Irlandia dihantui trauma satu dekade
A
A
A
Sindonews.com - Republik Irlandia dibayangi trauma 10 tahun silam jelang laga kontra Spanyol pada penyisihan Grup C di PGE Arena, Gdansk, dini hari nanti.
The Boys in Green, julukan Irlandia, masih menyimpan duka seusai dikalahkan Spanyol dalam adu penalti di babak 16 besar Piala Dunia 2002. Spanyol jadi musuh bersama masyarakat Rep Irlandia kala itu. Lolos dengan status runner-up Grup E pada penampilan yang ketiga di Piala Dunia, perjalanan Rep Irlandia kandas di hadapan La Furia Roja, julukan Spanyol. Dan, yang menyakitkan, mereka harus angkat koper lebih cepat karena kalah lewat adu penati.
Bermain imbang,1-1, dalam waktu normal 90 menit plus 30 menit jalannya babak tambahan, laga pun harus diselesaikan lewat tendangan 12 pas. Sialnya, tiga dari lima penendang Rep Irlandia tidak bisa menjalankan tugas dengan baik. Sementara Spanyol akhirnya mampu memenangkan partai tersebut setelah kiper Shay Given tidak bisa menghalau sepakan Gaizka Mendieta.
Selain Given, ada beberapa nama skuad Irlandia di Piala Dunia 2002 yang masih berseragam The Boys in Green di Piala Eropa 2012. Jelas, kekecewaan mendalam dirasakan Given, lantaran tak mampu menghalau dua sepakan pemain Spanyol. Dan, kali ini, penjaga gawang Aston Villa tersebut mengaku dibayangi masalah yang sama. Apalagi, saat ini Irlandia wajib mengamankan tiga poin jika ingin melaju ke babak selanjutnya.
Kekalahan 1-3 pada pertemuan perdana kontra Kroasia membuat tidak ada kata lain selain menang bagi skuad asuhan Giovanni Trapattoni itu. ''Saya trauma saat kami harus memenangkan pertandingan. Saat itu, kami kalah adu penalti dan saya sangat kecewa. Padahal, selama satu pertandingan penuh kami patut menang, karena banyak melahirkan peluang,” ungkap Given, membayangkan kekalahan pada Piala Dunia 2002, dilansir AFP.
“Saya tahu mereka datang dengan persiapan matang.Tapi, mereka juga dikenal sebagai tim yang belum pernah mencapai prestasi apa-apa di setiap kejuaraan besar saat itu,” sambungnya. Tapi, Spanyol saat ini berbeda dengan tim yang dihadapi Irlandia pada satu dekade silam. La Furia Roja di bawah komando Vicente del Bosque merupakan tim juara bertahan Piala Eropa.
Status tim Spanyol saat ini adalah tim juara dunia setelah mereka sukses mengangkat Trofi Piala Dunia untuk pertama kali pada tahun 2010. Robbie Keane dkk pun diprediksi sulit lolos dari persaingan Grup C. Karena, target mengamankan enam poin di dua sisa pertandingan harus dilewati dengan menghadapi Spanyol dan Italia.
“Kami sepakat pertandingan pertama teramat penting.Tapi, kami harus mengawali semuanya dengan hasil buruk.Tentu saja sekarang jadi tugas berat bagi kami untuk melaju ke babak selanjutnya,” papar Given. “Kami harus melupakan apa yang terjadi pada pertandingan perdana dan tidak bisa mengubah semuanya. Kami sebelumnya sempat melihat Inggris mengalahkan Spanyol 1-0 beberapa bulan lalu di Wembley. Kami tentu saja akan mencoba mengambil sesuatu dari hal tersebut,” tandasnya.
Yang pasti, Irlandia akan didukung ribuan suporter yang telah memenuhi Kota Poznan sebelum Piala Eropa dimulai. Antusiasme yang ditunjukkan para suporter tersebut sangatlah wajar karena Piala Eropa kali ini merupakan turnamen terbesar pertama bagi mereka sejak tahun 2002.
“Tentu saja kami mempunyai peluang untuk mengalahkan Spanyol. Saya percaya tim ini dapat lolos dari Grup C. Kami hanya ingin para suporter selalu mendukung perjuangan kami,” kata bek Irlandia Richard Dunne.
The Boys in Green, julukan Irlandia, masih menyimpan duka seusai dikalahkan Spanyol dalam adu penalti di babak 16 besar Piala Dunia 2002. Spanyol jadi musuh bersama masyarakat Rep Irlandia kala itu. Lolos dengan status runner-up Grup E pada penampilan yang ketiga di Piala Dunia, perjalanan Rep Irlandia kandas di hadapan La Furia Roja, julukan Spanyol. Dan, yang menyakitkan, mereka harus angkat koper lebih cepat karena kalah lewat adu penati.
Bermain imbang,1-1, dalam waktu normal 90 menit plus 30 menit jalannya babak tambahan, laga pun harus diselesaikan lewat tendangan 12 pas. Sialnya, tiga dari lima penendang Rep Irlandia tidak bisa menjalankan tugas dengan baik. Sementara Spanyol akhirnya mampu memenangkan partai tersebut setelah kiper Shay Given tidak bisa menghalau sepakan Gaizka Mendieta.
Selain Given, ada beberapa nama skuad Irlandia di Piala Dunia 2002 yang masih berseragam The Boys in Green di Piala Eropa 2012. Jelas, kekecewaan mendalam dirasakan Given, lantaran tak mampu menghalau dua sepakan pemain Spanyol. Dan, kali ini, penjaga gawang Aston Villa tersebut mengaku dibayangi masalah yang sama. Apalagi, saat ini Irlandia wajib mengamankan tiga poin jika ingin melaju ke babak selanjutnya.
Kekalahan 1-3 pada pertemuan perdana kontra Kroasia membuat tidak ada kata lain selain menang bagi skuad asuhan Giovanni Trapattoni itu. ''Saya trauma saat kami harus memenangkan pertandingan. Saat itu, kami kalah adu penalti dan saya sangat kecewa. Padahal, selama satu pertandingan penuh kami patut menang, karena banyak melahirkan peluang,” ungkap Given, membayangkan kekalahan pada Piala Dunia 2002, dilansir AFP.
“Saya tahu mereka datang dengan persiapan matang.Tapi, mereka juga dikenal sebagai tim yang belum pernah mencapai prestasi apa-apa di setiap kejuaraan besar saat itu,” sambungnya. Tapi, Spanyol saat ini berbeda dengan tim yang dihadapi Irlandia pada satu dekade silam. La Furia Roja di bawah komando Vicente del Bosque merupakan tim juara bertahan Piala Eropa.
Status tim Spanyol saat ini adalah tim juara dunia setelah mereka sukses mengangkat Trofi Piala Dunia untuk pertama kali pada tahun 2010. Robbie Keane dkk pun diprediksi sulit lolos dari persaingan Grup C. Karena, target mengamankan enam poin di dua sisa pertandingan harus dilewati dengan menghadapi Spanyol dan Italia.
“Kami sepakat pertandingan pertama teramat penting.Tapi, kami harus mengawali semuanya dengan hasil buruk.Tentu saja sekarang jadi tugas berat bagi kami untuk melaju ke babak selanjutnya,” papar Given. “Kami harus melupakan apa yang terjadi pada pertandingan perdana dan tidak bisa mengubah semuanya. Kami sebelumnya sempat melihat Inggris mengalahkan Spanyol 1-0 beberapa bulan lalu di Wembley. Kami tentu saja akan mencoba mengambil sesuatu dari hal tersebut,” tandasnya.
Yang pasti, Irlandia akan didukung ribuan suporter yang telah memenuhi Kota Poznan sebelum Piala Eropa dimulai. Antusiasme yang ditunjukkan para suporter tersebut sangatlah wajar karena Piala Eropa kali ini merupakan turnamen terbesar pertama bagi mereka sejak tahun 2002.
“Tentu saja kami mempunyai peluang untuk mengalahkan Spanyol. Saya percaya tim ini dapat lolos dari Grup C. Kami hanya ingin para suporter selalu mendukung perjuangan kami,” kata bek Irlandia Richard Dunne.
(aww)