latihan Inggris kekurangan titik penalti
Lapangan latihan Inggris kekurangan titik penalti
A A A
Sindonews.com - Inggris melakukan blunder. Mereka melupakan satu bagian penting pada lapangan, yakni titik penalti, meski membangun tempat latihan modern di Stadion Hutnik yang dekat lokasi penginapan.

Absennya tanda jarak 12 meter dari gawang itu tidak pelak membuat timnas Inggris tidak bisa berlatih penalti pada sesi latihan terbuka, Jumat (8/6). Pelatih Timnas Inggris Roy Hodgson jelas kecewa besar akibat blunder ini. Dilaporkan The Sun, dia terlihat marah sembari menunjuk titik tempat tendangan penalti semestinya diambil. Maklum, mantan nakhoda West Bromwich Albion tersebut berencana menggelar latihan penalti demi memperbaiki nasib pasukannya.

The Three Lions—julukan timnas Inggris—tercatat sudah lima kali tersingkir dari turnamen besar (Piala Dunia dan Piala Eropa) karena adu penalti. Pengalaman pahit itu dirasakan dari Jerman di Piala Dunia 1990 dan Piala Eropa 1996, Argentina di Piala Dunia 1998, serta Portugal di Piala Eropa 2004 dan Piala Dunia 2006. Inggris hanya menang sekali, dicatat atas Spanyol pada Piala Eropa 1996.

Meski Wayne Rooney dkk belum tentu melangkah ke babak gugur, saat adu penalti mulai digunakan, Hodgson ingin mempersiapkan pasukannya sebaik mungkin. ”Minimal pemain harus mengambil 20 penalti setiap hari.Tidak ada salahnya mereka menjalaninya. Saya saja terbiasa berlatih menendang 50 penalti saat mengikuti turnamen,” kata mantan striker timnas Inggris Gary Lineker, dikutip Daily Mail.

”Mereka yang menilai berlatih tendangan penalti tidak ada gunanya, karena tekanan saat bertanding jauh lebih besar, tidak mengerti olahraga. Kalau begitu, mengapa pegolf berlatih memukul bola berjam-jam? Latihan penalti itu penting. Meski tidak menjamin, saya yakin latihan itu akan membantu.

”Absennya titik penalti ini cukup memalukan. Sebab, Football Association mengeluarkan 350.000 pounds untuk meneruskan pembangunan Hutnik, yang masih terbengkalai tahun lalu.
(aww)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6079 seconds (0.1#10.140)