Belanda berjuang untuk bertahan hidup
A
A
A
Sindonews.com - Jelang laga Belanda melawan Jerman pada lanjutan penyisihan Grup B Piala Eropa 2012, kedua tim memiliki visi yang berbeda untuk memenangkan pertandingan. Jika Jerman ingin memuluskan langkah mereka melewati fase Grup, lain halnya dengan tim berjuluk De Oranje yang harus menang untuk bertahan hidup.
"Kami harus menang dalam sisa dua pertandingan. Kami tidak punya pilihan lain," kata Kapten tim nasional Belanda Mark van Bommel seperti dilansir skysport.com.
Selepas kekalahan, dalam kubu Belanda dikabarkan terjadi perselisihan antara penyerang mereka Klaas Jan Huntelaar, Rafael van der Vaart dengan sang pelatih Van Marwijk terkait alasan Robin van Persie yang lebih dipilih saat menghadapi tim dinamit Denmark. Sementara itu Jerman berada dalam semangat yang lebih baik selain menang dalam pertandingan perdana Grup B, tim berjuluk Der Panzer ini juga pernah mengalahkan Belanda dilaga persahabatan pada November tahun lalu.
Meskipun para pemain Jerman sedang memiliki semangat yang tinggi untuk memulai pertandingan, namun Pelatih Jerman Joachim Loew tetap mengingatkan anak asuhnya untuk selalu waspada terhadap lawan-lawan mereka. "Jelas ini tantangan besar bagi Belanda. Ketika Anda kehilangan pertandingan pertama, maka Anda tidak akan membiarkannya terjadi lagi," jelas Loew.
Pertandingan antara Belanda dan Jerman merupakan laga terbesar yang pernah ada dalam sejarah sepakbola. Kedua tim kerap bersaing dalam turnamen-turnamen besar dunia. Hal ini akan menjadi kedelapan kalinya mereka bertemu di putaran final sebuah turnamen dan kelima kalinya dalam sejarah Piala Eropa.
Mereka juga sudah mencetak beberapa laga klasik seperti saat final Piala Dunia 1974, dimana ketika itu Johan Cruijff mencetak gol dari titik putih namun ia harus kalah dari Jerman di Munich. Sementara pada semifinal Piala Eropa 1988 di Hamburg adalah moment spesial saat pasukan De Oranje berhasil menang lewat gol yang diciptakan Marco Van Basten pada menit terakhir dengan skor akhir 2-1.
"Kami harus menang dalam sisa dua pertandingan. Kami tidak punya pilihan lain," kata Kapten tim nasional Belanda Mark van Bommel seperti dilansir skysport.com.
Selepas kekalahan, dalam kubu Belanda dikabarkan terjadi perselisihan antara penyerang mereka Klaas Jan Huntelaar, Rafael van der Vaart dengan sang pelatih Van Marwijk terkait alasan Robin van Persie yang lebih dipilih saat menghadapi tim dinamit Denmark. Sementara itu Jerman berada dalam semangat yang lebih baik selain menang dalam pertandingan perdana Grup B, tim berjuluk Der Panzer ini juga pernah mengalahkan Belanda dilaga persahabatan pada November tahun lalu.
Meskipun para pemain Jerman sedang memiliki semangat yang tinggi untuk memulai pertandingan, namun Pelatih Jerman Joachim Loew tetap mengingatkan anak asuhnya untuk selalu waspada terhadap lawan-lawan mereka. "Jelas ini tantangan besar bagi Belanda. Ketika Anda kehilangan pertandingan pertama, maka Anda tidak akan membiarkannya terjadi lagi," jelas Loew.
Pertandingan antara Belanda dan Jerman merupakan laga terbesar yang pernah ada dalam sejarah sepakbola. Kedua tim kerap bersaing dalam turnamen-turnamen besar dunia. Hal ini akan menjadi kedelapan kalinya mereka bertemu di putaran final sebuah turnamen dan kelima kalinya dalam sejarah Piala Eropa.
Mereka juga sudah mencetak beberapa laga klasik seperti saat final Piala Dunia 1974, dimana ketika itu Johan Cruijff mencetak gol dari titik putih namun ia harus kalah dari Jerman di Munich. Sementara pada semifinal Piala Eropa 1988 di Hamburg adalah moment spesial saat pasukan De Oranje berhasil menang lewat gol yang diciptakan Marco Van Basten pada menit terakhir dengan skor akhir 2-1.
(akr)